Senin, 11 April 2011

Kalah Lelang, Mantan Anggota DPRD Bulukumba Mengamuk


MOBIL DINAS. Inilah bekas mobil dinas yang dilelang secara terbuka oleh Pemkab Bulukumba, Senin, 11 April 2011. Salah seorang mantan anggota DPRD Bulukumba yang mengikuti lelang terbuka itu mengamuk karena merasa dicurangi sehingga gagal mendapatkan mobil yang diincar. (Foto: Asnawin)


------------------------

Kalah Lelang, Mantan Anggota DPRD Bulukumba Mengamuk

Harian Kompas, Jakarta
yuli | Senin, 11 April 2011
http://regional.kompas.com/read/2011/04/11/23592737/Kalah.Lelang.Bekas.Anggota.DPRD.Ngamuk

BULUKUMBA, KOMPAS.com - Mantan anggota DPRD Bulukumba, Sulawesi Selatan memicu kericuhan saat lelang terbuka kendaraan dinas karena menilai lelang tersebut tidak jujur dan terindikasi adanya unsur permainan panitia lelang. 

Lelang terbuka pada 25 Maret lalu juga ricuh karena salah satu peserta berkoar ingin membeli kantor daerah sehingga peserta lain tersinggung dan mengeroyok. Kini, lelang serupa digelar lagi di ruang pola kantor Kabupaten Bulukumba, Senin (11/4/2011).

Barang yang dilelang, antara lain, mobil Toyota Kijang LX dengan nomor polisi DD 225. Lelang kali ini juga nyaris terjadi kericuhan tetapi tidak sampai berujung pada perkelahian.

Kejadian bermula ketika peserta lelang bernama Alimuddin Pana, bekas anggota DPRD Bulukumba, menduga adanya kecurangan pihak salah satu lawan pada lelang tersebut. Ia curiga, sudah ada kesepakatan antara panitia lelang dengan pengincar Toyota Kijang.

Namun belakangan, ternyata ada Kepala Dinas Cacatan Sipil Bulukumba, Cawa Miri, melalui utusannya menebus mobil tersebut dengan harga lebih tinggi dari Alimuddin Pana. 

"Kau (Cawa Miri) tidak fair pada kesepakatan yang telah dibuat ini, kamu telah melanggar perjanjian," ujar Alimuddin Pana.

Pana marah dan nyaris mengamuk di tempat itu karena merasa pernah merawat mobil itu sejak menjadi anggota dewan hingga tidak lagi menjabat. Bahkan untuk perbaikan dan perawatan hingga kerusakan pun, ia merasa sudah membiayai dengan uang pribadi.

Setelah kejadian itu, Alimuddin meninggalkan tempat duduk dan berteriak lantang hingga aparat keamanan dibantu Satpol PP yang sudah berjaga-jaga mengusirnya agar tidak mengganggu jalannya lelang.

Sebelumnya, panitia lelang menawarkan dengan harga awal Rp 15,4 juta, kemudian ditawar hingga Rp 30 juta oleh Pana, namun harga tersebut kembali dinaikkan oleh perwakilan Cawa Miri dengan harga lebih tinggi yakni, Rp 35,8 juta dan panitia lelang mengesahkan itu.

Cawa Miri yang dimintai tanggapan terkait masalah kesepakatan itu enggan berkomentar banyak.

"Saya kan tidak hadir ditempat itu. Saya baru tahu kalau masalahnya begini," katanya.

Lelang tersebut menghasilkan dana sekitar Rp 600 juta dari 38 unit mobil dinas, baik yang baru lima tahun hingga pemakaian di atas lima tahun.

Pada lelang terbuka itu, baik anggota dewan, pejabat Pemkab Bulukumba, pengusaha, polisi, hingga wartawan ikut serta dalam lelang tersebut.

"Ini, kan, lelang terbuka. Siapa saja boleh ikut," ujar salah satu peserta yang diketahui anggota Polres Bulukumba. 

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Tidak ada komentar: