Sabtu, 04 Desember 2010

Jelang Pesta Pengantin, Abunawas Tewas


RAZIA. Illustrasi razia lalulintas dengan latar depan rambu lalu lintas dan tulisan peringatan tentang kecelakaan lalu lintas. (foto: VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis). Meskipun sudah ada rambu lalu lintas dan peringatan, kecelakaan tetap saja sering terjadi, sehingga para pengendara perlu selalu waspada dan berhati-hati.


------------------------------------

Jelang Pesta Pengantin, Abunawas Tewas

Harian Tribun Timur, Makassar
Sabtu, 4 Desember 2010
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/139610/Jelang-Pesta-Pengantin-Abunawas-Tewas

BULUKUMBA, TRIBUN - Abunawas (21), warga Dusun Loka, Desa Tamauna, Kecamatan Kindang, Bulukumba, batal melangsungkan resepsi pernikahannya, Kamis malam, 2 Desember 2010.

Sehari sebelum duduk pengantin dengan istrinya, Hasmiah (21), hari Rabu (1/12), dia tewas. Abunawas tewas ditempat, usai menabrak aspalth paver finisher truck (truk penghalus aspal) yang parkir di jalan poros Kindang-Bulukumba,

Akad nikah pernikahan Abunawas dan Mia sebenarnya sudah berlangsung, sejak Sabtu (28/11) pekan lalu.
Pesta pernikahan di perkampungan petani cengkih dan kakao itu tetap jalan. Tapi hanya mempelai wanita yang duduk dan menerima ucapan duka dari tetamu dan undangan. Mata mia disebutkan sembab dan terus berlinang air mata hingga pesta usai.

Saat pesta, suaminya, Abunawas, sudah dimakamkan di pekuburan kampung, sejak hari Rabu (1/12) sore. Kecelakaan terjadi Rabu pagi.

Kecelakaan tunggal ini terjadi di jalan kecamatan yang tengah diperbaiki.  TKP berada di dusun di kaki Gunung Bawakareng ini berjarak sekitar 35 km sebelah barat kota Bulukumba, atau sekitar 125 km dari Makassar.

Sebelum kecelakaan, orangtua Abunawas melarangnya keluar membeli rokok. Tapi petani ini ngotot.
Awalnya dia membonceng di motor sepupunya, Amir (19). Namun usai membeli rokok di dusun tetangga, Abunawas ngotot mengendarai motor bebek, jenis Honda Revo blis merah itu, menuju rumahnya.

"Dia pulang dari beli rokok. Dan menabrak sebuah alat berat," kata Abdul Hamid, orangtua Abunawas yang ditemui di rumah duka, Jumat (3/12) kemarin pagi.

Akibat dari peristiwa menabrak alat berat tersebut, kepala Abunawas pecah. Lengan kiri, tangan kanan, dan tulang paha patah. Luka menganga di  pinggang Abunawas, oleh warga setempat diistilahkan "tassimbung". Ususnya terburai, setelah tersangkut di salah baja tajam, bagian truk aspal.

Sedangkan Amir mengalami luka parah, namun hingga kini masih dirawat di ICU RSUD Sultan Dg Raja, Kota Bulukumba.

Hingga, siang kemarin, di bahu jalan, tepat di belakang mobil yang ditinggal operatornya ke Bulukumba itu, masih ada ceceran darah segar yang menghitam. Warga menutupinya dengan tanah dan daun.

Menurut saksi mata, Abunawas dan Amir mengendarai dengan kecepatan rata-rata 60 km per jam.
Dia beriringan dengan dua motor lainnya. Hanya saja tidak diketahui siapa pengendara lainnya itu.
Dia juga menyampaikan jika korban telah divisium oleh dokter desa setempat.

Abdul Hamid, menyampaikan jika alat berat yang ditabrak oleh Abunawas itu diparkir pihak pekerka proyek peningkatan kualitas jalan kabupaten di bahu jalan.

"Alat berat ini  disimpan di bahu jalan, dan sebagian besar masuk ke (badan) jalan," tutur Hamid yang tampak tak kuasa menahan kesedihannya, saat ditemui di rumahnya oleh Tribun.

Di kediaman mempelai wanita, pesta tetap berlangsung. Sisa pesta, kursi, meja, dan hiasan pengantin khas Bugis-Makassar masih ada. Namun, bukan bukan suasana suka yang ada melainkan duka. 

Hamid hanya mampu berharap kepada pihak pekerja jalan yang menyimpan alat beratnya untuk memberikannya uang duka. Begitupula kepada pihak PT Jasa Raharja untuk memberikan santunan kepada kerpada pihak keluarga Abunawas.

"Saya hanya bisa berharap agar ada santunan dan uang duka," kata Ranneng, ibu korban.

Abunawas telah dikebumikan yang tak jauh dari rumahnya. Sementara Amir sedang mengalami patah tulang bagian paha, makanya melakukan perawatan medis di RSUD Sultan Dg Radja.

Santunan

Kepala Desa Tamauna Abd Muis menyampaikan pihaknya telah mengusulkan untuk mendapatkan dana santunan dan uang duka.

"Tinggal kami tunggu jawaban dari polisi  karena mereka telah ambil data-data korban," kata Muis di lokasi kejadian.

Muis menambahkan bahwa kejadian itu telah berlangsung pada malam hari, sehingga tidak dikenali jika ada temanya pengendara motor lainnya. (smb)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

2 komentar:

Paver finisher mengatakan...

Such a useful post for me. Thanks for sharing.......

Asnawin Aminuddin mengatakan...

you are welcome...