Selasa, 03 Mei 2011

Buruh Bentrok Lawan Satpol PP Bulukumba


HARI BURUH. Peringatan hari buruh di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi berakhir bentrok. Bentrokan tak terhindarkan dikala ratusan buruh yang tergabung dari Front Perjuangan Rakyat (FPR) memaksa masuk ke halaman kantor Bupati yang telah dihalau ketat oleh puluhan petugas Satpol PP, Senin (02/05/2011). (Foto: Kompas.com/k23-11)

---------------------

Buruh Bentrok Lawan Satpol PP Bulukumba

Kompas.com
K23-11 | Glori K. Wadrianto |
Senin, 2 Mei 2011 |
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/05/02/16460479/Buruh.Bentrok.Lawan.Satpol.PP.Bulukumba

BULUKUMBA, KOMPAS.com - Peringatan hari buruh di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi berakhir bentrok. Bentrokan tak terhindarkan dikala ratusan buruh yang tergabung dari Front Perjuangan Rakyat (FPR) memaksa masuk ke halaman kantor Bupati yang telah dihalau ketat oleh puluhan petugas Satpol PP, Senin, 2 Mei 2011.

Aksi dorong pagar pun tak terelakkan. Pantauan Kompas.com, Satpol PP yang kesal dengan ulah buruh yang terus mendobrak pintu pagar langsung memukul salah satu buruh dengan menggunakan pentungan.

Perlakuan Satpol PP kemudian dibalas dengan massa yang memegang bambu bendera organisasi mereka. Aksi saling balas pun tak terhindarkan. Bentrokan antarkeduanya baru berakhir setelah aparat turun tangan memisahkan kedua belah pihak yang bertikai.

Pertikaian antar keduabelah pihak terjadi ketika, Bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan yang diharapkan oleh massa untuk bertemu, enggan menemui sekitar 300 buruh yang telah menunggu tiga jam dibawa terik sinar matahari. Padahal, mantan Bupati Pohuwato, Provinsi Gorontalo tersebut tengah berada di dalam ruangannya bersama dengan pejabat lingkup Kabupaten Bulukumba lainnya.

Kepala Polres Bulukumba, AKBP Arief Rahman didepan buruh mengatakan mendukung aspirasi yang disampaikan oleh buruh, namun dirinya mengingatkan kepada buruh untuk tidak berbuat anarkis yang dapat mencederai aksi damai mereka.

"Saya berharap penyampaian aspirasi kalian tidak dicederai dengan perbuatan hukum," ungkap AKBP Arie Rahman kepada massa.

Dalam aksi mereka, ada 10 tuntutan yang ditujukan kepada pemerintahan Bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan. Di antaranya, pertama, segera bayarkan upah mingguan untuk semua karyawan PT. Lonsum. Tbk yang belum terbayarkan sejak tahun 2003 sampai 2011. Kedua, terapkan P2K3 untuk setiap buruh PT. Lonsum.

Ketiga, Kembalikan tanah petani penggugat Tamatto yang dirampas oleh PT. Lonsum. Tbk. Buruh berharap pemerintah kabupaten yang dipimpin oleh Zainuddin Hasan itu dapat menepati janji-janjinya disaat kampanye pemilihan kepala daerah beberapa bulan lalu, di mana lebih mensejahterakan masyarakat kecil. 

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]

Tidak ada komentar: