Selasa, 21 Desember 2010
Inspektorat Bulukumba: Tidak Hilang, Hanya Tercecer
TENAGA HONORER. Kepala Inspektorat Bulukumba, Suginna, mengatakan data nama-nama tenaga honorer di lingkup Pemkab Bulukumba tidak hilang, tetapi hanya tercecer. Pihaknya mengaku telah memeriksa dan ternyata memang datanya masih ada.
---------------------------------
Inspektorat Bulukumba: Tidak Hilang, Hanya Tercecer
Harian Fajar, Makassar
Senin, 20 Desember 2010
http://news.fajar.co.id/read/112304/100/inspektorat-tidak-hilang-hanya-tercecer
LEMBAGA pengawasan di daerah yang memiliki kewenangan untuk menangani penyimpangan di Bulukumba, termasuk penanganan data honorer, yakni inspektorat, saat ditemui FAJAR, justru memilih bungkam.
Dia beralasan, dilarang bupati mengeluarkan pernyataan resmi terkait dengan hasil pengawasannya, termasuk data hasil pemeriksaan dari hilangnya data honorer ini. Selain itu, dia menolak berbicara banyak dengan menyebut banyak alasan sambil meninggalkan FAJAR.
Kepala Inspektorat Bulukumba, Suginna, hanya sempat mengamini jika sudah melakukan pemeriksaan terkait masalah tersebut. Namun, dia menyatakan bahwa data tersebut tidak akan dibeberkan karena dilarang oleh bupati.
Dia meminta agar dia dipahami dan tidak selalu dikejar dengan pertanyaan-pertanyaan soal masalah ini, karena pada dasarnya inspektorat kata dia sudah melakukan kerjanya sesuai dengan kewenangan yang dimilikinya.
Kendati begitu, FAJAR berhasil sedikit mengorek informasi tentang hilangnya data ini. Sambil lalu, Suginna menyatakan bahwa data tersebut tidak hilang. Kalimat itu kata dia, tidaklah tepat karena nama-nama tenaga honorer masih ada.
Malah dia lebih sepakat jika dikatakan bahwa data tersebut tercecer saat dilakukan verifikasi pendataan saat itu. Alasannya, karena nama tersebut tetap diakomodasi dan tidak dikatakan sudah tidak ada.
"Tidak hilang, jangan selalu bilang begitu. Yang benar itu tercecer. Jangan membuat kalimat yang tidak tepat karena pada dasarnya kami ini tahu yang mana yang tepat. Kami sudah periksa dan data yang dikatakan hilang itu buktinya masih ada. Jadi, kenapa selalu bilang hilang. Itu kata yang salah," kata dia.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak kepolisian, data honorer yang hilang tidak berada pada angka di atas seratus orang atau yang disebutkan 107 orang. Saat ini pihak kepolisian terus mengembangkan kasus tersebut dan membutuhkan saksi yang bisa menguatkan dugaan kriminal berupa tindak pidana pemalsuan surat atau pemalsuan dokumen yang merugikan orang lain.
"Kalau kami, kasus akan berlanjut kalau sudah ada saksi yang menguatkan karena kalau tidak, sulit karena akan selalu ditolak Kejaksaan. Tapi yang jelas, data yang ditemukan penyidik itu di bawah seratus orang. Itu setelah dilakukan pengecekan berdasarkan berkas tenaga honorer yang didapatkan polisi," ujar Kasat Reskrim Polres Bulukumba, AKP Alimuddin beberapa waktu lalu. (tim)
Berita Terkait:
- Oknum BKDD Bulukumba Ganti Nama Honorer
http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/2010/12/oknum-bkdd-bulukumba-ganti-nama-honorer.html
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesi...
-
Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Sus...
-
BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar