Selasa, 06 Juli 2010

Asking about Bulukumba

Rabu, 30 September 2009, saya menerima surat elektronik (email) dari seorang bernama Reiner Lesprenger, dari Berlin, Jerman. Dia mengaku menemukan blog yang saya kelola yakni http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/. Mr. Reiner mengaku akan membuat film dokumenter untuk stasiun televisi SDF di Jerman (www.sdf.de), antara lain tentang Desa Padang di Bulukumba, yang melaksanakan uji coba penerapan Perda Syariat Islam.







--------------------



Asking about Bulukumba



Rabu, 30 September 2009, saya menerima surat elektronik (email) dari seseorang bernama Reiner Lesprenger, dari Berlin, Jerman. Dia mengaku menemukan blog yang saya kelola yakni http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.

Mr. Reiner mengaku akan membuat film dokumenter untuk stasiun televisi SDF di Jerman (www.sdf.de), antara lain tentang Desa Padang di Bulukumba, yang melaksanakan uji coba penerapan Perda Syariat Islam.

Berikut isi suratnya;

''Hello Mr. Aminudin,

I am Reiner Sprenger from Berlin, Germany and i found Your Blog about Bulukumba in sulawesi selatan.

Now i am ordered by the german TV-Station ZDF (www.zdf.de) to organize a shooting for a TV-documentary at Desa Padang Bulukumba for two days. I saw that you worked as a journalist and so i thought i could ask you.

I have been to Makassar in 2007, but i never have come to bulukumba.

I want to ask you a few things and would be happy if you could help.

1. Could you tell, how long a car-drive will take from makassar to Desa Padang near Bulukumba?

2. Is there probably any hotel or accomodation near Desa padang that the team can use? Or do You think it is better to stay in Bulukumba. How far is Bulukumba from Desa Padang?

So thankfull for Your answer, regards,

Reiner


Suratnya kemudian saya balas, dan selanjutnya ia sekali lagi membalas surat saya dengan mengatakan akan ada seseorang yang segera menghubungi saya untuk melaksanakan programnya.

Tak lama kemudian, saya menerima email dari seorang bernama Ilham D. Sannang. Ia seorang editor pada Penerbit Mizan, Bandung. Dia mengatakan, pihaknya sedang mencari alamat kontak Bapak Andi Rukman, Kepala Desa Padang, Bulukumba.

''Ketika sedang mencari-cari via internet, kami bertemu blog http://kabupatenbulukumba.blogspot.com, yang Bapak asuh, dan juga menemukan beberapa artikel tentang desa Padang. Bisakah Bapak membantu memberitahu alamat kantor beliau dan nomor kontaknya? Kami ada rencana melakukan peliputan ke sana. Terima kasih banyak atas bantuan Bapak. wassalam, Ilham D. Sannang.''

Karena waktu itu saya tidak tahu bahwa Pak Ilham ini adalah rekan kerja Mr. Reiner, saya pun menjelaskan bahwa sebelumnya sudah ada orang yang mengirim email dengan tujuan yang hampir sama. Namanya Mr. Reiner dari Jerman. Pak Ilham kemudian menjelaskan bahwa dirinya bekerja membantu Mr. Reiner.

Berikut isi suratnya;

Terimakasih banyak Pak Asnawin atas jawaban dan bantuannya. wah, saya justru sedang membantu Mr Reiner itu, karena dia juga minta bantuan saya. Insya Allah saya ikut dalam rombongan Jerman itu berkunjung ke Makassar pada 7-10 November. Saya mewakili Mizan insya Allah pada 8 Nov akan melakukan bedah buku terbaru kami, Ensiklopedi Muhammad (10 jilid) karya Afzalurrahman http://www.facebook.com/pages/Ensiklopedi-Muhammad/112723217477.

Pembicara lainnya adalah Fuad Rumi (kolumnis, dosen UMI) dan ibu Amrah Kasim (dir pesntr Immim doktor lulusan al-Azhar kairo). Mungkin kenal?

Tim Jerman itu akan melakukan syuting dokumenter tentang ragam Profil Islam di Indonesia. mulai dari aspek politik (wawancara dengan Amien Rais), budaya kreatif (fashion show jilbab, musik, film, dan industri penerbitan-- yg diwakili Mizan).

jadi, acara bedah buku Mizan itu insya Allah akan diliput oleh mereka. nah, aspek syariat juga ingin ditampilkan, dalam hal ini desa Padang dipilih karena menjadi desa percontohan pelaksanaan syariat. mereka ingin wawancara dengan Kadesnya, setelah membaca berita tentang desa ini di media massa Jerman.

sy tertarik memenuhi undangan mereka karena misi mereka yang ingin menampilkan wajah Islam yang warna-warni di negeri kita. tidak monolit seperti yg selama ini ditampilkan media di Barat (yg cenderung hanya memfokuskan pada berita jelek: bom, perang, dsb). mudah2an membangun hubungan komunikasi yg lebih akrab antar dua bangsa ini, sekaligus memperkenalkan publik Jerman dengan alam dan pantai indah di Makassar dan Bulukumba. siapa tahu merangsang pariwisata tanah air dengan lebih banyak. tak kenal maka tak sayang kan?

Mas Hernowo rutin mengasuh rubrik Plong di situs www.mizan.com Pak. Beliau juga penanggung jawab situs itu. terima kasih banyak atas bantuan Bapak. no hp sy 0813 10983xxx, telp 021-75910xxx
wassalamu'alaikum
ilham


Saya kembali membalas suratnya dan menyarankan agar mereka juga melakukan wawancara dengan Andi Patabai Pabokori, mantan Bupati Bulukumba yang merupakan penggagas Perda Syariat Islam di Bulukumba. Saya katakan, beliau tahu dan bisa menjelaskan banyak hal tentang Desa Padang dan penerapan Perda Syariat Islam di Bulukumba. Beliau sekarang Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan. Saya sudah sampaikan dan beliau siap membantu. Nomor kontak beliau 0815252xxxx.

Pak Ilham lalu membalas dengan mengatakan, terimakasih banyak atas bantuan saya dan rekomendasi saya untuk Bpk Andi Pabatai Pabokori.

''Informasi yg penting ini akan saya sampaikan kpd tim Jerman itu,'' katanya.

Setelah kurang lebih sebulan tidak ada komunikasi, Pak Ilham kemudian mengirim email dengan mengatakan, dirinya minta maaf karena baru teringat memberi kabar.

Dia mengatakan syuting berjalan lancar sebulan yang lalu.

''Kami berhasil menemui Pak Andi Rukman di desa Padang. beritanya dimuat di HU Republika (dan saya lihat, juga dimuat di blog Bapak).

Pak Andi Pabokori sempat menjawab sms sy satu kali, tapi setelah itu sayang tidak ada berita lagi dari beliau. Jadi beliau tidak ikut diwawancara. Mohon maaf tidak sempat mampir menemui Bapak di kantor kopertis, berhubung jadwal yg padat waktu itu.

Terimakasih banyak atas bantuan dan perhatian Bapak,

Ilham

(NB: Republika salah lapor bahwa ada pemberlakuan hukum cambuk bagi anak kecil di desa Padang. yg benar, seorang bapak dihukum cambuk karena memukul anak kecil. sy sudah kirim koreksi surat pembaca dan sudah dimuat Republika).


Tidak ada komentar: