Sabtu, 12 November 2011

Dibangun, Dua Unit Pengolahan Hasil Kakao di Bulukumba


BIBIT UNGGUL. Wakil Bupati Bulukumba, Syamsuddin, menyerahkan bibit unggul kakao secara simbolis kepada perwakilan petani, di Desa Benteng Palioi, Kecamatan Kindang, Senin, 7 November 2011. Pemkab Bulukumba saat ini tengah membangun dua Unit Pengolahan Hasil Kakao.

-----------------
 
Dibangun, Dua Unit Pengolahan Hasil Kakao di Bulukumba
- Misbawati: Ini Bagian dari Program Gernas Kakao 

Kabar gembira bagi para petani kakao di Kabupaten Bulukumba. Tahun 2011 ini, Pemerintah Kabupaten Bulukumba membangun dua Unit Pengolahan Hasil Kakao. Proyek pembangunan industri pengolahan kakao yang terdiri dari gudang, peralatan, dan mesin permentasi.

Kadis Kehutanan dan Perkebunan Bulukumba, A Misbawati menjelaskan bahwa proyek tersebut adalah bagian dari program Gerakan Nasional (Gernas) Kakao yang sumber anggarannya berasal dari pusat dan anggaran daerah.

"Cara kerja mesin pengolahan ini adalah melakukan permentasi terhadap biji kakao, sehingga hasilnya lebih berkualitas, dan tentunya itu akan menambah nilai jual harga kakao sampai dengan tiga ribu rupiah perkilonya," jelas Misbawati yang mendampingi Wakil Bupati Bulukumba, Syamsuddin, ketika meninjau pembangunan Unit Pengolahan Hasil Kakao tersebut, di Desa Benteng Palioi, Kecamatan Kindang, Bulukumba, Senin, 7 November 2011.

Mengenai pemasarannya, Misbawati mengatakan Dinas Kehuatan dan Perkebunan akan memfasilitasi petani kakao Bulukumba dengan kelompok tani kakao yang ada di Kabupaten Luwu yang sudah bekerjasama dengan industri pengolahan kakao yang ada di pusat yakni Bumi Tangerang.

“Jadi untuk sementara kita mengikutkan hasil panen petani kita di Kabupaten Luwu untuk mendapatkan pasar,” jelas Misbawati


Pembangunan pengolahan kakao yang dikerjakan oleh CV Keranjang Karya Indonesia ini menelan biaya 99,3 juta rupiah. Adapun target produksi untuk dua unit mesin permentasi tersebut adalah masing-masing 5 ton per unit setiap panennya. Pekerjaan pengolahan tersebut diberi modal kerja 96 juta rupiah per unit mesinnya.

Serahkan Bibit Unggul

Selain pembangunan unit pengolahan hasil kakao, program Gernas Kakao lainnya yang ditinjau oleh Wabup Bulukumba adalah kegiatan peremajaan bibit kakao untuk 400 hektar. Bibit kakao dengan jenis SE tersebut akan disebar di lima kecamatan yang disemai di Desa Seppang Kecamatan Ujungloe.

Wakil Bupati saat menyerahkan bibit unggul yang sudah disertifikasi oleh Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan mengharapkan dapat membantu para petani dalam meningkatkan kualitas dan produktifitas hasil kakaonya.

Program Gernas Kakao lainnya yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan untuk tahun anggaran 2011 ini adalah kegiatan rehabilitasi tanaman kakao dengan cara Sambung Samping.

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) program ini AB Iskandar menjelaskan bahwa metode pembibitan dengan cara Sambung Samping ini dinilai berhasil dalam melakukan peremajaan terhadap tanaman kakao, dimana bibit unggul yang baru ditempel di tanaman lama yang sudah tua dan buahnya sudah sedikit.

Untuk tahun ini pihaknya melakukan peremajaan seluas 600 hektar untuk delapan kecamatan dengan jumlah 36 ribu Sambung Samping per 15 hektarnya.

“Dengan model sambung samping ini, tanaman kakao tersebut sudah bisa berbuah dalam kurun waktu dua tahun,” kata Iskandar.

Dalam kunjungan sehari tersebut Wakil Bupati Syamsuddin juga menyempatkan melihat program pembibitan tanaman karet di Desa Patiroang Kecamatan Kajang. Program ini adalah program pemberdayaan masyarakat dengan pola bantuan sosial dari pusat, dimana bibit unggul varietas VB 260 tersebut yang didatangkan dari Provinsi Jambi dibagi secara cuma-cuma kepada kelompok tani  untuk ditanam di areal kebunnya.

Jumlah bibit yang menghasilkan lateks dan kayu tersebut disebar sebanyak 92 ribu pohon untuk 205 hektar kebun yang tersebar di empat desa di Kajang yakni Desa Patiroang, Batunilamung, Sapanang, dan Tanatoa. (asnawin/r)

[Terima kasih atas kunjungan dan komentar Anda di Blog Kabupaten Bulukumba - http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Tidak ada komentar: