Rabu, 27 Juli 2011

Tiga Permandian Kindang Nan Eksotik


LENGKAP. Kawasan Kindang di Kabupaten Bulukumba memiliki tiga objek wisata alam dengan panorama alam yang sangat indah. Sayangnya, potensi yang besar belum tergarap maksimal dengan penyediaan fasilitas yang representatif. (Foto: Arman/Fajar)



Tiga Permandian Kindang Nan Eksotik

Harian Fajar
Minggu, 24 Juli 2011 |
http://www.fajar.co.id/20110723231350-pariwisata-sulsel--tiga-permandian-kindang-nan-eksotik

OBJEK wisata alam di Kabupaten Bulukumba bukan hanya wisata pantai seperti Pantai Bira yang sudah terkenal. Daerah yang terletak di wilayah selatan Sulsel ini memiliki obyek wisata lain di antaranya kawasan permandian alam Kindang.

Letaknya tidak terlalu jauh dari pusat kota Bulukumba. Hanya dibutuhkan waktu sekira 45 menit, pengunjung sudah bisa menjangkau beberapa kawasan permandian lengkap dengan panorama alamnya.

Setidaknya, ada tiga tempat dengan sajian panorama alam berbeda di kawasan permandian Kindang yakni, Permandian Bettu di Desa Dampang, air terjun Bravo 45 di Kelurahan Borong Rappoa, dan Danau Kahayya. Semua objek wisata ini memberikan kesan alami dan menjadi alternatif melepas penat di akhir pekan.

Suguhan kesejukan alam pegunungan sangat terasa saat mengunjungi kawasan permandian ini. Khusus di permandian Bravo 45, air sungai yang mengalir dari mata air pegunungan ditambah deretan pepohonan rindang pada tepi sungai, keindahan yang menyejukkan mata.

Berendam dalam aliran sungai sambil bercengkrama dengan teman atau keluarga membuat perasaan seperti menyatu dengan alam. Jika ingin lebih merasakan sejuknya air pegunugan ini, pengunjung bisa mendekat pada salah satu sisi titik jatuhnya air terjun.

Di permandian Bettu yang hanya berjarak sekira 15 kilometer dari kawanan air terjun Bravo 45 juga tidak kalah menyenangkannya. Permandian yang ramai dikunjungi muda-mudi ini memiliki ciri khas.

Di tempat ini sekira satu kilometer airnya selalu saja terasa sejuk meskipun terik matahari. Besarnya debit air yang menyatu dalam sungai berasal dari beberapa mata air yang keluar dari deretan pepohonan di sekitarnya.

Belum lagi mendatangi keunikan wisata alam Danau Kahayya di salah satu sisi kaki Gunung Bawakaraeng. Memang, untuk menjangkau objek wisata ini tidak mudah. Kendaraan belum sanggup mencapai lokasi ini, sehingga untuk mencapainya harus dengan berjalan kaki.

Itupun harus mendaki gunung antara tiga hingga empat jam. Tetapi saat mencapai tempat ini, maka semua perasaan capek seperti hilang setelah menikmati pemandangan alamnya.

Pengunjung tidak perlu merogoh kantong terlali dalam. Semua objek wisata pada kawasan alam Kindang tidak satupun memungut biaya. Pengunjung bisa masuk dalam kawasan wisata dengan gratis. Tinggal membawa bekal untuk disantap bersama dalam empasan air alami dan tiupan angin dari pepohonan.

Jika sekadar mengganjal perut, di sepanjang permandian berderet pedagang dengan aneka sajian. Termasuk jika ingin menggunakan ban untuk berenang juga disewakan antara Rp 5.000 sampai Rp 10.000 saja. Permandian Bettu saat ini yang paling sering didatangi pengunjung.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bulukumba, Andi Nasaruddin Gau mengaku sudah melakukan inventarisasi kawasan objek wisata pedalaman yang bisa dikembangkan. Ke depan, akan dikembangkan objek wisata dengan konsep agro wisata.

Alasannya, kawasan pegunungan Kindang memiliki potensi untuk menjadi daya tarik wisatawan. "Bisa saja disini juga ada kawasan wisata agro seperti kebun teh di Malino. Ini memungkinkan karena udaranya dingin. Sambil mengembangkan permandian alamnya," ucap Nasaruddin. (arm)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]

Tidak ada komentar: