Minggu, 11 Desember 2011

Nelayan Bulukumba Terima Penghargaan Nasional


Baharuddin (57), nelayan Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, meraih penghargaan sebagai Tokoh Penggerak Pembangunan Perikanan Tangkap Teladan Tahun 2011. Tokoh yang tidak menamatkan Sekolah Dasar ini memulai usaha sebagai nelayan, dan sekarang memiliki 12 unit kapal diatas 20 Gross Ton. (foto: ist)

---------------

Nelayan Bulukumba Terima Penghargaan Nasional
- Slamet Alpuri Nelayan Teladan 2011

Senin, 12 Desember 2011
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/12/12/05111768/Slamet.Alpuri.Nelayan.Teladan.2011.

PEKANBARU, KOMPAS.com- Slamet Alpuri (43), nelayan asal Lemahwungkuk, Cirebon, Jawa Barat, meraih predikat Nelayan Teladan 2011 dalam acara Penghargaan Adibakti Mina Bahari yang berlangsung di Pekanbaru, Riau, Minggu (10/12/2011) malam. Slamet, yang menjadi nelayan sejak 1983, menjadi perintis penggunaan dan berkembangnya rumpon dan alat tangkap ramah lingkungan di daerahnya.

Selain Slamet, Baharuddin (57), nelayan Kecamatan Kajang, Bulukumba, Sulawesi Selatan, meraih penghargaan sebagai Tokoh Penggerak Pembangunan Perikanan Tangkap Teladan. Tokoh yang tidak menamatkan Sekolah Dasar ini memulai usaha sebagai nelayan, dan sekarang memiliki 12 unit kapal diatas 20 Gross Ton.

Baharuddin kini menjadi Koordinator unit armada Purse Seine Bulukumba yang berkerjasama dengan PT Samudera Gowa, dengan memasok hasil tangkapan rata-rata 150-200 ton per bulan. Bahkan pada musim puncak dapat menghasilkan 400 ton.

Dua gubernur masing-masing Gubernur Riau Rusli Zainal dan Gubernur Kalimantan Timur Awang Farouk Ishak, menerima penghargaan atas kinerja memajukan perikanan di daerahnya. Adapun juara umum Adibakti Minabahari 2011 diraih Jawa Barat.

Prosesi pemberian penghargaan dari berbagai kategori yang jumlah pemenangnya mencapai puluhan orang berlangsung kurang khidmat. Seluruh pemenang pertama dipanggil sekaligus seperti acara wisuda. Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo dengan seluruh pejabat eselon I berdiri diatas panggung. Sementara pemenang yang dipanggil menerima plakat dari menteri lalu menyalami pejabat eselon I yang berjejer.

Saat acara penghargaan untuk pemenang kedua dan ketiga, Sharif, Rusli Zainal dan Awang Farouk sudah meninggalkan lokasi acara dengan alasan ada acara lain.

Seorang peserta di belakang mengomentari, acara penghargaan menjadi kurang bermakna karena sang menteri tidak menyediakan waktu khusus untuk acara nasional itu. "Semestinya menteri menghargai seluruh pemenang yang telah memajukan dunia perikanan nasional yang berasal dari seluruh daerah di Tanah Air. Menteri mestinya meluangkan waktu khusus, bukan malah terburu-buru pergi di tengah acara yang masih berlangsung," ujar peserta yang berlogat dari Sumatra Utara.

Setelah menteri pergi satu persatu peserta terlihat meninggalkan lokasi. Sebelum acara ditutup gedung sudah sepi peserta. 

[Terima kasih atas kunjungan dan komentar Anda di Blog Kabupaten Bulukumba - http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

1 komentar:

Anonim mengatakan...

in sebuah batu loncotan yg sangat baik buat masyarakat lain tinggal gmn pemerintah menyikapi hal tersebut