Zainuddin Hasan dan isteri. Kini, masyarakat Bulukumba menanti realisasi janji Zainuddin Hasan selaku Bupati Bulukumba. Semoga janji-janji tersebut dapat dipenuhi, sehingga Bulukumba menjadi lebih maju dan lebih baik pada masa-masa mendatang. (Foto: M Nasir/Humas Pemprov Sulsel)
------------------
Menanti Realisasi Janji Bupati Bulukumba
Oleh Asnawin
Duet Bupati – Wakil Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan – Syamsuddin dilantik pada Selasa, 9 November 2010. Pada Pemilukada putaran kedua beberapa bulan lalu, duet ini berhasil mengalahkan duet Andi Sukri Sappewali – Rasyid Sarehong, dan juga menang pada sengketa Pemilukada Bulukumba di Mahkamah Konstitusi.
Sebelum terpilih menjadi Bupati Bulukumba periode 2010 – 2015, Zainuddin Hasan yang berlatar-belakang pengusaha dan politisi menjabat Bupati Pohuwato, Provinsi Gorontalo, periode 2005 – 2010.
Ketika berkampanye sebagai calon Bupati Bulukumba, beberapa bulan lalu, tepatnya pada 22 Februari 2010, Zainuddin Hasan membuat kontrak politik yang sekaligus merupakan janji kepada masyarakat Bulukumba, bahwa apabila terpilih sebagai Bupati Bulukumba pada periode 2010 – 2015, maka dirinya siap melaksanakan amanah rakyat dengan baik, jujur, serta bersedia melakukan tujuh hal.
Pertama, gaji dan tunjangan bupati selama 5 (lima) tahun disumbangkan kepada pembangunan dan pembinaan sosial keagamaan di wilayah Kabupaten Bulukumba. Kedua, Zainuddin Hasan akan menyiapkan dana bergulir pribadi tanpa bunga untuk memberikan bantuan penguatan modal kepada pengusaha ekonomi sebesar Rp 5 miliar se-Kabupaten Bulukumba selama 5 (lima) tahun.
Ketiga, Zainuddin Hasan akan menggunakan kendaraan milik pribadi dengan plat dinas dalam rangka operasional pelaksanaan pemerintahan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan.
Keempat, dirinya siap melanjutkan pembangunan Masjid / Islamic Center Kabupaen Bulukumba yang sementara dalam pelaksanaan.
Kelima, pernyataan dalam kontrak politik ini berlaku hanya kepada diri Zainuddin Hasan sebagai bupati. Keenam, dirinya siap membangun Bulukumba dengan segenap elemen masyarakat dengan jiwa dan hati yang ikhlas untuk masyarakat Kabupaten Bulukumba.
Ketujuh, apabila pernyataan ini tak dipenuhi maka Zainuddin Hasan selaku bupati akan dengan sukarela mengundurkan diri dari jabatan tanpa paksaan dari pihak manapun.
Janji-janji itulah yang kini dinantikan realisasinya oleh masyarakat ‘’butta panrita lopi’’ Bulukumba. Tentu saja, masyarakat Bulukumba tidak berharap Zainuddin Hasan terpaksa mengundurkan diri karena tak mampu merealisasikan janji-janjinya.
Ketika berbincang-bincang dengan penulis sambil makan siang di Hotel Banua, beberapa waktu lalu, Zainuddin Hasan mengatakan, banyak yang menyoroti kontrak politiknya dan dianggap berlebihan, tetapi dirinya menganggap kontrak politik berisi tujuh poin itu biasa-biasa saja, karena dirinya memang ingin pulang kampung untuk membangun Bulukumba.
Kalau tidak terpilih, dia mengaku lebih bersyukur, tetapi kalau terpilih maka dia akan berbuat yang terbaik untuk Bulukumba dan akan memenuhi janji-janjinya.
Pada kesempatan lain, Zainuddin mengatakan, dirinya sudah meninggalkan Bulukumba selama 23 tahun dan kinilah saatnya dirinya kembali untuk membangun tanah kelahirannya.
Rp 500 Juta / Kecamatan
Zainuddin mengaku ingin kembali ke tanah kelahirannya untuk membangun dan mengubah Butta Panrita Lopi menjadi lebih baik lagi. Ia mengaku memulai bisnisnya di Gorontalo dari nol besar, kemudian perlahan berkembang terus hingga terkenal dengan nama kelompok bisnis "Zanur" di Gorontalo. Ia lebih banyak membangun mall dan hotel.
Saat berkampanye untuk calon Bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan membeli saham Hotel Banua di Jl Haji Bau, Makassar, dan menjadi pemilik hotel tersebut.
Dengan modal pribadi yang dimiliki dan dengan berbagai upaya yang dilakukannya kelak sebagai Bupati Bulukumba, ia berjanji akan melakukan perubahan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bulukumba.
Setiap kecamatan akan mendapat dana bergulir Rp 500 juta untuk dijadikan modal usaha. Begitu juga masjid yang sudah terbengkalai akan diperbaiki kembali.
Tak sekadar itu. Ia bercita-cita ingin mengubah Bulukumba menjadi lebih maju dengan mengembangkan mental bisnis masyarakat Bulukumba. Dia mengatakan, kalau kita ingin mengurangi kemiskinan, berarti harus ada lapangan pekerjaan.
Zainuddin Hasan selaku bupati terpilih sudah menetapkan pembangunan Kabupaten Bulukumba periode 2010-2015 dengan kalimat : “Membangun Desa, Menata Kota melalui Kemandirian Lokal yang Bernafaskan Keagamaan.”
Untuk mewujudkan visi tersebut, Zainuddin Hasan bersama pasangannya Syamsuddin menetapkan lima misi, yakni pertama, memfasilitasi pengembangan kapasitas setiap penduduk Bulukumba agar mampu meningkatkan produktivitasnya secara berkesinambungan serta mampu menyalurkan pendapat dan aspirasinya pada semua bidang kehidupan secara bebas dan mandiri.
Kedua, dirinya akan mendorong serta memfasilitasi tumbuh kembangnya kelembagaan masyarakat pada semua bidang kehidupan dengan memberikan perhatian utama kepada pembangunan perekonomian daerah yang memicu pertumbuhan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja.
Ketiga, duet ini akan mengembangkan daerah melalui pemanfaatan potensi dan sumber daya kabupaten sedemikian rupa, sehingga secara langsung maupun tidak langsung memberikan kontribusi terhadap pencapaian sasaran pembangunan propinsi Sulawesi Selatan, serta berdampak positif terhadap pengembangan kawasan sekitar.
Keempat, meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang partisipatif, transparan, dan akuntabel, serta kelima meningkatkan pengamalan nilai-nilai agama dan budaya terhadap segenap aspek kehidupan kemasyarakatan.
Dari visi misi tersebut, pasangan ZAIDIN menetapkan tujuan dan sasaran, yakni meningkatkan wawasan dan kapasitas manusia, mewujudkan desa dan kelurahan mandiri, mewujudkan Bulukumba sebagai entitas yang padu, meningkatkan pertumbuhan ekonomi kabupaten dan kawasan sekitar, serta mewujudkan kelembagaan pemerintah yang amanah.
Mantan Satpam
Zainuddin Hasan lahir di Bontotiro, Bulukumba, 7 Maret 1954. Masa kecilnya dihabiskan di Bontotiro dan ia berasal keluarga tergolong kurang mampu. Ia sekolah dan tamat SD Negeri Erelebu, Kecamatan Bontotiro, kemudian tamat SMP Negeri Bontotiro.
Saat remaja ia mengikuti keluarganya hijrah ke Gorontalo. Ia melanjutkan sekolahnya di Manado dengan mengikuti ujian. Ia kemudian bekerja dengan tekun dan menikah di Gorontalo. Dari hasil pernikahannya dengan Hj Nurhayati Lasaleng, ia dikaruniai delapan anak (empat laki-laki dan empat perempuan). Dari hasil kerja tekunnya, ia akhirnya berhasil menapaki masa depan yang cerah.
Ia pernah menjadi anggota satuan pengamanan (Satpam) sebelum akhirnya terangkat menjadi Pegawai Negeri Departemen Perhubungan di Gorontalo (1978-1992). Sambil bekerja sebagai pegawai negeri, ia juga merintis dan membangun usaha bisnis dan akhirnya ia menjabat Direktur Operasi PT. Sarana Sakti di Jakarta (1992-1996).
Kemudian Komisaris Utama PT. Angkasa Jaya Bersama (1997-2004), Direktur Utama PT. Zanur Abadi Bersama (2000-2005), Direktur PT Kartika Airlines (2000-2005), Direktur Utama CV. Zanur Jaya Bersama (2000-2005), Direktur PT. Angkasa Dwijaya Kartika di Surabaya (2002).
Ia juga kemudian menjabat Komisaris Utama PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Mega Zanur (2002-2005), Direktur Utama PT. Zanur Prima Jaya (2004-2005), Direktur UD. Mega Zanur Motor (2004-2005), Komisaris Utama PT. Mega Zanur Perkasa Hotel (2005), Komisaris Utama PT. Mega Zanur Mall (2005).
Di organisasi profesi, Zainuddin Hasan terpilih menjadi Ketua Umum ARDIN Provinsi Gorontalo Periode 2001-2005.
Era reformasi membawa perubahan di segala lini kehidupan dan juga membuka berbagai peluang. Salah satu peluang tersebut adalah siapa saja dapat mencalonkan diri sebagai calon bupati. Peluang tersebut dimanfaatkan oleh Zainuddin Hasan dengan mencalonkan diri sebagai Bupati Pohuwato, Provinsi Gorontalo, pada tahun 2005.
Sebelum mencalonkan diri, ia terlebih dahulu merintis jalan dengan terjun ke dunia politik praktis dengan menjadi Ketua Umum Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) Provinsi Gorontalo (sejak tahun 2003).
Ternyata ia keluar sebagai pemenang Pilkada dan akhirnya menjabat sebagai Bupati Pohuwato sejak 22 September 2005 hingga tahun 2010.
Tentu saja banyak suka duka, serta keberhasilan dan kegagalannya selama menjabat Bupati Pohuwato, tetapi ia punya tekad besar untuk membangun daerah yang dipimpinnya. Dalam menjalankan pemerintahan, ia punya kutipan favorit, yakni : ‘’Membangun Desa, Menata Kota melalui Kemandirian Lokal yang bernafaskan Keagamaan.’’
Kini, masyarakat Bulukumba menanti realisasi janji Zainuddin Hasan selaku Bupati Bulukumba. Semoga janji-janji tersebut dapat dipenuhi, sehingga Bulukumba menjadi lebih maju dan lebih baik pada masa-masa mendatang.
Makassar, 9 November 2010
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar