Selasa, 12 April 2011

Mutasi Dokter Spesialis ke Puskesmas Jadi Bumerang Bupati Bulukumba


RSUD BULUKUMBA. Ini adalah salah satu koridor yang ada di RUSD Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba. Dua dokter spesialis di RSUD Bulukumba dimutasi ke Puskesmas oleh Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan. Keputusan tersebut menuai sorotan dari berbagai pihak. (Foto: Asnawin)

---------------------

Mutasi Dokter Spesialis ke Puskesmas Jadi Bumerang Bupati Bulukumba

Antara News
Senin, 11 April 2011
http://www.antara-sulawesiselatan.com/berita/26527/mutasi-dokter-jadi-boomerang-bupati-bulukumba

Bulukumba, Sulsel (ANTARA News) - Berbagai kalangan menilai keputusan Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan memutasi dua dokter ahli di RSUD Sultan Dg Radja Bulukumba sudah berlebihan dan menjadi bumerang untuk Bupati. Sebab untuk mendatangkan dokter ahli yang sama dibutuhkan proses yang panjang, dan harus sesuai dengan mekanisme Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Ketua Forum Komunikasi Pemuda Pelajar (FKPP) Bulukumba, Asri Pato, di Bulukumba, Minggu, 10 April 2011, mengatakan; "Kami menilai langkah Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan tidak profesional dan tidak menyelesaikan masalah. Justru menambah masalah baru, karena memutasi dokter adalah salah sasaran. Seharusnya langkah yang diambil pemerintah adalah mencarikan solusi letak permasalahannya bukan malah memutasi dokter ahli yang sangat dibutuhkan masyarakat," ucapnya.

Menurut dia, keputusan tersebut menjadi bumerang buat Bupati, karena untuk mendapatkan dokter spesialis harus melalui prosedur yang cukup panjang. Apalagi perlakuan yang dilakukan kepada dr Wiwiek S SpA Mkes (dokter spesialis kandungan) dan dr Rizal (spesialis anak) merupakan langkah yang tidak populer.

"Sekarang rumah sakit itu sudah kekurangan dokter spesialis. Terbukti beberapa pasien terbengkalai. Contohnya ada empat pasien terpaksa dilarikan ke tempat lain seperi ke Makassar, dan Banteng. Ini akibat keputusan yang sepihak yang merugikan masyarakat. Kami minta agar Bupati Bulukumba segera menuntaskan persoalan ini dengan cepat agar masyarakat tidak lagi menjadi korban," ujarnya.

Ketua IDI Pusat Prof dr Abdul Kadir SPTHT-KL Phd mengatakan keputusan Bupati Bulukumba dengan melakukan mutasi kepada dokter ahli merupakan keputusan yang tidak wajar. Sebab untuk mengajukan kembali permohonan dokter ahli, ada persyaratan yang harus dipenuhi, sementara mereka menuntut hak dan seharusnya mereka penuhi bukan malah melakukan mutasi.

"Bupati jangan hanya mementingkan kepentingan sendiri, tetapi lebih mementingkan masyarakat," katanya.

Mantan Ketua IDI Sulsel Muh Akbar, juga merasa kecewa sikap yang ditunjukkan Bupati Bulukumba kepada dua dokter spesialis itu. Mutasi dari RSUD ke Puskesmas adalah pelecehan kepada profesi dokter ahli. Aturannya, dokter ahli hanya diberikan izin praktik di tingkat kota, bukan di kecamatan apalagi Puskesmas.

"Bila ini terus dipaksakan Bupati, itu melanggar aturan karena tidak ada izin praktiknya. Kalau dokter kandungan misalnya ditempatkan di Puskesmas, apakah ada alat-alat yang disiapkan Puskesmas tersebut. Kalau tidak ada bagaiamana. Saya merasa kecewa kepada pemerintah Bulukumba yang memperlakukan mereka semena-mena," ujar Akbar.

Berangsur Normal

Kepala Tata Usaha RSUD Sultan Dg Radja, Zaharuddin, dikonfirmasi mengaku bahwa aktivitas di rumah sakit itu sudah berangsur angsur normal, meskipun dua dokter tersebut tadi sudah dimutasi dan mengundurkan diri.

"Sejak tadi malam (Sabtu Malam) rumah sakit sudah berjalan normal. Pemda saat ini lagi mencari solusi sebab tanggungan 40 persen anggaran juga dari provinsi. Dengan rancangan anggaran Rp 16 miliar APBD 2011 akan menutupi itu, karena APBD tahun 2010 hanya Rp 9 miliar, sehingga sulit menutupi biaya dimaksud," ucapnya. 
(T.KR-HK/F003)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Daeng Budi Utomo :
Menghimbau kepada TS di RSUD Bulukumba....
1) Pernyataan bahwa pelayanan di RS Bulukumba sudah berjalan normal...adalah salah...Alasannya : TOLONG PELAJARI kembali KEPMENKES ttg HOSPITAL BYLAWS...KOMITE MEDIK mesti menyikapi ini karena status RS Bulukumba tipe C....ATURAN BISA DI DOWNLOAD...PELAJARI!!!!

2) Kita sudah berkorban banyak...GEMAKANLAH SEMANGAT STOVIA!!!! TS2 di luar Kab. Bulukumba sangat intens akan hal ini....

3) Berhati2lah...JAMKESDA adalah Kendaraan Politik...pihak2 lain kita butuhkan tuk melawan kepentingan JAMKESDA...