Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2009

Koordinator Kopel Siap Maju di Bulukumba

Harian Fajar (www.fajar.co.id) Minggu, 30 Agustus 2009 Koordinator Kopel Siap Maju di Bulukumba MAKASSAR -- Koordinator Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Sulawesi, Syamsuddin Alimsyah tak ingin hanya jadi penonton. Dia siap maju sebagai calon bupati Bulukumba periode 2010-2015. Jauh-jauh hari, Syamsuddin sudah mulai bekerja. Salah satunya dengan menggarap basis istrinya, Andi Mariattang. Pada Pemilu Legislatif 2009, Mariattang terpilih kembali ke DPRD Sulsel dengan 8.000 suara. Juru bicara tim Syamsuddin, Ramli, Sabtu, 29 Agustus, mengatakan suara yang diperoleh Mariattang adalah massa riil yang dihimpun pada enam kecamatan. Yaitu, Herlang, Kajang, Bulukumpa, Gantarang, Kindang, dan Ujung Loe. Menurut Ramli, selain sebagai warga asli kawasan Ammatoa, Syamsuddin juga memiliki basis massa di kalangan parlemen group binaannya yang ada di sepuluh kecamatan di Butta Panrita Lopi. Sosok Syamsuddin, lanjutnya, mudah diterima. Sebab, dia sudah memahami seluk-beluk analisis anggaran lewat peng

Pejabat Pemkot Makassar Daftar di PAN

Harian Fajar (www.fajar.co.id) Jumat, 21-08-09 | 23:41 | 75 View Pejabat Pemkot Makassar Daftar di PAN BULUKUMBA -- Setelah Dirut PT Pusaka Lestari Jaya, A Syukur, kini giliran Kepala Bagian Tata Pemerintahan Kota Makassar, A Gani Sirman yang mendaftar sebagai calon bupati di Partai Amanat Nasional (PAN) Bulukumba. Gani datang ke kantor PAN Bulukumba pukul 17.30 Wita Kamis, 20 Agustus 2009. Mantan Camat Parangloe, Gowa itu didampingi kerabat dan anggota keluarganya. Saat mendaftar, Gani hanya mengenakan kaus berkerah hitam, celana jins, dan sepatu cats. "Saya sengaja memilih berpakaian seperti ini, karena ingin menunjukkan bahwa saya ini siap turun di tengah-tengah masyarakat untuk melakukan pengabdian. Tampil seperti ini memberikan kita energi untuk melakukan sesuatu demi kepentingan masyarakat Bulukumba ke depan," ujar Gani kepada panitia pendaftaran cabup PAN. Usai mendaftar di PAN yang diterima Ketua Tim 9 DPD PAN, Irhan Rahimin, Bendahara, Banri Alang, serta panitia lain

Sukri-Padasi Bersaing untuk Didukung PAN

Sukri-Padasi Bersaing untuk Didukung PAN Harian Seputar Indonesia Sulawesi Selatan (www.seputar-indonesia.com) Tuesday, 25 August 2009 MAKASSAR(SI) – Persaingan antara Bupati Bulukumba Sukri Sappewali dan Wakil Bupati Padasi menjelang Pilkada 23 Juni 2010 mendatang,mulai terlihat terang-terangan. Dua incumbent itu dipastikan “bercerai” pada periode 2010–2015. Penyebabnya, baik Sukri maupun Padasi, menyatakan siap maju memperebutkan posisi bupati. Bahkan, saat ini keduanya terlibat persaingan mengendarai Partai Amanat Nasional (PAN) setelah ikut mendaftar. Ketua DPD PAN Bulukumba Edy Manaf tidak menampik persaingan dua bakal kandidat tersebut. Sukri dan Padasi dianggap berpeluang sama diusung nanti, setelah melalui berbagai mekanisme di internal partai, termasuk lewat survei. “Memang keduanya telah mendaftar bersama dua bakal calon lainnya, yakni Syukur (pengusaha) dan Gani Firman (birokrat). Namun, sampai saat ini kami belum menentukan usungan karena harus melihat hasil survei dulu seb

Visi Kandidat Bupati Bulukumba Diuji

Harian Fajar (www.fajar.co.id) Minggu, 23-08-09 | 00:22 | 83 View Visi Kandidat Bupati Bulukumba Diuji MAKASSAR -- Warga Bulukumba diingatkan untuk tidak membeli kucing dalam karung. Sebelum menentukan pilihan, sebaiknya mencari informasi lebih dahulu tentang visi-misi kandidat calon yang ada saat ini. Dua lembaga asal Bulukumba, yakni Phinisi Institute dan Jaringan Jaringan Politik untuk Kerakyatan (JiPeK) membuka kesempatan untuk itu. Visi-misi para kandidat dibedah sebelum maju jadi calon. Bedah kandidat bupati Bulukumba itu sudah berlangsung dua seri. Pada seri pertama, tampil Syamsul Bahri Gaffar, mantan kepala BNI Cabang Parepare. Lalu, pada seri kedua yang berlangsung Jumat, 21 Agustus, malam, tampil kandidat lainnya, Abdul Syukur. Dia adalah salah seorang direksi BUMN di Jayapura, Papua. Acara itu digelar di Hotel Boulevard, Makassar. Hadir sebagai panelis antara lain Konsultan Pertanian Dinas Pertanian Bulukumba, Dr Kamaruddin, Manajer Program Kopel Sulawesi, Herman, akademisi

PERAHU PINISI : Nenek Moyangku Orang Pelaut

PERAHU PINISI 'Nenek Moyangku Orang Pelaut' Catatan: Artikel ini dimuat pada Majalah Indonesia Media edisi Desember 1999. Saya kutip dari www.indonesiamedia.com, pada hari Senin dinihari, 23 Agustus 2009. (Wassalam: Asnawin) Dalam rangka penggalakan negara Maritim kembali, sesuai dengan kebutuhan wawasan nusantara yang banyak di usulkan oleh banyak tokoh tokoh Sosial budaya termasuk: Pramoedya Ananta Toer (pengarang buku "Hoakiaw" dan "Nanyi sunyi seorang bisu", Sarwono Kusumaatmadja (menteri eksplorasi laut dan mantan menteri lingkungan hidup). Kedua tokoh ini dengan sangat serius pernah menekankan masalah penggalakan negara Maritim untuk Indonesia, sewaktu mereka memberikan konperensi Pers di Los Angeles, atas undangan Committee for Human Rights in Indonesia pada awal tahun ini, walaupun mereka berdatangan bukan pada waktu yang bersamaan. Dipercaya bahwa usulan kembali ke negara maritim ini bukan hanya semata lahir dari kedua tokoh diatas, namun memang di

Wisudawan Terbaik Unismuh Diprioritaskan Jadi Dosen

Wisudawan Terbaik Unismuh Diprioritaskan Jadi Dosen Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar memberi prioritas untuk diangkat menjadi dosen tetap yayasan kepada wisudawan terbaik pada acara wisuda ke-42 Unismuh Makassar, Senin, 27 Juli 2009. Pada acara wisuda tersebut, Koordinator Kopertis IX Sulawesi, Prof Dr HM Basri Wello MA, turut memberikan sambutan. Wisudawan terbaik tersebut atas nama Mallombassi. Pria asal Kabupaten Bulukumba ini kuliah pada program studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), dengan IPK 3,73 dan lama studi 4,8 tahun. Selain memberi prioritas jadi dosen, Unismuh juga akan memberikan beasiswa kepada wisudawan terbaik tersebut untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang magister (S2), baik di dalam negeri maupun di luar negeri. "Ini kami lakukan untuk memberdayakan alumni, khususnya yang memiliki prestasi bagus. Daripada orang lain yang ambil, lebih baik kita yang memanfaatkannya," kata Rektor Unismuh Dr Irwan Ak

Orang Bulukumba Alumnus Terbaik Unismuh

Orang Bulukumba Alumnus Terbaik Unismuh Laporan: Suryana Anas tribuntimurcom@yahoo.com (www.tribun-timur.com) Rabu, 28 Januari 2009 | 15:20 WITA MAKASSAR, TRIBUN - Ahmad, mahasiswa pendidikan agama Islam, menjadi alumnus terbaik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar pada acara wisuda sarjana di Auditorium Al Amien Unismuh, Jl Sultan Alauddin, Rabu (28 Januari 2009). Ahmad asal Kabupaten Bulukumba ini menempuh pendidikan hingga jadi sarjana selama 4 tahun. Indeks prestasi kumulatif (IPK) Ahmad 3,93. Hari ini Unismuh baru saja mewisuda 1.536 orang yang berasal dari Fakultas Ekonomi, Teknik, Pertanian, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Pertanian, Pendidikan Agama Islam, dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Unismuh kembali akan melakukan wisuda pada Kamis (29/1) besok untuk wisudawan dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.(*)

Studi Banding HKm, dari Bulukumba ke Gunungkidul

Studi Banding HKm, dari Bulukumba ke Gunungkidul Direkam dari: perhimpunanshorea.org, pada 23 Agustus 2009 Pemerintah daerah Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan mengunjungi Kabupaten Gunungkidul pada 21 Juli 2009. Kunjungan itu dalam rangka studi banding hutan kemasyarakatan (HKm). Sejumlah 20 orang, terdiri atas delapan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan 12 pejabat daerah Bulukumba. Rombongan dari Kabupaten Bulukumba tersebut disambut oleh Pejabat Kecamatan Paliyan, Pejabat Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Pamong Desa Karangasem, dan Kelompok Tani Hutan Sedyo Lestari. Berlokasi di Kelompok Tani tersebut, di Desa Karangasem Paliyan, peserta studi banding berdiskusi dan melihat langsung kegiatan ekonomi produktif kelompok HKm.

Golkar Kontrak LSI Rp 750 Juta

Harian Fajar (www.fajar.co.id) Sunday, 16 August 2009 Golkar Kontrak LSI Rp 750 Juta MAKASSAR (SI)- Target Partai Golkar Sulsel menyapu bersih 11 kabupaten yang menggelar Pilkada 23 Juni 2010 mendatang,mulai disiapkan. Tidak tanggung-tanggung, partai pemenang pemilu legislatif di Sulsel ini, menggelontorkan dana Rp750 juta untuk menyewa jasa “raja” survei, yakni Lembaga Survei Indonesia (LSI). Ketua DPD I Golkar Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin menyatakan, lembaga survei yang dikontrak tersebut, akan melakukan survei di 11 kabupaten untuk melihat tingkat popularitas dan elektabilitas masing-masing bakal calon bupati dan wakil bupati sebelum direkomendasikan. Menurut Ilham, langkah yang ditempuh DPD I tersebut, dengan langsung membiayai lembaga survei professional, diharapkan bisa objektif dalam menentukan bakal calon yang diusung. Sebab, bila survei dilakukan oleh DPD II, dikhawatirkan hasilnya subjektif untuk kandidat tertentu. “Intinya, kami tidak mau lagi untuk tidak mengusung kandida

400 Masjid di Bulukumba Tak Kebagian Dai

MASJID BABUL KHAER. Sekitar 400 masjid di Kabupaten Bulukumba tidak kebagian dai untuk bulan suci Ramadhan ini. Dari sekitar 600-an masjid yang tersebar di 10 kecamatan di Bulukumba, hanya 200 masjid yang mendapatkan dai untuk menyampaikan dakwah selama bulan puasa ini. (Foto: Asnawin) ---------------------- 400 Masjid di Bulukumba Tak Kebagian Dai Harian Tribun Timur (www.tribun-timur.com) Saturday, 22-08-2009 Bulukumba, Tribun - Sekitar 400 masjid di Kabupaten Bulukumba tidak kebagian dai untuk bulan suci Ramadhan ini. Dari sekitar 600-an masjid yang tersebar di 10 kecamatan di Bulukumba, hanya 200 masjid yang mendapatkan dai untuk menyampaikan dakwah selama bulan puasa ini. Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bulukumba Kamaluddin Jaya mengatakan, Muhammadiyah bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bulukumba telah menyebarkan sejumlah dai. Namun tidak semua masjid kebagian dai dan beberapa tempat juga sulit diakses. "Sekitar 200-an masjid di Bulukumba yang me

PD Muhammadiyah-Pemkab Berseteru

Harian Fajar (www.fajar.co.id) Kamis, 20-08-09 | 20:47 | 39 View PD Muhammadiyah-Pemkab Berseteru -Terkait Balkesmas di Kalumeme BULUKUMBA -- Pengurus Daerah (PD) Muhammadiyah Bulukumba terlibat perseteruan dengan Pemkab Bulukumba terkait keberadaan Balai Kesehatan Masyarakat (Balkesmas) yang dulunya adalah gedung Loka Bina Karya eks milik Departemen Sosial. Muhammadiyah keberatan dengan sikap pemkab yang ingin mengambil alih gedung yang dikelola Muhammadiyah itu tanpa berkoordinasi dengan pengurus Muhammadiyah. Dalam keterangan pers yang disampaikan Ketua PD Muhammadiyah Bulukumba, Kamaluddin Jaya, Rabu, 19 Agustus, ormas Islam ini merasa pemkab seolah-olah menempatkan Muhammadiyah sebagai pengelola ilegal gedung tersebut. Hal itu terlihat dari surat yang dilayangkan Bupati Bulukumba, AM Sukri Sappewali sebanyak tiga kali kepada PD Muhammadiyah. Dalam surat tersebut, bupati dengan tegas meminta PD Muhammadiyah Bulukumba mengosongkan Balkesmas yang terletak di Kelurahan Kal

Penerapan Syari’at Islam Di Desa Padang Bulukumba Sulawesi Selatan (bagian 7-habis)

Penerapan Syari’at Islam Di Desa Padang Bulukumba Sulawesi Selatan (bagian 7-habis) Oleh: Lukman Ma’sa Penutup Menda’wahkan tegaknya Syari’at Islam dan mengaplikasikannya baik secara individu, keluarga, bermasyarakat maupun dalam kehidupan bernegara, adalah kewajiban bagi setiap Muslim. Hal ini bukanlah pekerjaan mudah yang bisa dianggap remeh. Menegakkan syari’at Islam adalah pekerjaan besar yang membutuhkan keseriusan, kecerdikan, semangat yang membaja dan membutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit. Oleh karena itu, dalam usaha penerapan syari’at Islam di Indonesia secara struktural, diperlukan terobosan-terobosan atau strategi-strategi baru dalam upaya penerapannya di tengah-tengah masyarakat. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan Undang-Undang Otonomi Daerah Tahun 1999, dimana dalam undang-undang tersebut diatur tentang kebebasan pemerintah daerah dalam mengelola dan mengembangkan urusan rumah tangganya sendiri, yang bersumber pada otonomi dan tugas perbantuan. Berdasarkan undan

Penerapan Syari’at Islam Di Desa Padang Bulukumba Sulawesi Selatan (bagian 6-bersambung)

Penerapan Syari’at Islam Di Desa Padang Bulukumba Sulawesi Selatan (bagian 6-bersambung) Oleh: Lukman Ma’sa 4. Analisis Terhadap Perda No. 06 Th. 2003, Tentang Pandai Baca al-Qur’an Bagi Siswa dan Calon Pengantin a. Kelebihan Perintah untuk belajar membaca al-Qur’an dalam Islam yang telah diatur melalui perda dan telah diterapkan di Desa Padang tentunya memiliki kelebihan atau kemudahan dalam menerapkannya di Desa Padang, antara lain; Pertama, Pemerintah Desa Padang punya otoritas untuk menerapkan peraturan ini di masyarakat. Sudah dimaklumi bahwa ketika sebuah peraturan ditetapkan atau diberlakukan oleh pihak yang berwenang dan punya otoritas, maka peraturan tersebut akan mudah diterapkan dan dilaksanakan serta akan sangat sedikit kemungkinan adanya penentangan atau penolakan dari masyarakat, ditambah lagi aturan pandai baca al-Qur’an ini legal baik secara agama maupun hukum positif di Indonesia. Kedua, sanksi terhadap warga yang melakukan pelanggaran. Maka dengan dijadikannya kewajib

Penerapan Syari’at Islam Di Desa Padang Bulukumba Sulawesi Selatan (bagian 5-bersambung)

Penerapan Syari’at Islam Di Desa Padang Bulukumba Sulawesi Selatan Oleh: Lukman Ma’sa 3. Analisis Terhadap Perda No. 05 Th. 2003, Tentang Berpakaian Muslim dan Muslimah a. Kelebihan Perintah berpakaian muslim dan muslimah dalam Islam yang telah diatur melalui perda dan telah diterapkan di Desa Padang tentunya memiliki kelebihan atau kemudahan dalam menerapkannya di Desa Padang, antara lain; Pertama, Pemerintah Desa Padang punya otoritas untuk menerapkan peraturan ini dimasyarakat. Sudah dimaklumi bahwa ketika sebuah peraturan ditetapkan atau diberlakukan oleh pihak yang berwenang, maka peraturan tersebut akan mudah dilaksanakan dan akan sangat sedikit kemungkinan adanya penentangan atau penolakan dari masyarakat. Ditambah lagi aturan tersebut legal baik menurut agama maupun hukum positif. Kedua, dapat menjatuhkan sanksi terhadap warga yang melakukan pelanggaran. Dan sudah diketahui bahwa suatu peraturan yang tidak ada sanksinya tidak akan dapat berjalan dengan baik. Maka dengan dijadik
Penerapan Syari’at Islam Di Desa Padang Bulukumba Sulawesi Selatan (bagian 4-bersambung) Oleh: Lukman Ma’sa 2. Analisis Terhadap Perda No. 02 Th. 2003, Tentang Pengelolaan Zakat Profesi, Infaq dan shadaqah a. Kelebihan Perintah membayar zakat, infaq dan shdaqah dalam Islam yang telah diatur melalui perda dan telah diterapkan di Desa Padang. Tentunya memiliki kelebihan atau kemudahan dalam menerapkannya di Desa Padang, antara lain; Pertama, Pemerintah Desa Padang punya otoritas untuk menerapkan peraturan ini dimasyarakat. Sudah dimaklumi bahwa ketika sebuah peraturan ditetapkan atau diberlakukan oleh pihak yang berwenang dan punya otoritas, maka peraturan tersebut akan lebih mudah diterapkan dan dilaksanakan serta akan sangat kecil kemungkinan adanya penentangan atau penolakan dari masyarakat, ditambah lagi aturan tersebut legal baik menurut agama maupun hukum positif. Kedua, Pemerintah Desa Padang dapat menjatuhkan sanksi terhadap warga yang melakukan pelanggaran. Dan sudah diketahui b

Penerapan Syari’at Islam Di Desa Padang Bulukumba Sulawesi Selatan (bagian 3-bersambung)

Penerapan Syari’at Islam Di Desa Padang Bulukumba Sulawesi Selatan (bagian 3-bersambung) Oleh: Lukman Ma’sa Substansi Perda Syari’at Islam di Bulukumba Pembuatan perda-perda Syari’at Islam tingkat provinsi maupun kabupaten adalah salah satu sarana atau strategi yang sangat baik dalam penegakan Syari’at Islam di tengah-tengah masyarakat. Sebagaimana yang diterapkan di Desa Padang Kabupaten Bulukumba dengan 4 perda Syari’at Islam. Hal inilah yang akan dianalisa dengan melihat dari sisi kelebihan, pengaruh, kendala dan kelemahannya. 1. Analisis terhadap Perda No. 03 Th. 2002, Tentang Larangan, Pengawasan, Penertiban, dan Penjualan Minuman beralkohol a. Kelebihan Jika suatu perintah diwujudkan dalam sebuah peraturan yang sifatnya mengikat dan pelanggaran terhadapnya adalah suatu pelanggaran hukum, tentu hal ini akan memotivasi dan mendorong masyarakat untuk melaksanakannya. Demikian halnya larangan mengkonsumsi minuman beralkohol dalam Islam yang telah diatur melalui perda dan telah ditera

Penerapan Syari’at Islam Di Desa Padang, Bulukumba (Bagian-2)

Kondisi sosial budaya masyarakat Desa Padang yang mayoritas suku Bugis, Makassar, masih sangat kental dengan semangat kebersamaan dan kekeluargaan. Satu sama lain saling menolong dan memperhatikan sehingga hampir tidak ada masalah yang tidak diselesaikan bersama. Hampir seluruh warga Desa Padang satu dengan yang lainnya saling kenal dan sikap kepedulian terhadap sesama masyarakat sangat tinggi. Mereka dengan suka rela akan membantu, baik itu berupa materi, tenaga, maupun pikiran. (int)

Penerapan Syari’at Islam Di Desa Padang Bulukumba Sulawesi Selatan (1-bersambung)

Penerapan Syari’at Islam Di Desa Padang Bulukumba Sulawesi Selatan Oleh: Lukman Ma’sa Geliat pemberlakuan perda-perda bernuansa syari'ah memang telah bermunculan di berbagai daerah di Nusantara. Kesadaran akan pentingnya menjadikan Islam sebagai sistem yang mengatur kehidupan manusia lambat laun menemukan partisipannya. Meski hal itu tidaklah mudah untuk diwujudkan, mengingat banyak arus-arus pemikiran yang justru bertentangan dengan keyakinan tersebut, kaum muslimin yang komit terhadap ajarannya terus berupaya untuk mewujudkannya. Salah satu wilayah yang setidaknya memiliki unsur-unsur perda syari'at (meski tidak sempurna) adalah Bulukumba. Salah satu wilayah di Sulawesi Selatan ini bisa dijadikan satu dari beberapa data peta da'wah bagi para da'i mengingat pemberlakuan perda-perda bernuansa syari'ah tersebut justeru sanggup dijalankan dan didukung oleh elemen partai besar yang tidak berasaskan Islam. Artinya, sesungguhnya syari'at Islam dapat diterima di masya

Menguji Peran Perda AIDS Bulukumba

Rabu, 15 Juli 2009 http://www.swarakita-manado.com Menguji Peran Perda AIDS Bulukumba - Catatan Buat Ranperda AIDS di Sulut Oleh : Syaiful W Harahap BERITA SKH “Swara Kita” (edisi 12 Juni 2009) menyebutkan Ranperda HIV/AIDS Sulut ditunda. Penundaan terjadi karena ada pasal yang mengesankan legitimasi lokalisasi pelacuran. Ini lagi-lagi menunjukkan pemahaman yang tidak akurat terhadap epidemi HIV dari aspek medis. Sampai sekarang sudah 28 daerah di Indonesia, mulai dari tingkat provinsi, kabupaten sampai kota yang menelurkan Perda AIDS. Salah satu perda yaitu Perda Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, No 5 Tahun 2008 tentang Penanggulangan HIV/AIDS yang diundangkan tanggal 23/6-2008 merupakan perda yang ke-20 dari 28 perda yang sudah ada. Ini bisa menjadi acuan bagi ranperda AIDS Sulut. Apakah perda ini bisa menurunkan infeksi HIV baru di Bulukumba? Pertanyaan itulah yang muncul setiap kali kita membaca Perda AIDS. Di Tanah Papua, misalnya, ada tujuh perda penanggulangan AIDS. Tapi, a