Senin, 27 September 2010

Rumpun Seni Budaya Bulukumba

Rumpun Seni Budaya Bulukumba

Oleh: Asnawin

Dalam beberapa kesempatan ketika sedang berselancar di dunia maya, saya sering berpapasan dengan kata Rumpun Seni Budaya Bulukumba yang disingkat RSBB. Awalnya, saya hanya tersenyum sekilas, tanpa sapa dan kata. Lama-kelamaan, saya merasa terganggu juga dengan seringnya saya berpapasan dengan kata RSBB. Akhirnya, saya memutuskan berhenti sejenak saat berselancar dan berkunjung ke rumah RSBB.

RSBB ternyata sebuah kedai kecil. Ketika masuk ke dalam kedai itu, saya melihat di atas meja tersaji beberapa jenis makanan dan minuman.

Di atas piring paling besar tersaji kue Rumpun Seni Budaya yang ‘’adalah komunitas kesenian yang intens melakukan kerja-kerja seni seperti tari, sastra, dan teater, sejak didirikan pada tanggal 05 juli 2008 silam.’’

Kue RSBB telah banyak melakukan berbagai kegiatan dan terlibat dalam kerja kesenian antara lain : perfomance art dalam deklarasi bulukumba gerakan kota penyair, performance art peringatan 17 agustus 2008, performance art di peringatan hari ham se dunia. musikalisasi puisi di hari ulang tahun kepengurusan pertama 2009, pertunjukan teater dalam festival teater "menengok cerita rakyat" di makassar. malam apresiasi pentas terbuka di awal tahun 2010.

Selain aktif melakukan kerja-kerja kesenian sebagai upaya eksplorasi terhadap gejala-gejala alam dan sosial, juga aktif melakukan advokasi di wilayah analisis, kajian-kajian sosial dan kultur.sebagai ruang yang melahirkan aktivis-aktivis kesenian yang kritis dan penuh kreasi.

Piring yang berukuran lebih kecil di samping piring paling besar itu berisi kue ‘’Biografi Pengurus RSBB Angkatan I/2008.’’

STRUKTUR KEPENGURUSAN

DEWAN PENASEHAT
Andi Mahrus Andis

DEWAN KONSULTAN
Ivan Kavalera
Anis k Al asyari
Andhika Mappasomba

KETUA UMUM
Arie M Dhirgantara

SEKRETARIS
Sri Puswandi

PENGURUS HARIAN
Maya Akhmad
Ajhed
Appaks
Saenal
Asmaradana

Di sebuah piring yang berkururan lebih kecil lagi tersaji kue ‘’Arie M Dhirganthara menjabat sebagai ketua umum periode 2008-2012. Terpilih secara aklamasi pada tudang si pulung pertama yang di gelar di pelataran rumah andi ida di bontomanai kec rilau ale.lulusan teater dari sanggar merah putih makassar angkatan 18, aktif di berbagai kegiatan dan kerja kerja kesenian khususnya teater, membacakan puisi dalam acara acara kampus dan ruang ruang sosial politik. kini tengah aktif sebagai staf ahli pada lembaga swadaya masyarakat jaringan politik untuk kerakyatan (ji-pek) bulukumba.’’

Masih ada sebuah piring yang berukuran segi empat berisi kue ‘’seni dan manusia.’’

Kue itu terbuat dari bahan ‘’SENI, dan estetika adalah ruh dari manifestasi keindahan manusia yang diungkapkan lewat ruang visual penciptaan. Seni lahir bersama dengan kelahiran manusia. Dimana ada manusia disitu ada kesenian.’’

Bagaimanakah peranan seni sebagai kebutuhan seni dalam kehidupan manusia. Apabila kita menyimak ke masa silam dalam kehidupan manusia, kebutuhan akan seni mempunyai peranan yang amat penting untuk mencari kekuatan di luar dirinya yang bersifat magis, sakral dan religius, pun demikian pada masa kini peranan seni telah merasuk ke dalam berbagai segi kehidupan manusia. Meskipun seni sudah setua kehidupan manusia, namun masih sangat sukar untuk dapat memberikan pengertian hanya dalam beberapa kalimat.

Sungguhpun demikian peranan seni dalam kehidupan manusia dari zaman ke zaman mengalami perubahan. Inilah letak dari subyektivitas seni, budi manusia tetap berdaya mencari perkembangan baru. Kebudayaan manusia berganti dan selera perorangan serta zaman selalu berubah. Sepanjang kehidupan manusia dari zaman es sampai kini ternyata gejala seni itu sudah ada, sehingga lahirlah pendapat yang mengatakan, art is a old as mankind ( seni berumur setua manusia).

Kesenian dalam kehidupan manusia ikut mendidik manusia dan masyarakat menjadi beradab, agar kehidupan manusia menjadi lebih harmonis. Seni menjadikan manusia berbudi luhur. Sejarah telah mencatat akan prestasi-prestasi kesenian dalam peranannya membentuk sikap budi manusia. Karya-karya seni pada zaman primitif merupakan alat-alat yamg mampu menimbulkan suasana magis dan misterius dalam pemujaan serta kehidupan pada waktu itu. Juga karya-karya kesenian klasik yang puitik heroik maupun karya-karya modern, kesemuanya memberi pengaruh yang besar dalam peradaban manusia.

Itulah sajian yang sempat saya lihat di kedai Rumah Seni Budaya Bulukumba, pada hari Selasa, 28 September 2010.

Referensi :
- http://teaterawan.blogspot.com/



[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Tidak ada komentar: