keterangan gambar: BERDUKA. Masyarakat adat Tanah Toa Kecamatan Kajang Bulukumba berduka setelah Ammatoa Puto Bekkong wafat Kamis dinihari Wita. (FOTO SYAMSU RIZAL/FAJAR) Harian Fajar, Makassar Jumat, 23 Juli 2010 http://metronews.fajar.co.id/read/99398/10/wafat-pengganti-ammatoa-dipilih-tiga-tahun-lagi Wafat, Pengganti Ammatoa Dipilih Tiga Tahun Lagi MASYARAKAT adat Ammatoa di Dusun Benteng, Desa Tanah Toa, Kecamatan Kajang, Bulukumba berduka. Pemimpin adat mereka, Ammatoa Puto Bekkong, mengembuskan napas terakhir di rumahnya yang sederhana, pukul 03.00 Kamis 22 Juli. Puto Bekkong meninggalkan sepuluh anak dari dua istrinya. Istri pertamanya, Jamonro, telah meninggal beberapa waktu lalu. Sementara istri keduanya, Rampe, masih hidup. Puto Bekkong wafat dalam usia lebih satu abad, 110 tahun, setelah sakit selama beberapa bulan terakhir. Prosesi pemakaman Puto Bekkong dilakukan secara Islam dengan ritual adat yang sangat kental. Saat penulis mendatangi kawasan adat Ammatoa Kajang, pukul