Minggu, 01 Mei 2011

Warga Tanaberu Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan


DITANAMI PISANG. Sejumlah warga menanam pohon pisang di badan jalan yang berlubang di Tanah Beru, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Sabtu siang, 30 April 2011. Mereka kesal karena jalan provinsi tersebut sudah lama dibiarkan dalam kondisi rusak, sehingga sangat merugikan warga sekitar. (Foto: Kompas.com/k23-11)

---------------------

Warga Tanaberu Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan

Kompas.com
K23-11 | I Made Asdhiana |
Sabtu, 30 April 2011 |
http://regional.kompas.com/read/2011/04/30/16320640/Kesal.Warga.Tanam.Pohon.Pisang

BULUKUMBA, KOMPAS.com — Kesal dengan pemerintah yang tak kunjung peduli, warga terpaksa merusaki kebun-kebun mereka dengan menebangi dan mencabuti pohon pisang untuk kembali menanamnya di tengah jalan provinsi yang telah rusak parah, Sabtu (30/4/2011) siang.

"Warga di sini sudah kesal, kenapa jalan provinsi ini belum juga diperbaiki, jalan rusak ini bukan baru kemarin, tetapi sudah bertahun-tahun," ujar Alimin, salah seorang warga yang bermukim di Tanah Beru.

Jalan yang menghubungkan enam kabupaten, seperti Kepulauan Selayar, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Jenepoto, Kabupaten Takalar, Kabupeten Gowa, serta Kota Makassar ini rusak parah sepanjang 17 kilometer. Sudah seluruh badan jalan dipenuhi dengan lubang besar dan kecil.

Warga yang bermukim di Tanah Beru, Kecamatan Bontobahri, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, ini merasa dirugikan. Pasalnya, semenjak jalan dipenuhi lubang yang sewaktu-waktu kendaraan menjadi rusak ketika sedang melintasi jalan tersebut mengalami kerugian lebih banyak.

Dalam aksi protes penanaman pohon pisang ini, tidak hanya diikuti oleh kaum pria saja, tetapi kaum ibu rumah tangga hingga anak-anak mereka ikut andil menanam pohon pisang di badan jalan yang merupakan akses pariwisata itu.

Satu per satu batang pohon pisang ditanam tepat di bagian lubang yang digenangi dengan air hujan. Mereka berharap aksi mereka dapat diperhatikan oleh pemerintah untuk segera memperbaiki jalan tersebut.

Akibat jalan rusak, tidak sedikit pengendara yang melewati jalan tersebut terjatuh hingga memakan korban jiwa. Aksi warga di tengah guyuran hujan deras tersebut membuat kendaraan, baik truk, kendaraan pribadi, angkutan umum, maupun kendraaan roda dua yang melalui jalan yang ditanami pohon pisang menjadi terhalang.

Untuk melalui jalan yang ditanami pohon pisang, warga terpaksa membuka jalur sistem buka tutup. Aksi mereka akan berakhir jika jalan transprovinsi ini diperbaiki. 

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]

Tidak ada komentar: