Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan (paling kiri) memberikan penjelasan di hadapan anggota DPRD Bulukumba dan pihak PT. Artanusan Indoetam Samarinda, tentang rencana pembangunan RSUD Bulukumba, di ruang kerjanya, Selasa, 18 Januari 2011. (Foto: Humas Pemkab Bulukumba)
-----------------------------------------
Pemkab Bulukumba akan Bangun Rumah Sakit Modern
- Biaya Ditaksir Sekitar Rp 200 Miliar
Keberadaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba kini dirasakan sudah sangat tidak memadai dibanding dengan kebutuhan dan perkembangan. Masyarakat sudah terlalu sering mengeluh melihat kondisi rumah sakit tersebut, serta pelayanan yang diterima saat berobat.
Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan pun sudah pernah meninjau dan mengaku kurang puas melihat kondisi rumah sakit tersebut.
Atas keluhan masyarakat dan kondisi tersebut, Pemkab Bulukumba bertekad memperbaiki rumah sakit kebanggaan masyarakat Bulukumba dengan mengubahnya menjadi rumah sakit modern.
Gedung baru RSUD Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba nanti direncanakan sebesar 17.000 meter persegi, dengan kapasitas tempat tidur 200 – 300 buah, serta dilengkapi laboratorium dan berbagai sarana pendukung lainnya.
Langkah awal untuk mewujudkan rencana tersebut telah dimulai dengan pertemuan antara Pemkab Bulukumba bersama anggota DPRD Bulukumba dengan pihak swasta yang akan membangun rumah sakit tersebut, di Ruang Kerja Bupati Bulukumba, Selasa, 18 Januari 2011.
Pada kesempatan itu, pihak swasta yakni PT Artanusa Indoetam Samarinda diberi kesempatan melakukan ekspose. Namun sebelum ekspose, Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan terlebih dahulu memberikan kata pengantar awal dan menjelaskan bahwa sarana dan prasarana RSUD Sultan Dg Radja untuk lima tahun ke depan sudah tidak memadai lagi.
Beberapa tahun terakhir, pasien sangat membludak tetapi sarana yang ada sangat minim, sehingga perlu upaya antisipasi dengan membangun RSUD yang baru dengan meningkatkan kelasnya menjadi tipe B. Hal itu sangat memungkinkan oleh karena letak geografis Bulukumba yang strategis di regional selatan Sulawesi Selatan.
Zainuddin Hasan juga menjelaskan bahwa PT Artanusa ini sudah mempunyai pengalaman membangun rumah sakit yang lengkap di Kota Tarakan, sehingga pihaknya mengundang pimpinan PT Artanusa untuk mempresentasikan perencanaan pembangunan rumah sakit tersebut secara komprehensip.
Zainuddin Hasan juga menjelaskan bahwa PT Artanusa ini sudah mempunyai pengalaman membangun rumah sakit yang lengkap di Kota Tarakan, sehingga pihaknya mengundang pimpinan PT Artanusa untuk mempresentasikan perencanaan pembangunan rumah sakit tersebut secara komprehensip.
“Pemerintah Bulukumba akan menyiapkan lahan baru seluas lima hektar. Kita berharap pembangunan rumah sakit ini dapat selesai dalam dua tahun, jika negosiasi kerjasamanya sudah selesai,” ujarnya.
Executive Director Artanusa Tandi Yutrison saat ekspose menjelaskan bahwa rumah sakit yang akan dibangun itu adalah rumah sakit modern yang dijamin kualitasnya. Besar gedungnya sekitar 17.000 meter persegi dengan kapasitas tempat tidur 200 – 300 tempat tidur, serta maksimun kunjungan rawat jalan 300 orang perhari, serta laboratorium yang berkapasitas 5000 tes pertahun.
Adapun total biaya pembangunan yang ditawarkan oleh Artanusa sebesar Rp 202,6 milyar, harga ini belum termasuk alat dan perlengkapan di dalamnya.
Mendengar jumlah biaya yang sangat besar tersebut, Bupati dan beberapa anggota DPRD langsung memberikan tanggapan. Menurut Bupati, metode pembayarannya memang bisa dicicil sampai empat tahun, namun bangunannya harus selesai dalam dua tahun dan harga itu pun diharapkan masih bisa disesuaikan dengan harga material yang ada di Bulukumba, sehingga penawaran tersebut masih bisa turun.
Anggota DPRD Bulukumba, Fahidin, menyarankan agar pemerintah daerah mengkalkulasi dulu kemampuan dananya, sehingga bangunan tersebut dapat menyesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah.
Executive Director Artanusa Tandi Yutrison saat ekspose menjelaskan bahwa rumah sakit yang akan dibangun itu adalah rumah sakit modern yang dijamin kualitasnya. Besar gedungnya sekitar 17.000 meter persegi dengan kapasitas tempat tidur 200 – 300 tempat tidur, serta maksimun kunjungan rawat jalan 300 orang perhari, serta laboratorium yang berkapasitas 5000 tes pertahun.
Adapun total biaya pembangunan yang ditawarkan oleh Artanusa sebesar Rp 202,6 milyar, harga ini belum termasuk alat dan perlengkapan di dalamnya.
Mendengar jumlah biaya yang sangat besar tersebut, Bupati dan beberapa anggota DPRD langsung memberikan tanggapan. Menurut Bupati, metode pembayarannya memang bisa dicicil sampai empat tahun, namun bangunannya harus selesai dalam dua tahun dan harga itu pun diharapkan masih bisa disesuaikan dengan harga material yang ada di Bulukumba, sehingga penawaran tersebut masih bisa turun.
Anggota DPRD Bulukumba, Fahidin, menyarankan agar pemerintah daerah mengkalkulasi dulu kemampuan dananya, sehingga bangunan tersebut dapat menyesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah.
‘’Mungkin ada beberapa item bangunan yang tidak perlu diambil,’’ kata Fahidin. (asnawin)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar