Sabtu, 12 November 2011
Kantor Desa Paenre Lompoe Diduga Dibakar
DIDUGA DIBAKAR. Kantor Desa Paenre Lompoe, Kecamatan Gantarang, Bulukumba, diduga menjadi sasaran pembakaran Rabu dini hari, 9 November 2011. Namun, pelaku pembakaran belum diketahui. Sebanyak 43 buah kursi plastik ikut terbakar dalam insiden tersebut. (foto ilustrasi)
---------------------
Kantor Desa Paenre Lompoe Diduga Dibakar
Harian Fajar, Makassar
Kamis, 10 November 2011
http://www.fajar.co.id/read-20111109223216-kantor-desa-diduga-dibakar
BULUKUMBA, FAJAR -- Kantor Desa Paenre Lompoe, Kecamatan Gantarang, Bulukumba, diduga menjadi sasaran pembakaran Rabu dini hari, 9 November 2011. Namun, pelaku pembakaran belum diketahui.
SEBANYAK 43 buah kursi plastik diduga sengaja dibakar menggunakan bahan bakar minyak. Api terus membesar dan menyebabkan kaca jendela pecah. Kilowatt hour (Kwh) atau alat pengukur daya listrik bahkan ikut meledak. Plafon kantor ini juga sempat terbakar sebelum dipadamkan warga.
Kepala Desa Paenre Lompoe, Ambo Tang, yang ditemui di lokasi menegaskan bahwa besar kemungkinan kantornya dibakar oknum tertentu. Alasannya, dari informasi yang dia dapatkan dari warga setempat khususnya yang bermukim tepat di sebelah kantor tersebut melihat ada kendaraan roda dua yang berhenti di tempat ini sebelum ada api. Bahkan, ungkap dia, kebakaran tersebut terjadi tidak lama setelah kendaraan tersebut meninggalkan kantor ini. Yakni berkisar hanya antara lima hingga sepuluh menit saja.
"Kalau ditanya siapa yang dicurigai saya kira memang sulit karena tidak ada yang melihat langsung. Tapi melihat ada kursi yang terbakar begitu banyak saya juga meyakini kemungkinan ini disengaja. Meskipun memang masih butuh ditelusuri lagi pihak kepolisian. Yang jelas, kalau dari keterangan yang digali mengarah pada tindakan sengaja. Itu saja. Selain itu tidak bisa lagi kami jelaskan. Selanjutnya, tergantung hasil penyelidikan. Apakah benar dibakar atau terbakar," kata Ambo Tang.
Lebih lanjut, Ambo Tang mengatakan, saat kejadian dirinya sedang berada di Makassar. Pasalnya, dia sedang menindaklanjuti kasus pembunuhan yang dilakukan pria kurang waras yang ada di desanya. Dia membawa pria tidak waras tersebut dibawa ke rumah sakit jiwa karena dikhawatirkan akan membahayakan warga lainnya.
Terkait pembakaran kantor desa, Ambo Tang mengaku baru mengetahuinya pada pagi hari sekira pukul 07.00. "Saat kejadian, sempat ada panggilan (di telepon seluler, red). Cuma saya tidak bawa saat itu. Nanti pagi harinya saya buka dan lihat kalau ada kejadian seperti ini," tambah Ambo Tang sembari menyebut kerugian ditaksir puluhan juta rupiah.
Kepala Polsek Gantaranga, AKP Sukimin Radja, mengatakan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi juga sudah mengambil beberapa sampel bekas bahan kursi yang terbakar.
Selain itu, Sukimin mengaku polisi berusaha untuk mencari keterangan dari warga atau pihak yang melihat peristiwa ini guna memastikan ada atau tidaknya tindakan kriminal. Termasuk kemungkinan dugaan jika kantor ini memang sengaja dibakar pihak-pihak tertentu.
"Kalau kita sudah ada tindakan. Tapi untuk sementara kami belum bisa pastikan apakah ini dibakar atau tidak. Kita bekerja dulu melakukan penyelidikan untuk menyimpulkan kemungkinan tersebut. Kami tidak bisa begitu saja langsung memastikan ada tindakan kriminal sebelum benar-benar jelas indikasinya. Tapi jelas ini akan kami cermati. Anggota juga sudah jalan," kata Sukimin. (arm)
[Terima kasih atas kunjungan dan komentar Anda di Blog Kabupaten Bulukumba - http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesi...
-
Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Sus...
-
BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar