Selasa, 30 November 2010

Golkar Ngotot Dudukkan Bupati Bulukumba Sebagai Ketua


Ketua DPD I Golkar Sulsel Syahrul Yasin Limpo fokus mendorong perampungan Musda empat DPD II Golkar yang terlambat. Isu yang menyebutkan musda terganjal akibat DPD I mencoba main kayu untuk meloloskan figur tertentu, ditampik Gubernur Sulsel itu.



--------------------------------------------
Syahrul Janji Tidak Main Kayu 
-Golkar Ngotot Dudukkan Bupati Bulukumba Sebagai Ketua
 
Harian Fajar (http://news.fajar.co.id/read/110884/41/syahrul-janji-tidak-main-kayu), Selasa, 30 November 2010

MAKASSAR -- Ketua DPD I Golkar Sulsel Syahrul Yasin Limpo fokus mendorong perampungan Musda empat DPD II Golkar yang terlambat. Isu yang menyebutkan musda terganjal akibat DPD I mencoba main kayu untuk meloloskan figur tertentu, ditampik Gubernur Sulsel itu.

Syahrul berjanji tidak akan membatasi siapapun kader yang ingin maju di musda Bulukumba, Bantaeng, Jeneponto, dan Makassar, sepanjang memenuhi syarat.

Informasi yang diperoleh FAJAR, musda di empat daerah tertunda akibat masalah internal partai. Musda Golkar Bulukumba misalnya. Disebut-sebut tertunda akibat DPD I Golkar ngotot mendudukkan Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan sebagai ketua.

Padahal, di internal Golkar sendiri, masih ada kader seperti Hamzah Pangki dan mantan Ketua DPRD Bulukumba Andi Muttamar, yang ingin maju. Di pimpinan kecamatan, Hamzah dan Muttamar masih cukup diidolakan. Tapi karena berseberangan dengan keinginan DPD I, Musda terlambat jadi tumbalnya.

Di Bantaeng begitu juga. Ada dua kandidat yang disebut-sebut akan maju. Mereka adalah Ketua DPRD Bantaeng Novrita Langgara dan mantan Ketua DPD II Golkar Bantaeng Budi Santoso. Untung saja, keduanya adalah kader Golkar. Karena pertimbangan tidak ingin memecah kekuatan, pelaksanaan musda ditunda.

Di Jeneponto, ada tiga kandidat yang disebut akan berebut kursi ketua. Pertama adalah Bupati Jeneponto Radjamilo yang juga masih ketua DPD II Golkar Jeneponto, lalu ada Wakil Bupati Baharuddin Baso Tika yang saat ini menjabat korwil di DPD I Golkar Sulsel, dan Ketua DPRD Jeneponto Mulyadi Mustamu yang juga pengurus DPD II Jeneponto.

Di Makassar kondisinya agak berbeda. Musda tertunda akibat beberapa masalah. Syahrul dikabarkan tidak menginginkan adiknya Haris Yasin Limpo ikut maju dalam musda, tapi Haris ngotot maju. Golkar juga disebut wait and see pada hasil Musda Demokrat Sulsel, di mana Ilham Arief Sirajuddin bertarung di dalamnya.

Masalahnya, kandidat kuat yang mendapat dukungan mayoritas pimpinan kecamatan di Makassar, Farouk M Betta coba diadang hanya karena kedekatan personal dengan mantan Ketua DPD Golkar Sulsel itu. Dikhawatirkan, jika Ilham terpilih sebagai ketua di Demokrat Sulsel, maka konstalasi politik di Golkar Makassar akan ikut terpengaruh.

Syahrul cukup ringan menanggapi isu ini. Menurutnya, dia tidak punya niat membatasi kadernya maju. Sebab, siapapun tidak bisa membatasi hak politik seseorang.

"Penundaan ini semata-mata persoalan teknis, yaitu jadwal yang masih belum ditetapkan karena kesibukan DPD I yang melaksanakan sejumlah kegiatan. Tapi kami sudah tetapkan, musda ini harus selesai Desember mendatang," tegas Syahrul. (die)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Tidak ada komentar: