Selasa, 19 April 2011

Bangun Sekolah dan Kembangkan Pendidikan di Bulukumba



BERSAMA ISTERI. Ikatan emosional yang begitu kuat dengan tanah kelahirannya, membuat Muhammad Basri selalu berjuang dan akhirnya mampu ''menyumbangkan'' sejumlah sekolah dan bantuan untuk pembangunan pendidikan di Kabupaten 'Butta Panrita Lopi'' Bulukumba. Dalam foto, Muhammad Basri bersama isteri, Dra Hj Zamsani. (Foto: dok. pribadi)

 

-------------------

Drs H Muhammad Basri MSi:

Bangun Sekolah dan Kembangkan Pendidikan di Bulukumba


Oleh: Asnawin

Hidup, bekerja, dan mengembangkan karier di Kota Makassar, tidak membuat Drs H Muhammad Basri MSi lupa tanah kelahirannya, Kabupaten Bulukumba. Pria kelahiran Ujungloe, Bulukumba, 25 Maret 1954, yang pernah menjadi petinggi di dua kampus berbeda ini telah ''menyumbangkan'' sejumlah bangunan sekolah dan milyaran dana untuk pembangunan pendidikan di Bulukumba.

Muhammad Basri yang anak dari pasangan Muharram (alm) dan Hj Mariyama menempuh pendidikan dasar hingga pendidikan menengah di Bulukumba. Ayah dari dua anak ini (Ridha Shafayani Basri dan Rahmi Marwani Basri) adalah alumni SD Negeri Uja Kajang, SMP Negeri Kajang, dan SMA Negeri 198 (sekarang SMA Negeri 1) Bulukumba.

Setelah tamat SMA, Basri melanjutkan pendidikannya dengan kuliah di IKIP Makassar (sekarang Universitas Negeri Makassar/UNM), kemudian mengambil program magister (S2) Psikologi d Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, dan kini tengah menyelesaikan program doktoral (S3) Administrasi Publik di UNM.

''Saya terangkat menjadi dosen DPK (dosen negeri yang diperbantukan pada perguruan tinggi swasta) Kopertis Wilayah IX Sulawesi pada tahun 1981 dan ditempatkan di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilm Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Bone,'' ungkapnya saat berbincang-bincang dengan penulis di Makassar, beberapa waktu lalu.

Di STKIP Muhammadiyah Bone, Basri pernah menjabat Pembantu Ketua I selama beberapa tahun. Ketika dipindahkan ke Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, dia juga pernah menjabat Pembantu Rektor I ketika jabatan rektor diduduki Prof Dr H Ambo Enre Abdullah (alm).

Tahun 2004, Basri mendapat kepercayaan sebagai Konsultan Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Kabupaten Gowa, kemudian selama empat tahun berturut-turut (2005-2009) diangkat menjadi Konsultan Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan.

''Saat menjadi konsultan itulah, saya banyak terjun ke Bulukumba,'' ungkapnya.

Ketika menjadi konsultan, Basri berhasil memperoleh dana miliaran rupiah untuk pembangunan gedung sekolah baru SMP Bontosunggu, SMP Tamaona Batukaropa, SMP Benjala Tanaberu, SMP Ganta Kajang, SMP Lokajaha Bontotangnga, SMP Karassing Herlang, serta SD Satu Atap di Bontotiro dan Herlang.

Dia juga berhasil mengantar SMP Negeri 1 Bulukumba dan beberapa sekolah lainnya menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN).

''Tahun 2010, kita memperjuangkan minimal satu SMP di Bulukumba untuk menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), tetapi saya belum tahu perkembangannya, karena saya tidak lagi menjadi konsultan,'' papar Basri.


BERSAMA ANAK. Muhammad Basri bersama salah seorang anaknya. (Foto: dok peribadi)

Beri Apresiasi Bupati Bulukumba


Menyinggung kepemimpinan dan perhatian Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan terhadap pembangunan di bidang pendidikan, dia mengaku belum banyak tahu, karena perkembangan Bulukumba dalam satu tahun terakhir hanya diketahui dari membaca di koran dan di internet.

''Saya belum pernah bertemu langsung dengan beliau (Zainuddin Hasan), tetapi saya sudah pernah membaca melalui media massa tentang keberhasilannya ketika menjadi Bupati Pohuwato. Saya memberikan apresiasi kepada beliau. Pasti tidak ada orang yang sempurna, tetapi kelihatannya beliau merakyat, banyak menyumbang dari uang pribadinya, dan sepertinya cukup memperhatikan pembangunan pendidikan di Bulukumba,'' tutur Basri.

Dia berharap Bupati Bulukumba dan para anggota DPRD Bulukumba selaku wakil rakyat, memberikan perhatian yang lebih besar untuk pembangunan bidang pendidikan, karena posisi Bulukumba yang sangat strategis sangat bagus untuk dijadikan sebagai Kota Pendidikan.

''Saya kira Bulukumba memang sangat cocok untuk dikembangkan menjadi Kota Pendidikan,'' kata Basri.
 
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]

Tidak ada komentar: