Jumat, 04 Desember 2009

Bupati Bulukumba Tampar Kasat Satpol PP



Bupati Bulukumba Tampar Kasat Satpol PP

sumber: www.tribun-timur.com
Jumat, 4 Desember 2009 | 01:24 WITA

Bulukumba, Tribun - Pelantikan Kepala Desa Pattiroang, Sudirman, di Kecamatan Kajang, Bulukumba, diwarnai penamparan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Zulkifli oleh Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali, Rabu (2/12) siang.

Penamparan terjadi sesaat setelah Sukri baru saja turun dari mobil dinasnya. Warga setempat dan undangan kaget menyaksikan tindakan itu karena tidak tahu penyebab Sukri bertindak sejauh itu.

"Pak Bupati menampar sebanyak tiga kali. Setelah itu, ia menegaskan anggota Satpol PP agar tetap disiplin. Kami cuma terdiam dan bingung karena tidak tahu mengapa bupati marah," kata seorang saksi mata.

Kemarahan Sukri dipicu oleh penghadangan warga terhadap iring-iringan kendaraan bupati dan rombongan, di daerah sekitar dua kilometer sebelum sampai di Kecamatan Kajang. Saat itu, kendaraan bupati dan rombongan baru saja meninggalkan lokasi pelantikan Kepala Desa Ara, Kecamatan Herlang.

Para penghadang bermaksud bertemu dengan Sukri karena ingin mempertanyakan pelantikan Kepala Desa Pattiorang yang dinilai kontraversial, karena seorang warga yang juga anggota tim sukses salah satu kandidat di desa itu, tewas.

Pada saat penghadangan itu, tidak seorang pun anggota satpol PP bersama rombongan bupati karena telah lebih dulu tiba di Kajang. Sukri yang kaget lalu turun dari mobilnya dan menemui warga yang langsung mengerumuninya.

Sukri sempat berdialog dengan warga dan lalu melanjutkan perjalanannya. Sejumlah anggota satpol PP Bulukumba membenarkan penamparan itu. Mereka juga kaget setelah mengetahui bahwa di tengah perjalanan, bupati dicegat warga.

"Saat menuju Kajang, kami tidak melihat ada warga di jalan, jadi kami yakin perjalanan rombongan bupati tetap aman," kata seorang anggota Satpol PP Bulukumba yang enggan menyebutkan namanya.

Pembinaan

Dikonfrimasi terpisah, Sukri menegaskan bahwa tindakannya merupakan teguran dari atasan ke bawahan agar selalu disiplin bekerja.

" Saya nilai ini adalah pembinaan agar tidak mengulangi kembali kelengahannya sebagai aparat yang harus bertugas di lapangan dengan baik. Ini teguran kepada bawahan oleh pimpinannya karena tidak melakukan pengawalan yang baik," jelas Sukri saat ditemui di acara Maccera Tasi di Kecamatan Ujung, Bulukumba.

Sukri juga menegaskan agar tindakannya tidak dikaitkan dengan situasi politik di daerahnya. Sukri yang pernah menjabat Kepala Angkutan dan Perlengkapan Kodam VII Wirabuana kembali mencalonkan diri sebagai bakal Bupati Bulukumba di pilkada tahun depan. Sukri kelahiran Ponre, Kecamatan Gantarang Bulukumba.

Pulang Kampung


Tidak menerima dirinya ditampar di depan umum, Zulkifli berniat mengundurkan diri sebagai kepala satpol PP. Saat dikonfirmasi, Zulkifli sudah tidak berada di ruang kerjanya. Hanya mobil dinasnya terparkir di halaman kantor satpol PP di Jl Jenderal Sudirman, Bulukumba. Meski suasana kantor terlihat seperti biasa, beberapa pegawai di kantor itu tampak gugup saat ditanyai insiden penamparan Zulkifli.

"Pak Zulkifli pulang kampung di Banyorang, Tompo Bulu, Bantaeng. Tadi telah menyerahkan kunci mobilnya dan menyampaikan akan mengundurkan diri. Ia akan menindaklanjuti peristiwa yang dialaminya litu," kata salah seorang anggota satpol.

Zulkifli adalah alumni STPDN yang baru menjabat sebagai Kasatpol PP Bulukumba, 16 Januari lalu. Sebelumnnya ia pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Pemerintahan dan Kependudukan Bulukumba hingga akhir tahun 2008 lalu.

Ia juga pernah menjabat sebagai Lurah Borong Rappoa, Kecamatan Kindang, Bulukumba.

Keluarga Mengecam

Kerabat Zulkifli yang ditemui di Bantaeng, Mauraga, menyesalkan tindakan Sukri karena mencerminkan etika pimpinan.

"Keluarga tidak terima pemukulan itu, meski alasannya pembinaan. Kalau ini pembinaan, mengapa harus disertai tindakan fisik," katanya.

Tindakan itu juga menuai kecaman dari berbagai pihak.

"Ini arogansi bupati yang tidak pantas menampilkan sikap seperti itu apalagi mempertontonkan di hadapan publik," kata Ketua Senat STKIP Bulukumba, A Gunawan.

Kecaman juga muncul dari mulut anggota DPRD Bulukumba, Amar Ma'ruf. Ia meminta bupati tidak melukai hati warga dengan tindakan arogansinya dan tetap berkepala dingin mengahadapi gejolak politik menjelang pilkada tahun depan.(cr5)

PENJELASAN SUKRI

Bentuk Teguran Atasan

APA yang saya lakukan merupakan teguran antara atasan dan bawahan. Jadi ini bukan bertendensi politik, meski saya kembali mencalonkan diri sebagai bupati di pilkada tahun depan.

Saya nilai ini adalah pembinaan agar aparat tidak mengulangi kembali kelengahannya yang harus bertugas di lapangan dengan baik. Sekali lagi ini teguran kepada bawahan oleh pimpinannya karena tidak melakukan pengawalan yang baik.

Saya harap anggota satpol lainnya tidak mengulangi kejadian ini yang kedua kalinya. Kami juga meminta agar tidak ada pihak yang mengaitkan masalah ini dengan suasana politik terkahir di Bulukumba.Sekali lagi, ini murni pembinaan atasan kepada bawahannya.(cr5)


[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/].

Tidak ada komentar: