Selasa, 26 April 2011

Murid SD Pun Demo Minta Perbaikan Jalan di Bulukumba


UNJUKRASA. Warga Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa, 26 April 2011, menahan bus asal Kepulauan Selayar tujuan Makassar saat melakukan aksi penutupan jalan sebagai bentuk protes atas ketidakpedulian pemerintah terhadap rusaknya jalan poros Bulukumba-Bira-Selayar sepanjang kurang lebih 17 kilomoter. (Foto: Kompas/k23-11)

------------------------

Murid SD Pun Demo Minta Perbaikan Jalan
- Jalan Poros Bulukumba-Bira-Selayar Rusak Parah


Kompas.com
K23-11 | Glori K. Wadrianto |
Selasa, 26 April 2011 |
http://regional.kompas.com/read/2011/04/26/16371090/Murid.SD.Pun.Demo.Minta.Perbaikan.Jalan

BULUKUMBA, KOMPAS.com — Sekitar 17 kilometer jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Selayar dan Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, rusak berat selama kurun waktu dua tahun. Namun, anehnya jalan yang kerap dilalui Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo tersebut hingga kini belum juga diperbaiki.

Bahkan saking parahnya jalan yang terletak di Kecamatan Bontobahari tersebut, tidak sedikit kendaraan yang rusak akibat sering melewati jalan satu-satunya menuju kepulauan Selayar itu.

Seperti yang dialami salah seorang sopir antarkabupaten, Karim. Kepada Kompas.com, Selasa (26/4/2011) Karim mengeluhkan kerapkali melewati jalan di Kecamatan Bontobahari menuju Pelabuhan Bira, ban mobilnya tiba-tiba rusak karena banyaknya lubang besar maupun lubang kecil sudah tidak dapat dihindari.

Bahkan, selama jalan tersebut semakin rusak dirinya mengalami kerugian yang banyak, pasalnya dirinya kerap mengeluarkan dana lebih untuk memberi makanan para penumpangnya ketika ditinggalkan kapal feri dan terpaksa menginap di pelabuhan.

"Tekor Mba, syukur-syukur jika kendaraan tidak rusak. Jika rusak yah apa boleh buat, pengeluaran bertambah, sementara penghasilan sudah pas-pasan. Bahkan kami sopir biasanya minjam uang ke sopir lainnya," jelasnya.

Parahnya  kerusakan jalan membuat warga Kecamatan Bontobahari kesal dan menutup jalan transprovinsi itu dengan merentangkan spanduk di tengah jalan hingga memacetkan jalan yang menghubungkan tujuh kabupaten.

Tidak ayal, aksi warga itu disambut dengan puluhan anak SD yang baru saja pulang ujian. Mereka ikut melakukan aksinya di tengah jalan. Masih memegang perlengkapan ujian, murid-murid tersebut dengan lantang meminta perbaikan jalan di kampung mereka.  

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]

Tidak ada komentar: