Senin, 24 Mei 2010

Mengamuk, Mertua Tewas Diparangi

Mengamuk, Mertua Tewas Diparangi
- Istri dan Anak Juga Luka Parah ; Diduga Stres Gara-gara Sapi

Senin, 24 Mei 2010
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/106259/Mengamuk-Mertua-Tewas-Diparangi

Bulukumba, Tribun - Samad (47), warga Dusun Dabonggi, Desa Gunturu, Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba, mengamuk dan menyerang anggota keluarganya, Minggu (23/5) dini hari, sekitar pukul 03.00 wita. Akibatnya, seorang tewas.

Korban tewas adalah mertua perempuan Samad, Panno (51). Korban tewas karena luka di leher dan beberapa bagian tubuh, menggunakan parang.

Samad juga menyerang sang istri, Ati (40), ketika berusaha menolong Panno. Ati menderita luka serius di tangan kirinya karena tebasan parang.

Korban luka lainnya adalah Kardi (20), yang juga putra Samad. Ketika itu, Kardi berusaha menenangkan sang ayah. Ia menderita luka di kepala dan bahu.

Sedangkan Samad usai mengamuk, berusaha bunuh diri dengan parang. Ia kemudian dilarikan ke RSU Sultan Dg Raja Bulukumba, bersama anak dan istrinya yang juga luka parah.

Informasi yang dihimpun dari keluarga korban di rumah sakit, menyebutkan, Samad mengamuk karena diduga stres karena seekor sapinya mati mendadak setelah melahirkan, beberapa waktu lalu.

Samad juga pernah sakit dan menjalani perawatan seminggu di Puskesmas Herlang, karena memikirkan sapinya yang mati.

Misbawati, tetangga korban, mengatakan, sebelumnya pernah mendengar Samad jatuh sakit yang diduga karena memikirkan sapinya.

Ia menambahkan, awalnya tidak tahu ada peristiwa tragis itu. Tetangga baru tahu setelah mendengar anak korban berteriak histeris dan meminta pertolongan.

"Saat anaknya minta tolong, korban sudah tergeletak. Warga berusaha menolong, tapi pelaku beringas hingga tidak sadarkan diri," tambah Misbawati.

Warga baru berani mendekat setelah Samad tidak sadarkan diri karena berusaha bunuh diri. Para kerabat mengatakan, tidak menyangka Samad akan berbuat nekad seperti ini.

"Tidak ada menyangka jika dia akan seperti ini, sebab sebelumnya tidak pernah bertingkah seperti itu," kata Misbawati.

Selama ini, Samad dikenal sebagai pria yang sopan dan baik kepada tetangga. (cr5)


Polisi Sebut Pelaku Stres

Kapolsek Herlang, AKP Nur Alam, membenarkan adanya peristiwa berdarah itu. Tapi, menurutnya tidak ada yang melihat peristiwa ini dari awal. Apalagi kejadiannya dini hari.

"Dugaan sementara motif pembantaian keluarga ini karena pelaku tres karena ternaknya mati setelah melahirkan," kata Nur alam.

Polisi setempat telah mengamankan barang bukti berupa sebilah parang yang digunakan oleh pelaku menyerang anggota keluarganya.

Menurut Nur Alam, polisi sudah meminta keterangan beberapa warga. Sedangkan saksi yang melihat langsung kejadian ini, yakni anak dan istri Samad, belum bisa dimintai keterangan sebab masih dirawat di rumah sakit. (cr5)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/].

Tidak ada komentar: