Rabu, 25 Mei 2011

Kapolres Bulukumba: Aco Hendak Menyerang Polisi


Kepala Kepolisian Resor Bulukumba AKBP Arief Rahman menjelaskan, Aco (38) terpaksa ditembak karena mencoba menyerang Briptu Syamsul dengan menggunakan senjata tajam badik, Selasa (24/5/2011) malam. Menurut polisi, ketika itu Aco bersama sembilan rekannya kedapatan hendak mencuri getah karet di lahan milik PT London Sumatera, Desa Ganta, Kecamatan Kajang, Bulukumba, Sulawesi Selatan.

--------------

Kapolres Bulukumba: Aco Hendak Menyerang Polisi

K23-11 | Nasru Alam Aziz |
Kompas.com
Rabu, 25 Mei 2011 |
http://regional.kompas.com/read/2011/05/25/16245785/Kapolres.Aco.Hendak.Menyerang.Polisi

BULUKUMBA, KOMPAS.com — Kepala Kepolisian Resor Bulukumba AKBP Arief Rahman menjelaskan, Aco (38) terpaksa ditembak karena mencoba menyerang Briptu Syamsul dengan menggunakan senjata tajam badik, Selasa (24/5/2011) malam.

Menurut polisi, ketika itu Aco bersama sembilan rekannya kedapatan hendak mencuri getah karet di lahan milik PT London Sumatera, Desa Ganta, Kecamatan Kajang, Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Dari tangan pelaku, polisi menyita enam karung getah karet dan sebilah badik. Sementara pelaku dirawat di RSUD Sulthan Daeng Raja dan kemudian dirujuk ke RS Bhayangkara Makassar.

Aco sendiri sedang mengambil getah karet di perkebunan itu atas permintaan Ambo, guru SD Sapanang, dengan upah Rp 50.000. Aco yang mengaku baru pertama kali masuk di wilayah perkebunan PT London Sumatera datang seorang diri. Saat hendak mengambil getah karet, tiba-tiba terdengar suara tembakan dari arah belakang. Tubuhnya tertembus peluru dari punggung hingga pundak dan menggores pipinya.

Muri, tokoh masyarakat yang berada di sekitar tempat kejadian, menceritakan, anggota Brimob yang sedang berpatroli melepaskan tembakan tiga kali saat melihat sekitar 10 orang berada di dalam kawasan perkebunan pada malam hari itu.

Sebelumnya diberitakan (http://regional.kompas.com/read/2011/05/25/11263441/Oknum.Brimob.Tembak.Seorang.Warga) bahwa seorang petani, Aco (38), dilarikan ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Sulthan Daeng Radja, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, setelah mengalami luka tembak di punggung tembus ke pundak dan menggores pipi kiri, Selasa malam (24/5/2011) sekitar pukul 21.00 waktu setempat.

Penembakan terjadi saat korban yang adalah warga Dusun Dangara, Desa Sapanang, Kecamatan Kajang, berada di area perkebunan pohon karet milik PT London Sumatra yang terletak di Desa Ganta, Kecamatan Kajang, pada malam hari.

Di rumah sakit, korban dengan suara lemah mengaku ditembak seorang pria berseragam polisi saat ia baru tiba di perkebunan karet untuk mengambil sisa getah karet kering. Kehadiran korban di dalam area perkebunan atas perintah salah seorang oknum guru SD Sapanang bernama Ambo. Ambo adalah residivis kasus curanmor. Aco diminta mengambil sisa getah karet dengan imbalan Rp 50.000.

"Saya cuma disuruh mengambil getah karet oleh Ambo dengan upah Rp 50.000. Saya langsung terjatuh ke tanah seusai ditembak. Saya baru mengetahui pria itu adalah polisi setelah mengangkat tubuh saya," ujar korban.

Karena luka tembak yang dialami korban terbilang parah, tim medis RSUD Sulthan Daeng Radja merujuk korban ke RS Bhayangkara Makassar sekitar pukul 23.00 waktu setempat. Hal itu dilakukan setelah tim medis menjahit dua luka bekas proyektil agar aliran darah terhenti.

Sementara itu, Muhammad Rusli dari Bagian Humas PT London Sumatra, yang ditemui di rumah sakit, enggan memberikan keterangan terkait kasus ini. Dengan singkat Rusli hanya menjawab, saat itu anggota Brimob yang ditugaskan menjaga di area perkebunan sedang melakukan patroli karena marak pencurian getah karet.

"Maaf ya, saya lagi sibuk, saya harus urus administrasi korban. Marak sekali pencurian ternak, anggota Brimob memang sedang patroli," katanya singkat sambil pergi meninggalkan wartawan.

Data yang berhasil dihimpun di lapangan, kasus penembakan dengan menggunakan peluru tajam tersebut melibatkan seorang anggota Brimob, yakni Briptu RM, dari kesatuan Detasemen 'C' Pelopor Kabupaten Bone.

Sementara itu, laporan dari Polres Bulukumba juga mencatat, dalam sebulan terakhir, sudah tiga kasus pencurian getah karet berhasil diungkap. Adanya penembakan yang melibatkan oknum anggota Brimob itu dibenarkan oleh Muri, salah satu warga yang berada di sekitar tempat kejadian perkara.

Muri, kepada wartawan, mengaku mendengar suara tembakan sebanyak tiga kali di area perkebunan karet PT London Sumatra. Muri menjelaskan, saat penggerebekan, korban memang terlihat bersama rekan-rekannya yang berjumlah 10 orang lebih seperti hendak mencuri getah karet.

Namun, kesembilan rekannya berhasil melarikan diri saat dua anggota Brimob akan menangkap mereka. Karena berusaha kabur, anggota Brimob terpaksa melepaskan peluru ke arah para pelaku.

"Mereka mau mencuri getah karet. Dalam sebulan ini pencurian getah karet semakin marak. Secara kebetulan, anggota Brimob sedang patroli dan menangkap basah para pelaku," tegasnya.

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]

Tidak ada komentar: