Langsung ke konten utama

Postingan

STKIP Muhammadiyah Bulukumba Bakal Berubah Jadi Universitas

Postingan terbaru

Kemarau Berkepanjangan, Rumput pun Merintih Sedih

KERING KERONTANG.  Hamparan sawah yang selama ini menghijau, kini kering kerontang. Anak sungai yang selama ini selalu dialiri air, juga mengering. Inilah pemandangan di Desa Swatani, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, yang kami abadikan pada Ahad, 22 November 2015.  (Foto: Asnawin Aminuddin)

Bupati Bulukumba Lengser, Perahu Phinisi Patah

TUGU  Perahu phinisi di Taman Bundaran Kota Bulukumba, tampak patah di bagian buritan saat diabadikan Ahad siang, 22 November 2015.  Jika taman bundaran kota tersebut ditata dengan baik, tugu perahunya diperbaiki, dipercantik, bunga-bunganya diatur dan dirawat dengan baik, maka semua orang akan senang melihatnya, senang berada di sana, dan juga dengan senang hati bercerita kepada dunia, tentang keindahan Taman Bundaran Kota Bulukumba. (Foto: Asnawin Aminuddin)

Kebakaran Tidak Memilih Waktu dan Tempat

MUSIBAH. Sebuah rumah panggung sederhana milik petani miskin, Jupe dan Pida, ludes dilalap api tanpa menyisakan satu pun barang berharga, Rabu siang, 18 November 2015, di Kelurahan Palampang, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba. (Foto: Nurwahida)

Kebakaran di Palampang, Satu Rumah Ludes Dilalap Api

LUDES.  Rumah panggung sederhana milik petani miskin pasangan suami isteri, Jupe dan Pida, di Kelurahan Palampang, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, ludes dilalap api, Rabu siang, 18 November 2015. Foto diambil dari akun Facebook Nurwahida Ida Aris.

Anak Bulukumba Terlantar di Berau

TERLANTAR.  Suryadi (8), bocah asal Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, mendapat perawatan di Puskesmas Suaran, Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau, setelah beberapa hari terlantar serta dalam keadaan sakit dan lapar, di Berau. Foto ini diabadikan pada Jumat malam, 13 November 2015. (Foto: Yusran/Perawat Puskesmas Suaran)

Iqbal Parewangi: Potensi dan Kompetisi Merupakan Sunnatullah

Potensi dan kompetisi merupakan sunnatullah. Karena itu, setiap potensi dan juga daya kompetisi perlu dimaknai secara jujur dan tepat, termasuk beragam potensi yang dimiliki Indonesia, berikut daya kompetisi Indonesia, khususnya dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). - AM Iqbal Parewangi - (Anggota DPD RI Dapil Sulawesi Selatan)