Sabtu, 27 Februari 2010

Bupati Sebut Bulukumba Berhasil

Sumber berita: Harian Fajar, Makassar
(www.fajar.co.id)
| Fajar Online | Lokal News | Selatan Raya |
JUMAT, 05 FEBRUARI 2010 | 13:20 WITA | 704 Hits

Bupati Sebut Bulukumba Berhasil
- LSM Nilai Gagal


BULUKUMBA -- Bupati Bulukumba AM Sukri A Sappewali menyebut sejumlah keberhasilan yang telah dicapai pemerintahannya saat memberi sambutan pada peringatan hari jadi ke-50 Bulukumba di Lapangan Pemuda, Kamis 4 Februari.

Pidato ini disampaikan Bupati di depan ribuan warga dan Muspida Bulukumba. Menurut Bupati, keberhasilan itu bisa dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Bulukumba yang berada pada kategori menengah, yakni berada pada angka 68.

Sementara pertumbuhan ekonomi pada tahun 2007 mencapai 5,36 persen dan mengalami peningkatan yang signifikan di 2008, hingga 8,06 persen. Pada tahun 2010 ini, menurut Sukri, pihaknya akan meningkatkan sarana dan prasarana jalan dengan mencanangkan program Bulukumba Bebas Lubang.

"Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2 tahun terakhir dapat kami laporkan, bahwa pada tahun 2007 PDRB Bulukumba mencapai Rp 2,2 triliun dan mengalami peningkatan pada tahun 2008, yakni sebesar Rp 2,7 triliun," jelasnya.

Bupati menyebutkan, yang perlu dioptimalkan pengelolaannya adalah, sektor pariwisata. Dia berharap Gubernur Sulsel ikut memperhatikan sektor unggulan ini. Di tempat terpisah, kinerja Pemkab Bulukumba, dinilai buruk oleh Koalisi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Bahkan, koalisi ini menilai kinerja pemerintah tidak mengalami perubahan yang signifikan.

Kritikan tersebut dilayangkan koalisi ini saat menggelar jumpa pers di Gedung PMI Bulukumba, Kamis 4 Februari. Aliansi Anak Miskin Kota (Amisk) misalnya, menilai kinerja pemerintah belum mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Ketua Amisk Bulukumba, Sappewali mengungkapkan, salah satu bentuk ketidak berhasilan pemerintah terlihat dari layanan kesehatan.

Buktinya, masih banyak anak gizi buruk yang dirawat di rumah sakit dan tidak ditangani dengan baik. "Ini yang diekspose oleh media bahwa di Bulukumba ini banyak yang menderita gizi buruk," kata Sappewali.
Sappewali juga mengkritisi kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.

Menurutnya, banyak anak usia sekolah juga tidak mampu mengenyam pendidikan karena faktor ekonomi. Dia mencontohkan, di Desa Kalumeme terdapat sekira 40 anak usia sekolah yang tidak bisa mengenyam pendidikan karena persoalan biaya. Selain itu, di desa yang terletak di kawasan pesisir ini yang dihuni 60 Kepala Keluarga (KK) ini juga tidak menikmati air bersih dan listrik.

Kritikan pedas juga datang dari Aliansi Gerakan Reformasi Agrari (Agra) Bulukumba yang menilai pemerintahan di Bulukumba saat ini gagal total. Ketua DPP Agra, Hamzah Libya menguraikan kegagalan itu antara lain, kasus sengketa tanah antara warga dengan pemerintah kabupaten tidak ada habisnya.

Bahkan, beberapa tanah milik warga diklaim sebagai tanah negara yang pada akhirnya dikuasai sejumlah pejabat. Dia mencontohkan di kawasan Bira dan Kajang.

"Ini namanya pembohongan publik. Para penguasa mengambil tanah rakyat mengatasnamakan tanah negara lalu kemudian dibuatkan sertifikat atas nama pribadi," tegas Hamzah.

Kegagalan lain yang dikemukakan adalah tidak adanya perhatian pemerintah terhadap masyarakat di daerah pesisir. Hal ini tampak pada bantuan tanggul pemecah ombak senilai Rp 1,5 miliar yang belum terealisasi. Padahal, abrasi terus mengancam warga di pesisir.

Sekretaris Umum Ikatan Guru Honor Indonesia (IGHI) Bulukumba, Rahman Afandi justru mengkritik pemerintah yang tidak peduli terhadap nasib guru honorer. Gaji yang selama ini diterima guru honorer hanya Rp 100 ribu per bulan.

Setidaknya ini yang dialami 664 guru honorer yang telah mengabdi di sejumlah sekolah di Bulukumba. Bahkan, terkadang gaji ini tidak dibayarkan. Rahman berharap, tahun ini ada perhatian pemerintah dengan mengalokasikan anggaran di APBD 2010 untuk guru honorer. (syr)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Tidak ada komentar: