Kamis, 07 Maret 2013

Sehat ala Kopi Tradisional Sanrego Produksi Bulukumba (1)


Kini kopi tradisional asli Bulukumba muncul dengan ciri khas tersendiri, Sanrego. Selain nikmat, kopi itu juga memberi khasiat bagi tubuh, khususnya kesehatan. Bahkan kopi yang berbahan dasar kayu tradisional bernama sanrego dipercaya mampu meningkatkan semangat kerja, menghilangkan rasa capek dan pegal saat dan setelah beraktivitas. Tidak hanya itu, yang terpenting menambah vitalitas bagi kaum pria.




Sehat ala Kopi Tradisional Sanrego Produksi Bulukumba (1)
Minuman Herbal Menambah Vitalitas Pria


Laporan: Parman, Bulukumba
Harian Fajar, Makassar
Jumat, 01 Juni 2012
http://www.fajar.co.id/read-20120531233330-minuman-herbal-menambah-vitalitas-pria

KOPI merupakan minuman yang sudah ada sejak ratusan tahun silam. Minuman berwarna hitam pekat ini seakan menjadi suguhan wajib sebagian masyarakat pada pagi dan malam hari. Tidak hanya sebagai teman bersantai, kopi juga dipercaya dapat menumbuhkan semangat kerja, khususnya kaum pria.

Seiring perkembangan zaman, kopi yang dahulu hanya diolah secara tradisional dari tangan (hand made) kini telah diproduksi secara massal menggunakan mesin modern. Pengusaha kopi modern melihat peluang bisnis kopi menjadi primadona. Dengan suguhan jenis dan cita rasa yang berbeda, kopi menjadi minuman yang mudah ditemui di seluruh Indonesia.

Tidak hanya orang tua, kopi juga telah menjadi minuman remaja hingga orang tua. Bahkan tradisi minum kopi seakan menjadi peluang bisnis bagi pengusaha dengan membuat warung kopi. Hampir seluruh warkop memberi fasilitas tambahan seperti akses internet sebagai panarik pengunjung.

Kini kopi tradisional asli Bulukumba muncul dengan ciri khas tersendiri, Sanrego. Selain nikmat, kopi itu juga memberi khasiat bagi tubuh, khususnya kesehatan. Bahkan kopi yang berbahan dasar kayu tradisional bernama sanrego dipercaya mampu meningkatkan semangat kerja, menghilangkan rasa capek dan pegal saat dan setelah beraktivitas. Tidak hanya itu, yang terpenting menambah vitalitas bagi kaum pria.

Kopi yang diolah dengan menggunakan mesin sederhana, namun tetap mempertahankan ciri khas racikan tradisionalnya mulai eksis di tengah gempuran kopi buatan mesin modern.

---------------
MEMPERKENALKAN. Pemilik Warung Kopi (Warkop) Sanrego, Amrullah Husain memperkenalkan kopi hasil racikannya, Kopi Sanrego, Rabu 30 Mei. Kopi tersebut dianggapnya dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit. (Foto: Parman/Radar Bulukumba)
----------------

Ya, dia adalah Amrullah Husain, orang yang pertama kali meracik, membuat hingga memperkenalkan kopi Sanrego. Alumnus Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar itu mengaku telah memproduksi massal kopi khas asli Butta Panrita Lopi tersebut.

Ditemui wartawan di warung kopi yang juga mengambil nama Sanrego, Amrullah mengatakan, kopi hasil racikannya berbeda dengan minuman sejenis pada umumnya. Kopi itu mempunyai rasa dan khas yang berbahan dasar kayu Sanrego dicampur dengan jahe. Dua jenis bahan dasar itu merupakan ramuan herbal yang dipercaya sejak dulu sebagai obat tradisional tanpa efek samping. Racikan itu membuat kopi Sanrego menjadi nikmat dan juga sehat.

Amrullah optimis, kopi yang diracik tangan profesional secara tradisional akan menjadi kopi nomor satu di Bulukumba, termasuk Sulsel. Dia mengaku, sebelum kopi diracik, dia telah melakukan berbagai macan eksperimen. Bahkan melibatkan ahli kesehatan herbal dan modern. Awalnya dia mencoba meracik kopi dengan bahan kayu Sanrego, Pinang, Kunyit Hitam hingga Pala. Namun cita rasa yang dihasilkan belum cukup memuaskan, termasuk khasiat bagi kesehatan tubuh.

Demi mendapatkan cita rasa yang tepat dan khas, mantan pengacara itu harus melanglang buana hingga Pulau Jawa. Dalam pencariannya, Amrullah bertemu dengan seorang ahli pembuat obat herbal. Dari situ dia diberi saran mencoba mencampur kayu Sanrego dengan jahe dan kopi. Alhasil cita rasa yang dihasilkan sesuai harapannya.

Akhirnya, setelah pulang kampung halamannya di Batukaropa, Kecamatan Rilauale, Bulukumba serta dengan modal seadanya, Amrullah kemudian mencoba membeli mesin yang dirancang khusus untuk mengembangkan dan memproduksi kopi Sanrego secara massal dengan resep yang didapatkannya di Pulau Jawa.

"Resepnya tidak mudah saya dapatkan. Butuh perjuangan dan kerja keras serta waktu yang cukup lama untuk menemukan cita rasa yang pas. Karena yang paling utama, tidak hanya nikmatnya, tapi juga sehat," ujarnya di warung kopinya di Jalan Samratulangi, Bulukumba, Selasa 30 Mei.

Keseriusan Amrullah menjelankan bisnis itu, terbukti dengan mendaftarkan karya tersebut ke Dinas Kesehatan Sulsel. Dia juga telah mengantongi sertifikasi hasil penelitian Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) dengan Depkes Pirt No. 21070203034. Kopi Sanrego dinyatakan tidak mengandung zat berbahaya yang bisa menimbulkan efek samping negatif bagi yang mengonsumsi. "Dijamin tidak membayahakan bagi yang mengonsumsinya," katanya.

Amrullah mengaku, sebelum memasarkan hasil racikannya itu, dia telah melakukan uji coba pada orang-orang terdekatnya, termasuk rekan bisnisnya. Seorang di antaranya, H Zainal Abidin yang juga anggota DPRD Bulukumba periode 2004-2009. Zainal yang ditemui di warkop Sanrego milik Amrullah mengaku telah merasakan khasiat kopi racikan sahabatnya itu. Meski telah beraktivitas seharian, dia merasa tetap fit. Bahkan terkadang membuatnya tidak beristirahat hingga dinihari, namun saat bangun pagi kondisi badan tetap fit.

"Wah saya sudah berapa kali merasakan khasiatnya. Bahkan saya tidak bisa tidur sampai dinihari. Seperti kuda jantan saja. Yang lain juga tidak bisa tidur," katanya sambil tertawa ringan.

Selain Zainal, masih banyak warga lain yang telah mencoba dan membuktikan khasiat kopi tradisional asli Bulukumba tersebut. Bahkan Amrullah mengaku telah memasarkan kopi racikannya ke luar provinsi, seperti Bali, Papua, Kalimantan, Sulawesi Tenggara, dan sebagian Pulau Jawa. Kini dia telah mendapat berbagai tawaran bekerja sama dengan pengusaha dari luar daerah. Satu di antaranya pengusaha asal Bali. Bahkan dia telah menandatangani kontrak kerja sama dalam pemasaran Kopi Sanrego di Pulau Dewata.

Dia berharap, kopi asli buatannya dapat dipasarkan hingga ke seluruh pelosok negeri. Bahkan, suatu saat jika memungkinkan kopi Sanrego bisa go international. "Tidak ada yang tidak mungkin jika kita berusaha. Apalagi kopi ini tidak perlu ditawarkan. Cita rasa dan khasiat kopi yang akan memasarkan dirinya sendiri," tandas Amrullah optimis. (*/sil)

[Terima kasih atas kunjungan dan komentar Anda di Blog Kabupaten Bulukumba]

Tidak ada komentar: