Kamis, 10 Februari 2011

Lahan Jalan Poros Jeneponto-Bantaeng-Bulukumba Sudah Bebas


PELANTIKAN. Direktur Bina Pelaksanaan Wil 3 Dirjen Bina Marga Kementerian PU, Ir Muh Iqbal Pane MT melantik dan mengambil sumpah para kepala satker dan PPK 2011 di lingkup UPTD Balai Besar Jalan dan Jembatan Sulawesi. (Foto: Jumain Sulaiman/Fajar)

-------------------------------------

Lahan Jalan Poros Jeneponto-Bantaeng-Bulukumba Sudah Bebas
- Tahun Ini, Maros-Parepare Rampung 95 Persen


Harian Fajar, Makassar
Kamis, 10 Februari 2011
http://www.fajar.co.id/read-20110209175939-tahun-ini-marosparepare-rampung-95-persen

MAKASSAR -- Pelebaran Jalan Poros Maros-Parepare yang belum rampung hingga saat ini diyakini bisa rampung tahun ini. Meski belum semuanya, tetapi diharapkan bisa rampung hingga 95 persen.

Keyakinan itu disampaikan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI Makassar, Nurdin Samaila di sela-sela pelantikan kepala satuan kerja dan pejabat pembuat komitmen tahun anggaran 2011. Pelantikan berlangsung di Gedung Kartini, Jalan Masjid Raya, Rabu, 9 Februari.

Nurdin menegaskan, kendala pembebasan lahan yang selama ini terjadi, diharapkan bisa dituntaskan tahun ini. Paling tidak, kata dia, yang masih ada masalah sisa lima kilometer. Utamanya di Kota Maros dan Pangkep. "Yang lainnya insya Allah bisa diselesaikan tahun ini," kata Nurdin.

Soal perbatasan Pangkep-Maros yang menjadi titik terparah kerusakannya, Nurdin mengatakan, saat ini sudah mulai dikerja. Dulu, kata dia, kendala utama yang dihadapi memang karena lahan yang belum bebas. Selain itu, setiap pekerja ingin menggali drainase untuk pinggir jalan, selalu terkendala karena menjadi tempat parkir mobil-mobil truk yang memang selalu singgah di jalan tersebut.

"Jadinya kita terpaksa mengalah. Tapi karena sekarang sudah bebas, segera kita kerjakan. Februari ini diharapkan betonisasi sudah jalan," kata Nurdin yang diiyakan Kepala Dinas Bina Marga Sulsel, Abdul Latif.

Soal Jalan Poros Sulawesi arah Selatan Makassar, juga disinggung Nurdin. Kata dia, lahan juga sudah bebas dari Jeneponto ke Bantaeng dan Bantaeng-Bulukumba. Sisa yang masih dalam proses adalah Bulukumba-Sinjai. "Karena ini kontraknya dengan luar negeri, maka pembangunan baru bisa jalan kalau lahan sudah benar-benar tuntas pembebasannya," katanya.

Diharapkan, kata dia, jika proyek ini jalan, maka jalur Jeneponto hingga Sinjai juga akan memiliki lebar enam meter. Dengan begitu, diharapkan lalu lintas ekonomi menjadi lebih baik dengan infrastruktur jalan yang baik. (amr)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Tidak ada komentar: