Babi Hutan Merajalela di Bulukumba
Babi hutan makin merajalela di Bulukumba. Binatang liar tersebut memakan buah-buahan dan tanam-tanaman, merusak padi dan tanaman lainnya, serta memakan binatang piaraan seperti ayam dan itik. Ratusan petani di beberapa kecamatan tak bisa berbuat banyak menghadapi babi hutan tersebut.
Jufri, salah seorang petani di Desa Swatani, Kecamatan Rilau Ale, mengatakan, para petani dibantu masyarakat setempat dan dipimpin kepala desa, sudah pernah melakukan perburuan babi hutan, tetapi hasilnya hampir nihil, karena babi hutan sulit ditemukan tempat persembunyiannya.
''Babi hutan itu sepertinya sudah tahu keberadaan kita, sehingga mereka sudah menghindar dan bersembunyi sebelum para petani menemukan mereka,'' katanya kepada pengelola blog kabupatenbulukumba.blogspot.com, di Makassar, Sabtu, 17 Oktober 2010.
Dia berharap instansi terkait segera turun-tangan membantu petani. Ia mengaku sudah menyarankan kepada sesamanya petani agar meracuni babi huta secara bersama-sama di kebun masing-masing, dengan cara memberi umpan makanan yang disukai babi hutan yang telah diberi racun babi.
''Saya kira cara itu lebih efektif daripada melakukan perburuan, karena babi-babi itu selain sulit ditemukan, juga belum tentu bisa dibunuh saat ditemukan, karena babi hutan melawan, jadi bisa membahayakan jiwa petani,'' tutur Jufri.
Kalau diburu pun, berarti babi hutan itu masih tetap ada dan kemungkinan hanya berpindah tempat, sehingga tetap mengganggu dan meresahkan petani.
Tahun 2009 lalu juga diberitakan bahwa para petani di Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, resah karena kebun mereka dirusak oleh sekawanan babi hutan.
Babi hutan itu membuat petani mengurungkan niatnya untuk menanam ubi dan jagung yang biasa ditanam saat musim kemarau. Warga enggan menanam singkong dan jagung karena lebih banyak dirusak babi hutan. Jika dipaksakan, petani akan mengalami kerugian.
Areal pertanian yang menjadi tempat tinggal babi hutan di Kecamatan Bontobahari, antara lain Kelurahan Sapolohe, Benjala, Tanahlemo, dan Kelurahan Tanahberu. (asnawin)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesi...
-
Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Sus...
-
BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar