Kamis, 14 April 2011

Bulog Bulukumba Jual Beras Rp 1.600/Kg



RASKIN. Badan Usaha Logistik (Bulog) Bulukumba menjual beras untuk masyarakat miskin (Raskin) hanya seharga Rp 1.600 per kilogram. Harga tersebut masih sama dengan harga yang ditawarkan pada 2010. Raskin dibatasi hanya 15 kilogram untuk setiap Rumah Tangga Sasaran (RTS) per bulan. (int)

 
Bulog Bulukumba Jual Beras Rp 1.600/Kg

BULUKUMBA. Badan Usaha Logistik (Bulog) Bulukumba menjual beras untuk masyarakat miskin (Raskin) hanya seharga Rp 1.600 per kilogram. Harga tersebut masih sama dengan harga yang ditawarkan pada 2010. Meskipun sudah diberikan harga murah dan tidak langsung dibayar, ternyata masih ada beberapa desa yang menunggak pembayaran Raskin tersebut.

“Hingga bulan April ini, masih ditemukan beberapa desa yang menunggak pembayaran Raskin,” ungkap Kepala Divisi Regional Bulog Bulukumba, Hj Layu Rismawati, dalam Pertemuan dan Koordinasi Percepatan Penyaluran Raskin 2011 antara Pemkab Bulukumba dengan Perum Bulog, di Ruang Pola Kantor Bupati Bulukumba, Kamis, 14 April 2011.
 
Pertemuan dipimpin Plt. Sekretaris Kabupaten Bulukumba H Nurdin Radja, serta dihadiri Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan Umar Nain, Kabid BPMPD, Kepala BPS Bulukumba, dan Puluhan Kepala Desa se-Kabupaten Bulukumba.

Layu Rismawati menjelaskan, Raskin dibatasi hanya 15 kilogram untuk setiap Rumah Tangga Sasaran (RTS) per bulan. Program Raskin akan diberikan kepada 21.460 RTS se-Kabupaten Bulukumba. Jumlah ini bersumber dari Data BPS Bulukumba tahun 2008. 

Program Raskin bertujuan mengurangi beban pengeluaran RTS melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan pokok dalam bentuk beras. Setiap RTS akan menerima 180 kilogram beras per tahun, atau setara dengan 15 kilogram per RTS perbulannya selama 12 bulan dari Januari hingga Desember 2011, dengan harga tebus Rp 1.600 perkilogram berat bersih.

Tidak Layak

Dalam pertemuan ini beberapa kepala desa juga mempertanyakan kualitas beras yang disalurkan oleh Bulog. Menurut mereka, Raskin yang disalurkan tergolong buruk dan tidak layak untuk dikonsumsi, sehingga selanjutnya batal disalurkan ke RTS. Keluhan tersebut antara lain disampaikan oleh Ketua Apdesi Bulukumba, Muhammad Darwis. (win/r)


[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]

Tidak ada komentar: