Senin, 02 Mei 2011
Syariat Islam Pernah Berjalan Baik di Bulukumba
CEGAH NII DI SULSEL. Maraknya perekrutan kalangan intelektual untuk bergabung dengan kelompok Negara Islam Indonesia (NII), mendapatkan tanggapan serius Gubernur Sulsel, H Syahrul Yasin Limpo. Ia tidak membenarkan adanya NII di Sulsel. Untuk mencegah hadirnya gerakan NII di Sulsel, Syahrul mengimbau agar warga Sulsel segera melaporkan jika ada kelompok yang dicurigai berafiliasi dengan NII.
---------------
NII tak Boleh Tumbuh di Sulsel
- Buhari: Syariat Islam Pernah Berjalan Baik di Bulukumba
Harian Ujungpandang Ekspres
Senin, 02-05-2011
http://www.ujungpandangekspres.com/index.php?option=read&newsid=65275
MAKASSAR, UPEKS—Maraknya perekrutan kalangan intelektual untuk bergabung dengan kelompok Negara Islam Indonesia (NII), mendapatkan tanggapan serius Gubernur Sulsel, H Syahrul Yasin Limpo. Ia tidak membenarkan adanya NII di Sulsel.
“Saya berharap, NII tidak tumbuh di Sulsel. Kita tidak boleh lengah,” jelas Syahrul, akhir pekan lalu.
Untuk mencegah hadirnya gerakan NII di Sulsel, Syahrul mengimbau agar warga Sulsel segera melaporkan jika ada kelompok yang dicurigai berafiliasi dengan NII. Ia juga meminta agar seluruh unsur muspida berusaha keras untuk terus menjaga kondisi daerah yang aman.
“Semua wilayah berpotensi, tapi sampai saat ini deteksi kita di Sulsel kondisinya aman dan damai saja. Kita terus bekerja, kita menggerakkan seluruh kekuatan yang ada baik peme-rintah maupun TNI dan Kepolisian untuk terus bersama-sama dengan rakyat hingga tingkat paling bawah,” terangnya.
Menurutnya, NII bisa tumbuh dan berkembang di mana saja. Tidak hanya di Pulau Jawa sebagaimana marak diberitakan akhir-akhir ini. Karenanya, melalui deteksi dini yang dilakukan dapat berjalan demi menciptakan suasana kondusif.
“Sulsel aman-aman saja kita bergerak maksimal, saya akan turunkan deteksi itu hingga ke tingkat desa dan gerakan ini harus didukung oleh kepala dusun. Di Sulsel, dinamika ada tapi tetap terkendali dan kalau terkendali tentu kondisi ekonomi dan lainnya akan baik,” jelasnya.
Syariat Islam
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel, Bukhari Kahar Muzakkar yang juga merupakan putra pejuang Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) Abdul Kahar Muzakkar, menjelaskan, NII tidak pernah hadir di Sulsel. Kelompok tersebut hanya bergerak di Pulau Jawa. Tetapi, ia meminta agar Kantor Wilayah Kementrian Agama (Kanwil Kemenag) Sulsel turun tangan untuk melakukan antisipasi dini. Khususnya, ke lingkungan kampus yang merupakan sasaran utama pergerakan perekrutan NII.
“Sejauh ini, NII tidak pernah sampai di Sulsel,” ujarnya.
Legislator dari Partai Amanat Nasional (PAN) Sulsel itu, mengatakan, yang tumbuh dan berkembang di Sulsel hanyalah semangat dalam menegakkan syariat Islam. Tetapi, bukan dalam konteks negara.
“Syariat Islam pernah berjalan baik di beberapa daerah di Sulsel, seperti Kabupaten Bulukumba di era Bupati Patabai Pabokori. Saat itu, banyak kabupaten di Indonesia melakukan studi banding ke Bulukumba, mengingat tingkat kriminal di daerah tersebut menurun drastis,” jelasnya.
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesi...
-
Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Sus...
-
BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar