Senin, 24 Agustus 2009

Visi Kandidat Bupati Bulukumba Diuji

Harian Fajar (www.fajar.co.id)
Minggu, 23-08-09 | 00:22 | 83 View


Visi Kandidat Bupati Bulukumba Diuji

MAKASSAR -- Warga Bulukumba diingatkan untuk tidak membeli kucing dalam karung. Sebelum menentukan pilihan, sebaiknya mencari informasi lebih dahulu tentang visi-misi kandidat calon yang ada saat ini.

Dua lembaga asal Bulukumba, yakni Phinisi Institute dan Jaringan Jaringan Politik untuk Kerakyatan (JiPeK) membuka kesempatan untuk itu. Visi-misi para kandidat dibedah sebelum maju jadi calon.
Bedah kandidat bupati Bulukumba itu sudah berlangsung dua seri. Pada seri pertama, tampil Syamsul Bahri Gaffar, mantan kepala BNI Cabang Parepare.

Lalu, pada seri kedua yang berlangsung Jumat, 21 Agustus, malam, tampil kandidat lainnya, Abdul Syukur. Dia adalah salah seorang direksi BUMN di Jayapura, Papua. Acara itu digelar di Hotel Boulevard, Makassar.

Hadir sebagai panelis antara lain Konsultan Pertanian Dinas Pertanian Bulukumba, Dr Kamaruddin, Manajer Program Kopel Sulawesi, Herman, akademisi Andhika Mappasomba, dan Andi Baso Mappasulle dari Phinisi Institute.

Koordinator JiPeK Bulukumba, Anis Kurniawan Al Ansyari, Sabtu, 22 Agustus, mengatakan sejauh ini sudah lima kandidat bupati yang mendaftar ikut bedah visi-misi itu. Termasuk Syamsul Bahri dan Abdul Syukur.

Tiga kandidat lainnya yang siap membeberkan visi-misinya adalah Wakil Bupati Bulukumba periode 2005-2010 Padasi, Kepala Bagian Tata Pemerintahan Makassar, Gani Sirman, dan Bupati Pohuwato, Gorontalo, Zainuddin Hasan.

"Kami membedah semua bidang. Mulai ekonomi, sosial, hingga soal tata kelola pemerintahan," jelas Anis.
Setelah semua kandidat rampung mendapat giliran memaparkan visi-misinya satu per satu, rencananya seluruh kandidat calon bupati akan dipertemukan dalam satu forum.

Menurut Anis, pihaknya masih membuka ruang bagi kandidat calon bupati lainnya untuk tampil dalam debat tersebut. "Termasuk incumbent kalau beliau bersedia," tambahnya.
Selain itu, kandidat wakil bupati juga diberi kesempatan. "Hanya saja, hingga saat ini mereka tampaknya masih malu-malu," tandasnya.(sap)

Tidak ada komentar: