Rabu, 08 Desember 2010

Golkar Incar Bupati Bulukumba dan Bantaeng


Meski sudah memiliki sejumlah bupati/wali kota di Sulsel, Partai Golkar Sulsel masih tetap mengincar penguasa daerah ini. Golkar membidik sejumlah kepalda daerah yang belum "berbaju kuning." 


-------------------------------------------
Golkar Incar Bupati Bulukumba dan Bantaeng
- DPP-DPD I Izinkan Radjamilo Bersaing di Musda Jeneponto

Rabu, 8 Desember 2010
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/140178/Golkar-Incar-Bupati-Bulukumba-dan-Bantaeng

Makassar, Tribun - Meski sudah memiliki sejumlah bupati/wali kota di Sulsel, Partai Golkar Sulsel masih tetap mengincar penguasa daerah ini. Golkar membidik sejumlah kepalda daerah yang belum "berbaju kuning."

Incaran terkini Golkar adalah Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan dan Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah. Bahkan, molornya Musda Golkar Bantaeng disebut-sebut karena Nurdin belum mengiyakan ajakan Golkar tersebut.

Sekretaris DPD I Partai Golkar Sulsel Pangerang Rahim tidak menampik adanya upaya Golkar untuk "menguningkan" semua bupati/wali kota di daerah ini.

"Musda berjalan demokratis. Tidak ada intervensi, kita serahkan ke mereka. Provinsi juga akan ada kebijakan, tapi semua berjalan demokratis. Saya kira siapa saja (calon) bisa. Jika Pak Bupati mau, tentu tidak ada masalah," ujarnya.

Sejumlah kepala daerah juga sukses "diaklamasikan" memimpin Golkar di antaranya Bupati Luwu Andi Mudzakkar dan Bupati Sidrap Rusdi Masse yang sebelumnya menjadi politisi PBR. Bupati Wajo Burhanuddin Unru hingga Bupati Selayar Syahrir Wahab.
Sementara Bupati Jeneponto Radjamilo tetap berusaha dipertahankan untuk kembali memimpin Golkar di daerahnya. Sinyal ini tampak dari keputusan DPP dan DPD I Golkar yang memberi izin kepada Radjamilo untuk maju di Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Jeneponto, akhir bulan ini.

Sesuai aturan internal partai beringin, kandidat yang akan memimpin Golkar untuk periode ketiga diwajibkan mengantongi izin dan rekomendasi khusus dari Ketua DPP Golkar Aburizal Bakrie. 

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Golkar, Syamsul Bahri, kepada Tribun, Selasa (7/12), mengatakan, izin untuk memperbolehkan Radjamilo bersaing di musda atau tidak tergantung kebijakan DPD I Golkar Sulsel.

"Saat ini diserahkan pada kebijakan DPD I (Golkar Sulsel). Untuk DPP kan prinsipnya sama saja dengan Bone (Idris Galigo) dan Parepare (Zain Katoe). Jadi sekarang pertimbangannya ada di DPD I. Jika memang DPD I menganggap Radjamilo masih layak diberi kepercayaan memimpin partai silahkan saja," katanya.

Syamsul, menjelaskan, DPD I lebih tahu kondisi di Sulsel. Jika Radjamilo mendapat restu Syahrul diperkirakan langkahnya bakal tidak terbendung untuk kembali memimpin partai beringin.

Sebelumnya, DPP-DPD I  juga memberi restu bagi Bupati Bone Idris Galigo memimpin Golkar  di periode keempat. Hal yang sama bagi Wali Kota Parepare nonaktif Zain Katoe. Sedangkan, langkah mantan Bupati Maros Nadjamuddin Aminullah harus terhenti karena tidak mendapat izin khusus ini.

"DPD I tentu ada pertimbangan khusus sehingga yang bersangkutan bisa atau tidak diberikan (izin). Apakah Radjamilo itu layak diberi kesempatan dan berpotensi mengembangkan partai, silahkan saja," ujar pria asal Sulsel ini.

Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Golkar Sulsel Pangerang Rahim, belum bisa memastikan apakah Radjamilo sudah mendapat  izin khusus dari DPD I tersebut. "Semua akan berjalan, semua ada mekanismenya saya kira untuk itu (izin). Sebenarnya semua (calon) silahkan saja karena tentu tetap ada mekanismenya. Nanti kita lihat bagaimana," jelas anggota DPRD Sulsel ini. (axa/bie)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Tidak ada komentar: