Kamis, 25 Maret 2010

Mengenal Zainuddin Hasan (4)



SILATURRAHIM. Bakal calon Bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan (kanan) bersalaman dengan Dirut PT Media Fajar, HM Alwi Hamu, di Gedung Fajar Graha Pena Makassar, Kamis, 28 Januari 2010. Silaturrahim yang juga dihadiri Wadirut PT Media Fajar H Syamsu Nur dan Komisaris Utama, Andi Syafiuddin Makka itu berlangsung santai dan dalam suasana kekeluargaan. (FOTO NURHADI/FAJAR)

---------------


Mengenal Zainuddin Hasan (4)
Siap Sumbangkan Gaji Selama Jadi Bupati


Oleh: Asnawin

Seberapa serius dan seberapa tulus Zainuddin Hasan menjadi Bupati Bulukumba periode 2010-2015? Jawaban atas pertanyaan tersebut sebagian dapat dihubungkan dengan Surat Pernyataan yang dibuatnya sebagai Calon Bupati Bulukumba 2010-2015, pada 22 Februari 2010.

Ia dengan tegas menyatakan bahwa sekiranya masyarakat Bulukumba memberikan kepercayaan kepadanya pada Pilkada 2010 sebagai Bupati Bulukumba, maka dengan ia siap melaksanakan amanah rakyat dengan baik, jujur, dan bersedia menyumbangkan gaji dan tunjangannya sebagai bupati selama 5 (lima) tahun kepada pembangunan dan pembinaan sosial keagamaan di wilayah Kabupaten Bulukumba.

Zainuddin Hasan juga akan menyiapkan dana bergulir pribadi tanpa bunga sebagai bantuan penguatan modal kepada pengusaha ekonomi sebesar Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah) se-Kabupaten Bulukumba selama 5 (lima) tahun.

Dalam rangka operasional pelaksanaan pemerintahan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan, ia akan menggunakan kendaraan milik pribadi dengan berplat dinas.

Terhadap pembangunan Masjid Agung / Islamic Centre Bulukumba yang sudah bertahun-tahun merana di depan Kantor DPRD Bulukumba, ia berjanji akan melanjutkan pembangunannya.

Zainuddin berjanji akan membangun Bulukumba bersama segenap elemen masyarakat dengan jiwa dan hati yang ikhlas untuk masyarakat Kabupaten Bulukumba.

Jika pernyataan tersebut tak dipenuhi, maka Zainuddin Hasan selaku Bupati Bulukumba dengan sukarela akan mengundurkan diri dari jabatan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Tentu saja banyak yang pesimis dan skeptis dengan perntaan tersebut, malah sudah ada yang menulis secara terang-terangan di internet mengenai sikapnya yang skeptis. Tidak ada masalah, karena itu memang hak setiap orang. Tetapi alangkah baik dan bijaksana kalau kita selalu berpikir positif.

Secara positif kita dapat menerima pernyataan tersebut. Juga dapat menerima bahwa Zainuddin Hasan akan pulang kampung ke tanah kelahirannya setelah 23 tahun mengabdi di kampung orang.

''Sudah saatnya saya mengabdi dan berbakti untuk tanah kelahiran saya di Bulukumba," katanya saat berkunjung ke Kantor Harian Fajar di Graha Pena Makassar, Kamis, 28 Januari 2010.

Di Graha Pena, Zainuddin diterima Dirut PT Media Fajar, HM Alwi Hamu bersama Wadirut H Syamsu Nur dan Komisaris Utama, Andi Syafiuddin Makka. Pertemuan di Graha Pena itu berlangsung santai dan dalam suasana kekeluargaan.

Zainuddin mengaku ingin kembali ke tanah kelahirannya untuk membangun dan mengubah Butta Panrita Lopi menjadi lebih baik lagi. Ia mengaku memulai bisnisnya di Gorontalo dari nol besar, perlahan berkembang terus hingga terkenal dengan nama kelompok bisnis "Zanur" di Gorontalo. Ia lebih banyak membangun mall dan hotel.

Bila dipercaya masyarakat Bulukumba, ia berjanji akan mengemban amanah dan kepercayaan itu untuk perubahan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Bulukumba.

''Setiap kecamatan akan mendapat dana bergulir Rp 500 juta untuk dijadikan modal usaha. Begitu juga masjid yang sudah terbengkalai akan diperbaiki kembali,'' katanya.

Tak sekadar itu. Ia bercita-cita ingin mengubah Bulukumba menjadi lebih maju dengan mengembangkan mental bisnis masyarakat Bulukumba.

''Kalau kita ingin kurangi kemiskinan, berarti harus ada lapangan pekerjaan,'' ujarnya.

Sumber:
1. Surat Pernyataan Zainuddin Hasan sebagai bakal calon Bupati Bulukumba, 22 Februari 2010.
2. www.fajar.co.id (http://news.fajar.co.id/read/80427/127/index.php)


[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Tidak ada komentar: