Kamis, 23 September 2010

CATATAN PERJALANAN MENGIKUTI ISPO 2010 DI JAKARTA


Keterangan gambar: Suasana belajar dalam kelas di SMA Kharisma, Tangerang. (Foto: Andi Nasrum)



CATATAN PERJALANAN MENGIKUTI ISPO 2010 DI JAKARTA

Hari Pertama, Selasa, 2 Maret 2010

Rombongan TIM ISPO Kabupaten Bulukumba yang bermarkas di dua tempat yaitu LPMP DKI Jakarta dengan anggota 4 (empat orang) siswa SMP dan 2 (dua) siswa SMA dengan dipandu oleh MR. A. Nasrum, serta di P4TK Bahasa Kemendiknas dengan anggota 2 (dua) orang dengan dipandu Mr. Muh. Jafar, berangkat ke Balai Sarbini. Tepat jam 15.00 WIB Tim ISPO Bulukumba tiba dengan selamat.

Rombongan Tim ISPO Bulukumba yang memakai pakaian adat langsung berbaur dengan rombongan dari daerah lain untuk mengikuti upacara pembukaan ISPO 2010. Seluruh tim ISPO kemudian mengikuti gladi kotor sebelum acara inti dimulai. Sebanyak dua kali acara ini diulang. Tepat jam 18.30 acara pembukaan pun dimulai, yang dipandu dua presenter kocak.

Pembukaan didahului Kata Sambutan Ketua Panitia ISPO dan diselingi Tarian Daerah Banda Aceh. Selanjutnya acara ini dibuka oleh Presiden ISPO, Mr. Bambang Sudibyo. Turut hadir, Pihak Depdiknas, Anggota DPR Dr. Farhan Hamid, H. Rhoma Irama, dan Ridho Roma. Lebih dari 100 projek penelitian menghiasi layar lebar di Balai Sarbini. Ini membuktikan bahwa atensi dan animo remaja untuk mengadakan proyek penelitian semakin tumbuh subur di bumi Indonesia tercinta.


Keterangan gambar: Siswa SMA Kharisma Tangerang bersama Penulis.




Hari Kedua, Rabu, 3 Maret 2010


TIM ISPO berangkat Ke Balai Kartini untuk pameran. Ada catatan kecil penulis pada hari kedua.

Bahan berupa spirtus sangat susah dicari di Jakarta. Masnur yang diminta bantuannya untuk mencari spirtus juga berpendapat sangat sulit ditemukan bahan yang bernama spirtus ini. Anak Jakarta saja tidak kenal yang namanya spirtus. Di satu sisi, bahan ini salah satu barang yang dilarang dibawa di pesawat. Penulis sempat was-was. Siapa yang bisa menduga, dalam pameran nanti ada eksperimen untuk mempraktekkan hasil penelitian, pasti TIM SMPN 1 Bulukumba akan mati kutu. Untunglah hal itu tidak terjadi.

Untuk Kelompok Dana, pertanyaan juri bermacam-macam. Ada yang bertanya seputar arti Bulukumba. Ada pula tentang judul yang tidak cocok dengan hasil karya. Biogas seharusnya Bioetanol. Untunglah Dana cs mampu mengatasinya, bahwa hal itu hanya kesalahan teknis, yang benar adalah yang tertulis pada hardcopy karya. Namun ada kisah tersendiri. Judul ini justru menarik pengunjung untuk tahu lebih banyak lagi dengan biogas.


Keterangan gambar: Suasana Laboratorium IPA SMA Kharisma Tangerang. (Foto: Andi Nasrum)

Kejujuran dan konsistensi memang diperlukan dalam menjawab pertanyaan juri. Yang tak kalah sengitnya, adalah permintaan juri untuk speaking dalam bahasa Inggris tentang kesimpulan hasil penelitian. Bagi Kelompok Arnella cs Permasalahannya lebih kurang sama, yaitu seputar kemampuan berbahasa Inggris dan hasil penelitian bahwa hasil destilasi air jambu mente, ternyata ada endapan. Menurut juri itu bukan bioetanol murni, karena ada endapannya. Ada juga pengunjung yang minta agar diberi satu karya ilmiah untuk dikembangkan dan siap bekerjasama. Barangkali ini adalah sustainable research. Diperlukan penelitian lanjutan untuk memantapkan suatu penelitian.

Selain itu ada hal penting yang perlu dilakukan dalam pameran adalah buku tamu, maka penulis mencari dan membeli dua buku tamu cantik. Jam 17.00 WIB lebih sedikit, peserta ISPO pun pulang ke penginapan masing-masing.


Keterangan gambar: Gedung Sekolah Kharisma Tangerang. (Foto: Andi Nasrum)

Hari Ketiga, Kamis, 4 Maret 2010

Seperti biasa, sebelum peserta berangkat ke Balai Kartini, peserta sarapan dulu. Tepat jam 07.00 pagi peserta berangkat ke lokasi pameran. Jalanan macet total. Maklum jam 07.00 adalah waktu para penghuni Jakarta keluar untuk mencari nafkah.

Di antara kemacetan jalanan di Jakarta ini, Arnella (KIR Bulukumba) sempat mabuk dan muntah-muntah. Kantong hitam kecil pun menjadi sahabat setia menemani Arnella selama perjalanan ke Balai Kartini. Tepat jam 09.00 kami tiba di tempat pameran. Para peneliti muda sudah bersiap-siap menyambut para pengunjung yang intens dengan topik penelitian. Tim ISPO Bulukumba harus merapikan banner yang sempat jatuh karena angin.

Tak terasa jam di Balai Kartini menunjuk angka 10. Tiba-tiba dari mic panitia terdengar pengumuman untuk para pembimbing dengan agenda mengunjungi salah satu SMA Kharisma Tangerang yang dibina PASIAD di Tangerang.

Satu persatu kami pun naik ke mobil Pariwisata. Hati kecil saya berpikir anak-anak belum makan dan minum. Saya khawatir, mungkin mereka haus dan dahaga, sebab agenda panitia begitu mendadak. Saya berdoa semoga siswa tetap sehat dan tegar selama kami di Tangerang.

Tepat 11.30 rombongan ISPO tiba di SMA Kharisma Tangerang. Gedung yang berwarna merah dan berdiri kokoh menjadi saksi betapa gedung dan siswa yang cerdas menjadi penghuni di SMA Kharisma Tangerang. Sederetan prestasi dan foto-foto ditempel di dinding sekolah. Anehnya, tak satupun sertifikat dan foto-foto kegiatan yang tergores atau hilang. Mungkin karena olahraga, olah hati, dan olah otak telah menyatu dalam kepribadian mereka.

Selepas shalat dhuhur, kami diajak pengasuh sekolah untuk makan siang bersama, Selanjutnya ramah tamah dengan Direktur SMA Kharisma. Menurut beliau, SPP per bulan untuk siswa yang sekolah disana sebesar 3-6 juta per bulan. Bagi siswa yang tidak mampu secara otak dan finansial bersiaplah untuk dimutasikan ke sekolah lain.

Selain itu, ada dua wali kelas yang membina siswa, satu wali akademik dan yang lain wali di bidang pengembangan diri. Dari pemaparan Sang Direktur ada tiga entri poin yang sempat penulis catat di antaranya, 1) Ketersediaan budgeting; 2) Guru yang berdaya saing; 3) bilingual School (semua mata pelajaran sains menggunakan bahasa Inggris mulai dari proses pembelajaran, soal-soal, penyelesaian soal dan interaksi antara guru dan siswa). Tepat jam 15.00, rombongan ISPO kembali ke Balai Kartini.


Foto-foto Siswa Berprestasi SMA Kharisma (Foto: Andi Nasrum)

Hari Keempat, Jumat, 5 Maret 2010

Pukul 08.00 TIM ISPO Bulukumba berangkat dengan mobil pariwisata dari LPMP DKI Jakarta ke Balai Kartini. Seperti biasa, setiap berangkat ke tempat tujuan macet merupakan menu harian yang pasti dialami para peserta ISPO. Dua jam kemudian kami tiba di Balai Kartini, anak-anak kembali sibuk dengan tugas masing-masing. Maklum hari itu hari terakhir pameran.

Pengunjung Jakarta semakin banyak berdatangan. Mereka membawa buku catatan sebagai alat untuk bertanya dan mengeksplore jawaban sebanyak mungkin. Sesekali pengunjung dengan antusias memotret alat dan bahan yang dipertunjukkan dalam pameran itu. Pengamatan penulis dari jarak dekat, para pengunjung ternyata kebanyakan dari sekolah yang ada di Jakarta. Mereka memang antusias bertanya dan menulis informasi yang didapatkan dari peserta.


Keterangan gambar: Kata-kata Albert Einstein. (Foto: Andi Nasrum)

Sambil berkeliling penulis sempat bertanya kepada peserta dari SMA Boarding School di Bandung. Kemampuan komunikasinya dalam bahasa Inggris memang standar dan layak untuk menjadi calon juara ISPO. Semua finalis yang lolos memiliki peluang yang sama untuk menjadi juara.

Tak terasa waktu menunjukkan pukul 12.00 siang. Berarti umat muslim harus melaksanakan shalat Jumat. Dengan terburu-buru, penulis bersama Pak Jafar menuju masjid, yang kebetulan tempatnya berseberangan dengan Balai Kartini. Kami pun berwudhu dan langsung ke lantai dua. Mendengarkan khutbah Jumat. Tidak lama kemudian shalat jumat pun dilakukan dengan khusuk.

Dari lantai dua kami gunakan kesempatan untuk foto bersama. Alangkah indahnya deretan mobil yang berjejeran dan gedung-gedung tinggi yang bershaf di sekitar masjid.

Para peserta kemudian kembali ke Balai Kartini untuk mendengarkan pengumuman dari panitia. Bagi peserta yang data-datanya belum lengkap diperbaiki untuk mendapatkan sertifikat.


Keterangan gambar: Perpustakaan SMA Kharisma. (Foto: Andi Nasrum)

Dari corong panitia mulai terdengar ”Upacara Penutupan ISPO akan dimulai pada pukul 14.00, harap siap-siap ke lantai 3, alat dan hasil penelitian sementara disimpan dengan rapi di tempat pameran.”

Kami pun bersiap-siap untuk mengikuti penutupan yang bersejarah itu. Dari arah panggung, dua presenter kocak, telah memulai gladi kotor. Maklum salah satunya pemenang lomba komedi terkenal beberapa tahun yang lalu.

Satu jam kemudian upacara pun dimulai. Kedua presenter ini dengan kocaknya mulai beraksi di atas panggung. Didahului dengan laporan ketua panitia, berturut-turut Presiden ISPO, Bapak Bambang Sudibyo dengan bangga salut dan berharap semoga ISPO ini dapat dilanjutkan tahun depan, dan jumlah projek pun dapat meningkat.

Pemenang ISPO kali ini didominasi oleh Boarding School, Sekolah yang bekerjasama dengan binaan TURKI. Para peraih medali emas, perak, dan perunggu, memiliki peluang untuk mengikuti Event Internasional seperti di Turki, Azerbaijan, Brasil, dan lain-lain.

Walaupun TIM Bulukumba belum meraih medali untuk kali ini, kami bangga, menjadi finalis adalah hal yang langka. Kunci untuk meraih prestasi yang puncak dalam suatu event banyak tergantung pada kolaborasi antara penentu kebijakan di daerah dengan pelaksana di lapangan, serta komunikasi yang standar dan uji laboratorium dengan universitas di daerah.

Catatan Redaksi:

Pada hari Jumat, 17 September, 2010 03:19, kami menerima kiriman email dari "Andi Nasrum" (andisxxxxxxxx@yahoo.com) yang memuat tulisan dengan judul Catatan Perjalanan Mengikuti ISPO 2010 di Jakarta. Tidak ada sedikit pun penyampaian khusus kepada kami mengenai tulisan tersebut, misalnya permintaan untuk memuat tulisan itu di blog yang kami kelola. Tetapi kami menduga Andi Nasrum meminta agar tulisannya dimuat di blog http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/. Mudah-mudahan demikian adanya dan karena tulisan ini sifatnya positif serta memiliki unsur pendidikan, maka kami memuatnya di blog yang kami kelola ini.

Wasalam -- Asnawin

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Tidak ada komentar: