Senin, 30 Agustus 2010

Imam Masjid New York Asal Indonesia Ikut Main Film



Imam Masjid New York Asal Indonesia Ikut Main Film
- Film Five Minarets in New York

http://entertainment.kompas.com/read/2010/08/11/11270318/imam.masjid.new.york.asal.indonesia.ikut.main.film
Rabu, 11 Agustus 2010

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebuah film besutan sutradara Turki Mahsun Kirmizigul, Five Minarets in New York, berkisah tentang seorang warga Turki yang dicurigai sebagai teroris di kota New York, Amerika Serikat (AS). Menariknya, salah satu pemainnya adalah warga Indonesia yang saat ini menjadi Imam Masjid Al Hikmah New York, Syamsi Ali.

Syamsi Ali adalah pria asal Bulukumba, Sulsel, dan saat ini menjadi Imam Masid Al Hikmah, sebuah pusat komunitas Muslim Indonesia di Queens, New York, AS.

Muhammad Syamsi Ali, pria kelahiran Bulukumba, 5 Oktober 1967, saat ini juga menjabat Direktur Jamaica Muslim Center, sebuah yayasan dan masjid di kawasan timur New York, Amerika Serikat, yang dikelola komunitas Muslim asal Asia Selatan.

Ia menjelaskan, film ini bercerita tentang seseorang yang dicurigai sebagai teroris di kota New York. Kebetulan orang tersebut berwarga negara Turki dan kemudian pindah ke New York. Tetapi, oleh Pemerintah Turki dengan kerja sama intelijen Amerika ia diburu hingga di beberapa masjid di kota New York. Salah satunya adalah di Islamic Center New York.

FBI dan pejabat intelijen AS masuk ke masjid dengan sangat tidak sopan, tidak membuka sepatu, misalnya. Pada akhirnya mendapat reaksi, tetapi kemudian berhasil diselesaikan secara bijak oleh sang imam.

"Saya kebetulan diminta berpartisipasi sebagai salah seorang pemimpin Muslim di kota New York. Shooting untuk sekitar 20 menit itu dilakukan dalam waktu sekitar 9 jam. Sangat berkesan walau cukup melelahkan. Semoga film ini pada akhirnya memberikan nuansa baru dalam dakwah," katanya.

Ia berharap semoga film ini juga berhasil membuka mata bahwa tidak semua kecurigaan FBI itu memang benar. "Selain itu, semoga mereka lebih sadar untuk belajar kultur, tradisi, dan agama Islam," katanya.

Film ini mulai shooting pada April-Mei di New York dan Istanbul Turki dan menelan biaya sekitar 1 juta dollar AS. Film ini akan tayang pada November mendatang. (Tribunnews.com)


[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Tidak ada komentar: