Langsung ke konten utama

Dicurigai Tidak Netral, Kantor Radar Bulukumba Didemo

Dicurigai Tidak Netral, Kantor Radar Bulukumba Didemo

Tempo Interaktif
Senin, 12 Juli 2010
http://www.tempointeraktif.com/hg/makassar/2010/07/12/brk,20100712-262731,id.html

TEMPO Interaktif, Makassar - Puluhan aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat Aliansi Masyarakat Pengawas Demokrasi (AMPD) berunjukrasa di kantor harian Radar Bulukumba di Jalan Mukhtar Lutfi, siang tadi.

Massa menduga pimpinan media tersebut berpihak kepada salah satu pasangan calon peserta pemilu kepala daerah yang lolos putaran kedua, dan menilai pemberitaan di medianya tidak berimbang.

Beberapa menit melakukan orasi di depan kantor harian yang tergabung dalam gerup Fajar ini, massa diterima Pemimpin Redaksi Radar Bulukumba Syamsul Bakir, dan radaktur Khaeruddin. Safir, salah seorang pengunjuk rasa menyatakan bahwa media seharusnya tidak berpihak kepada salah satu pasangan calon.

"Koran Radar Bulukumba pemberitaannya tidak berimbang dan tendensius. Dukungannya mengarah pada salah satu calon kepala daerah, sehingga penyampaian beritanya tidak objektif," kata Safir.

Tuduhan tersebut dibantah Syamsul Bakir. "Jika memang ada pemberitaan kami yang salah, itu bukan kesalahan kami tapi kesalahan dari sumber," kata dia.

Ia mengatakan bahwa terbitan pekan lalu koran yang dipimpinnya itu pernah terjadi kesalahan tapi sudah diklarifikasi sesuai dengan ketentuan. Dia mengaku jika dalam pemuatan berita sebelumnya terjadi kesalahan penyebutan nama partai, dimana seharusnya Partai Merdeka, tetapi tertulis Partai Buruh. Hal tersebut juga sudah diperbaiki.

"Saya sudah bilang kepada para pendukung Aspirasi bahwa jika ada beritanya Zaidin yang naik itu karena tim mereka yang datang ke kantor dan ada juga yang menghubungi lewat telepon dan pesan singkat," kata Syamsul Bakir.

Menurut dia, siapa pun yang datang memberikan informasi maka akan dimuat menjadi berita. Pihaknya tidak membeda-bedakan pasangan calon. "Karena koran ini adalah untuk masyarakat," ucapnya.

Menyinggung dugaan pencemaran nama baik atas tuduhan yang tidak benar tersebut, Syamsul Bakir menyatakan pihaknya belum menentukan sikap. "Saya akan ketemu dengan pemilik lembaga ini dan grup Fajar untuk membahasakan langkah selanjutnya," katanya.

Terpisah, Hamzah Libiyah, Dewan Pimpinan Pusat Aliansi Gerakan Reforma Agraria Bulukumba mengecam tindakan massa yang mendemo kantor media massa. Dia menilai tindakan tersebut merupakan bentuk intimidasi kerja-kerja jurnalis.

"Mereka itu mengancam kebebasan pers di Bulukumba, dengan mendatangi kantor koran Radar Bulukumba," kata dia.

Hamzah menduga massa yang berdemo di kantor Radar Bulukumba adalah pendukung salah satu pasangan calon.
JASMAN


[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Ikan Duyung di Bulukumba

IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesisir pantai di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa, 19 April 2011. Banyak warga yang berkunjung ke rumah Jumaning karena penasaran ingin melihat ikan duyung tersebut. (Foto: Kompas/k23-11) -------------------------- Kisah Ikan Duyung di Bulukumba Meski Dibacok, Ikan Duyung Tetap Hidup Harian Kompas (Kompas.com) K23-11 | yuli | Rabu, 20 April 2011 http://regional.kompas.com/read/2011/04/20/04143456/Meski.Dibacok.Ikan.Duyung.Tetap.Hidup BULUKUMBA, KOMPAS.com — Warga pesisir di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, digemparkan dengan seekor ikan duyung yang tiba-tiba muncul, Selasa (19/4/2011). Para nelayan pun kemudian berniat memotong ikan tersebut untuk mengambil dagingnya. Namun, entah mengapa ikan duyung yang tubuhnya sudah terluka akibat sabetan parang itu terus berenang hing

Pahlawan Nasional dan Andi Sultan Daeng Radja

Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono) Nomor 085/TK/Tahun 2006 tanggal 3 November 2006. Andi Sultan Daeng Radja secara diam-diam mengikuti Kongres Pemuda Indonesia, pada 28 Oktober 1928. Bersama Dr Ratulangi dan Andi Pangerang Pettarani, dirinya diutus sebagai wakil Sulawesi mengikuti rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di Jakarta.

Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba

BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 desa/kelurahan. Berikut daftar nama-nama kecamatan, desa dan kelurahan, serta kode pos masing-masing desa/kelurahan di Kabupaten Bulukumba. (Foto: Asnawin) ----------------------------- Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba Berikut ini adalah daftar nama-nama Kecamatan, Kelurahan / Desa, dan nomor kode pos (postcode / zip code) pada masing-masing kelurahan / desa, di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Republik Indonesia. Kabupaten : Bulukumba 1. Kecamatan Bonto Bahari - 1. Kelurahan/Desa Ara ----------------- (Kodepos : 92571) - 2. Kelurahan/Desa Benjala ------------- (Kodepos : 92571) - 3. Kelurahan/Desa Bira ----------------- (Kodepos : 92571) - 4. Kelurahan/Desa Darubiah ------------ (Kodepos : 92571) - 5. Kelurahan/Desa Lembanna ----------- (Kodepos : 92571) - 6. Kelurahan/Desa Sapolohe -