Jumat, 04 Februari 2011

Bulukumba di Tangan Bupati Zainuddin Hasan


PENGGILINGAN BERAS. Rice Processing Complex (RPC) atau pabrik penggilingan beras modern telah dimulai pembangunannya di Kelurahan Mariorennu, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba, yang ditandai peletakan batu pertama oleh Bupati Zainuddin Hasan, Kamis, 3 Februari 2011. Nilai invetasinya Rp 26 miliar dan RPC tersebut berkapasitas 100 ton per hari.



Bulukumba di Tangan Bupati Zainuddin Hasan
- Aktif Gaet Investor untuk Pembangunan


Laporan: Salahuddin
din_bkumba@yahoo.co.id
Harian Ujungpandang Ekspres, Makassar
Jumat, 04-02-2011 
http://www.ujungpandangekspres.com/view.php?id=60920&jenis=Fokus

Pemerintah Kabupaten Bulukumba, terus berbenah menyambut para investor. Sejumlah investor atau pengusaha telah menyampaikan niatnya untuk membangun usaha di Bulukumba. Tahun 2011 ini sepertinya menjadi tahun investasi bagi pemkab dan masyarakat Bulukumba.
 
Sejumlah pengusaha telah berdatangan ke Bulukumba menyampaikan keinginannya untuk berinvestasi. Pemkab Bulukumba menyambut baik rencana mereka.

Investasi sangat diharapkan untuk membangun daerah yang berjuluk Panrita Lopi ini. Dengan investasi, akan terbuka lapangan kerja yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan investasi, pendapatan daerah akan meningkat melalui pajak dan retribusi yang ditarik dari para pengusaha tersebut.

Dalam catatan Upeks, sejumlah pengusaha telah berkunjung ke Bulukumba. Di antaranya Hamdani Sasmita, Presiden Direktur PT Alam Jaya, pengusaha asal kota Surabaya Jawa Timur. Direktur Perusahaan Samyang, David Beak, Pengusaha asal Korea. -Hendrik Franky, pengusaha asal Cina. -Ahmad siang, General Manager PT PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara (Sultan Batara).

Didampingi Dirjen Produksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan Perikanan RI, Prof Dr Martani, Presiden Direktur PT Alam Jaya Hamdani Sasmita, berencana berinvetasi di sektor kelautan dan perikanan. Apalagi, pengusha asal Jawa Timur itu selama ini bergerak disektor industri pengolahan ikan, mulai dari freezing (pembekuan) hingga pengepakannya. Bahkan, Bulukumba Digadang Jadi Kawasan pengembangan Perikanan.

Direktur Perusahaan Samyang, David Beak, Pengusaha asal Korea, datang ke Bulukumba dan berminat membangun pabrik atau industri pembuatan Biofull dari ubi kayu, energi alternatif untuk kebutuhan listrik, bahan bakar minyak, pelumas dan lainnya. Pemkab Bulukumba tengah melakukan pemetaan lahan kritis dan tidak produktif untuk dijadikan lokasi pengembangan tanaman ubi kayu.

Hendrik Franky, pengusaha asal Cina ini telah bertemu dengan Bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan. Hendrik mengaku melihat ada potensi yang bisa menjadi peluang investasi di sektor pertambangan, terutama potensi emas yang terkandung di bawah pasir di sepanjang wilayah laut Bulukumba. Selama ini, pengusaha asal Cina itu mengaku melakukan eksplorasi emas di negara India.

General Manager PT PLN Sultan Batara, Ahmad Siang, menjajaki kemungkinan rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA di Bulukumba. PLTA yang akan dibangun itu berkapasitas 5 hingga 10 MW. Nilai investasi diperkirakan mencapai Rp 100 miliar. PLTA yang akan dibangun itu akan menjadi salah satu solusi keterbatasan daya listrik yang ada selama ini.

Minat para investor untuk mengolah potensi alam Bulukumba semakin besar. Rice Processing Complex (RPC) atau pabrik penggilingan beras modern, segera dibangun di Bulukumba. Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan mengatakan, nilai invetasi pembangunan pabrik penggilingan beras tersebut mencapai Rp 26 miliar. RPC tersebut berkapasitas 100 ton per hari.

RPC tersebut dibangun di Kelurahan Mariorennu, Kecamatan Gantarang. Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan, telah melakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik penggilingan beras modern (RPC) tersebut, Kamis, 3 Januari 2011.

RPC tersebut akan mengolah gabah petani menjadi beras yang berkualitas. RPC tersebut dibangun untuk mengantisipasi gabah petani Bulukumba yang selama ini banyak dibawa keluar daerah untuk diolah menjadi beras.

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Tidak ada komentar: