Rabu, 20 April 2011
PNS dan Satpol PP Bulukumba Berkelahi
KANTOR SATPOL PP. Seorang pegawai negeri sipil yang masih memakai seragam PNS dari instansi kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bulukumba berkelahi dengan sejumlah anggota Satpol PP Kabupaten Bulukumba, seusai petugas Satpol PP menertibkan sejumlah lapak di sekitar bekas Pasar Sentral (pasar tua) Bulukumba, Rabu (20/4/2011). (Foto: Asnawin)
-------------------
PNS dan Satpol PP Bulukumba Berkelahi
Kompas.com
K23-11 | Glori K. Wadrianto | Rabu, 20 April 2011
http://regional.kompas.com/read/2011/04/20/13324358/Kejar.Piala.Adipura.Dua.Instansi.Baku.Hantam
BULUKUMBA, KOMPAS.com — Seorang pegawai negeri sipil dari instansi kantor dinas pariwisata baku hantam dengan sejumlah anggota Satpol PP, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Kejadian yang memalukan dengan melibatkan dua instansi yang masih lengkap dengan seragam kepegawaiannya ini, terjadi beberapa seusai petugas Satpol PP menertibkan sejumlah lapak di sekitar pasar tua, Rabu (20/4/2011).
Merasa lapak milik orangtuanya dirusak, Romi langsung mendatangi kantor Satpol PP. Romi yang emosi langsung membuat onar dan mencari Kasatpol PP Haerul Nurdin yang tidak berada di dalam ruangannya.
Kasi Perda Satpol PP H Abunawas kepada Kompas.com menuturkan, karena melihat jumlah Satpol PP lebih banyak, Romi meninggalkan kantor tersebut. Tak berapa lama kemudian Romi pun kembali dengan membawa samurai dan mengipas-ngipaskan ke sejumlah anggota Satpol PP.
Merasa nyawa petugas Satpol PP terancam, petugas Satpol PP kemudian mengepung dan menyerang Romi hingga perkelahian pun tak terhindarkan. Perkelahian itu baru berakhir ketika sejumlah aparat kepolisian Polres Bulukumba yang kantornya berdekatan dengan kantor Satpol PP bergegas merelai. Kedua belah pihak kemudian diamankan di Mapolres Bulukumba.
"Kami kerja sesuai dengan surat perintah Bupati, di mana lapak-lapak yang berdiri di lahan pemerintah harus dibersihkan karena kami mengejar piala Adipura," tutur Abunawas.
Secara terpisah, Romi yang ditemui di ruangan reskrim mengaku memang dirinya yang mendatangi kantor Satpol PP. Ia kecewa dengan ulah Satpol PP yang telah membongkar lapak milik orangtuanya. Bahkan, Romi mengaku lahan yang didirikan lapak tersebut merupakan tanah pribadi, bukan tanah pemerintah.
"Tanah itu punya surat-surat lengkap. Daripada kosong, saya membangunkan warung kopi tepat di depan rumah orangtua saya," tuturnya.
Romi mengaku, dirinya dikeroyok oleh petugas Satpol PP yang mengakibatkan sejumlah luka lebam di wajah dan luka goresan di tangan.
Sudah beberapa pekan, Satpol PP disibukkan dengan penertiban, mulai dari penertiban hewan ternak yang berkeliaran di dalam kota hingga lapak minuman keras.
Hal itu dilakukan sesuai dengan perintah Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan dalam keindahan dan kebersihan kabupaten yang disebut dengan Kabupaten Panritalopi, di mana Kabupaten Bulukumba belum pernah meraih piala Adipura.
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesi...
-
Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Sus...
-
BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 ...
1 komentar:
waduch gimna sech...satpol PP jg keterlaluan...meskipun perintah dari bapak bupati kn kalian bisa liat" dulu jgan kasir gitu dong
bang Romi jg sech gk bs nahan emosi ttpi wajar,,klw sy di posisnya mas Romi mungkin akan sperti i2 jga
wa lahu a'lam
Posting Komentar