Selasa, 02 Agustus 2011

Bekas Lapangan Pesawat Terbang Jadi Persawahan


Illustrasi Bandara. Ketika Jepang menduduki Indonesia (1942-1945), pernah ada lapangan pesawat terbang di Kabupaten Bulukumba. Lokasi pendaratan pesawat Jepang ketika itu berada di Kelurahan Jalanjang, Kecamatan Gantarang. Setelah ditelusuri, lokasi bekas pendaratan pesawat Jepang itu sebagian telah dijadikan sebagai areal persawahan oleh warga setempat. (int)





Bekas Lapangan Pesawat Terbang Jadi Persawahan
- Nasaruddin Gau: Mungkin Bagus Dibangun Tugu

Oleh: Asnawin

Ketika Jepang menduduki Indonesia (1942-1945), pernah ada lapangan pesawat terbang di Kabupaten Bulukumba. Lokasi pendaratan pesawat Jepang ketika itu berada di Kelurahan Jalanjang, Kecamatan Gantarang. Informasi mengenai keberadaan bekas lapangan pesawat terbang tersebut diperoleh salah seorang anggota DPRD Bulukumba, Pahidin, dari seseorang yang telah berusia lanjut di daerah tersebut.

"Saya baru peroleh informasi dari seorang warga yang telah berusia senja bahwa di Jalanjang pernah dijadikan tempat mendarat pesawat Jepang," kata Pahidin, seperti diberitakan tribun-timur.com, 1 Agustus 2011.

Legislator Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) itu kemudian meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bulukumba menelusuri kemungkinan keberadaan situs sejarah bekas lapangan tempat mendarat pesawat Jepang tersebut.

Atas laporan dan permintaan tersebut, pihak Dinas Pariwisata setempat kemudian melakukan penelusuran dan meninjau langsung lokasi bekas pendaratan pesawat Jepang. Hasilnya, lokasi dimaksud memang ada, tetapi tanah bekas pendaratan pesawat Jepang itu sebagian telah dijadikan sebagai areal persawahan oleh warga setempat.

"Tidak ada lagi tanda-tanda tertentu seperti adanya situs sejarah yang dapat membuktikan bahwa pernah ada lapangan pesawat udara Jepang (di Kelurahan Jalanjang, Kecamatan Gantarang)," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bulukumba Andi Nasaruddin Gau.

Ketika meninjau, Nasaruddin Gau bersama rombongan juga telah bertemu beberapa warga yang telah berusia lanjut dan menjadi saksi mata pendaratan pesawat Jepang sebelum kemerdekaan Indonesia.

"Ya, memang ada beberapa saksi mata kami temui di sana," katanya kepada penulis via telepon, Rabu, 3 Agustus 2011.

Menyinggung tindak lanjut temuan dan hasil penelusuran tersebut, ia mengatakan pihaknya akan membahasnya bersama pihak DPRD Bulukumba.

Jika memang benar lokasi pendaratan pesawat Jepang di Kelurahan Jalanjang, Kecamatan Gantarang, tersebut pernah ada, maka Nasaruddin Gau mengusulkan agar di lokasi bekas pendaratan pesawat Jepang itu dibangun tugu.

"Kalau memang benar pernah ada, maka kami akan mengusulkan agar di lokasi bekas pendaratan pesawat Jepang itu dibangun tugu, sehingga bisa menjadi saksi sejarah sekaligus menjadi objek wisata sejarah," tutur Nasaruddin.

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]

2 komentar:

amran mengatakan...

jauh sebelum hal ini diberitakan oleh media, saya pernah berbincang dengan seorang purnawirawan polri. Belia mengatakan bahwa ketika Bung Karno berkunjung ke Bantaeng, Bung Karno mengatakan bahwa ia pernah mendarat di sebuah daerah yang tak jauh dari bantaeng ini, Bung Karno mengatakan daerah bernama "Kemiri". Kemiri dalam beberapa bahasa daerah di Sulawesi Selatan disebut "Sapiri". Lokasi Lingkungan Sapiri tersebut saat ini memang berada di Keluarahan Jalanjang, Kecamatan Gantarang. Jadi kuat dugaan bahwa di lokasi tersebut pernah ada Lapangan Terbang.

amran mengatakan...

jauh sebelum hal ini diberitakan oleh media, saya pernah berbincang dengan seorang purnawirawan polri. Belia mengatakan bahwa ketika Bung Karno berkunjung ke Bantaeng, Bung Karno mengatakan bahwa ia pernah mendarat di sebuah daerah yang tak jauh dari bantaeng ini, Bung Karno mengatakan daerah bernama "Kemiri". Kemiri dalam beberapa bahasa daerah di Sulawesi Selatan disebut "Sapiri". Lokasi Lingkungan Sapiri tersebut saat ini memang berada di Keluarahan Jalanjang, Kecamatan Gantarang. Jadi kuat dugaan bahwa di lokasi tersebut pernah ada Lapangan Terbang.