Minggu, 10 Oktober 2010

Guru TKA/TPA Protes ke DPRD Bulukumba


Ilustrasi guru TKA/TPA. Puluhan guru Taman Kanak-kanak dan Taman Pendidikan Al-qur’an (TK/TPA) serta guru TK PAUD (pendidikan anak usia dini), melakukan aksi demo ke kantor DPRD Bulukumba, Kamis, 7 Oktober 2010.  



---------------------------


Guru TKA/TPA Protes ke DPRD Bulukumba

Harian Ujungpandang Ekspres
Jumat, 08-10-2010
http://www.ujungpandangekspres.com/view.php?id=53922

BULUKUMBA, UPEKS—Puluhan guru Taman Kanak-kanak dan Taman Pendidikan Al-qur’an (TK/TPA) serta guru TK PAUD (pendidikan anak usia dini), melakukan aksi demo ke kantor DPRD Bulukumba, Kamis, 7 Oktober 2010.

Mereka memprotes keputusan Pemkab Bulukumba yang tidak mengakomodir mereka untuk diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Mereka meminta agar pemkab memperhatikan nasib guru TK/TP-A serta guru TK PAUD yang bersyarat untuk diangkat menjadi PNS.

“Kami meminta bupati untuk menyelesaikan kasus dan permasalahan tenaga kontrak yang sudah berlangsung sejak tahun 2006,” kata Arman SPd, koordinator lapangan.

Mereka diterima tim penerima aspirasi DPRD Bulukumba; Andi Baso Zulkarnaim (Demokrat), Banri Alang (PAN), Hilmiaty Asip (Hanura), Andi Makkasau (Golkar), serta Zulkiflie Saiye (PBB). Para guru tersebut juga memperotes hasil verifikasi terhadap tenaga honorer yang tercecer yang dilakukan Pemkab Bulukumba baru-baru ini.

Menurut Arman, guru TK/TP-A mengantongi SK dari mantan Bupati Bulukumba HA Patabai Pabokori. Hanya saja, dalam verifikasi tenaga honorer baru-baru ini, tim verifikasi yang terdiri Sekda, Badan Kepegawaian serta Inspektorat, menolak berkas mereka. Karena ditolak, berarti, tidak bisa lagi diangkat menjadi PNS.

Menanggapi permintaan tersebut, tim penerima aspirasi DPRD Bulukumba berjanji untuk menindak-lanjutinya.

“Apa yang disampaikan akan segera dituntaskan,” terang Zulkiflie Saiye, anggota DPRD Bulukumba.


[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

2 komentar:

Ivan Kavalera mengatakan...

Semoga para pahlawan tanpa tanda jasa ini segera dapat mendapat kejelasan. Amin.daccu

Anonim mengatakan...

iyo tawwa kodong.... setujuka saya....