Jumat, 19 November 2010

Kayu dan Ban Bekas Masih Berserakan di Poros Bantaeng-Bulukumba



RUSAK PARAH. Kerusakan ruas Jalan Poros Bulukumba-Banteng saat ini masih sangat parah. Meskipun ada perbaikan, namum sejumlah titik masih sangat memprihatinkan. Gambar direkam, Jumat, 1 Oktober 2010. (Foto: Arman/Fajar).

------------------------------------------------------------

Kayu dan Ban Bekas Masih Berserakan di Poros Bantaeng-Bulukumba

Laporan: Samsul Bahri
Harian Tribun Timur, Makassar
Jumat, 19 November 2010
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/137474/Kayu-dan-Ban-Bekas-Masih-Berserakan-di-Poros-Bantaeng-Bulukumba

BANTAENG, TRIBUN-TIMUR.COM - Warga Tanetea, Desa Pangi-Pangi, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng, enggan meminggirkan belasan potongan kayu dan ban bekas yang ditaruh di bahu jalan poros Bantaeng-Bulukumba.

Mereka protes karena hingga kemarin, pagi, jalanan tersebut belum dikerjakan oleh pihak rekanan yang telah ditunjuk oleh pemerintah.

"Warga belum mau pinggirkan potongan kayu dan ban bekas sebelum pihak pekerja memulai mengerjakan jalanan ini Pak," kata Wati, warga setempat yang sempat mengungkapkan alasan warga menyimpan potongan kayu dan ban bekas tersebut, Jumat (19/11/2010) siang. (*)

Sebelumnya diberitakan (http://www.tribun-timur.com/read/artikel/137345/Warga_Bantaeng_Tanam_Pohon_Pisang_di_Jalan), warga Pajukukang dan Tompobulu mengadakan aksi tanam pohon di jalan Poros Bantaeng - Bulukumba, sejak Rabu -Kamis siang.

Aksi tanam pohon pisang itu dipicu rusaknya jalan poros nasional tersebut yang telah berlangsung setahun lebih belum juga bagus, sehingga warga yang berdomosili di sepanjang jalan di Tanetea, Pajukukang menanam pohon pisang. (*)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Tidak ada komentar: