Rabu, 22 Juni 2011

Bupati Bulukumba Dukung Film "RAGA 11.11.11"

MENDUKUNG. Bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan (ketiga dari kanan) mendukung pembuatan film "RAGA 11.11.11" dan siap berpartisipasi, termasuk dalam hal bantuan dana, demi suksesnya film tersebut. Foto ini diambil saat syukuran film "RAGA 11.11.11", di Pondok cabe, Tangerang Selatan, Selasa, 21 Juni 2011. (Foto: Kapanlagi.com/Acat)



FILM INDONESIA
Bupati Bulukumba Dukung Film "RAGA 11.11.11"

Rabu, 22 Juni 2011
http://www.kapanlagi.com/showbiz/film/indonesia/bupati-bulukumba-dukung-film-raga-111111.html

Kapanlagi.com - Tahun ini, kancah perfilman indonesia sepertinya akan diramaikan oleh film-film yang bertemakan akan kepedulian terhadap kebangsaan. Setelah SERDADU KUMBANG, MERAH PUTIH, kini sutradara Ismail Sofyan akan menggarap sebuah film tentang sejarah sepak takraw.

Sutradara yang akrab di panggil Maing ini telah memilih aktor dan aktris yang dapat mewakili karakter di film RAGA 11.11.11.

"Saya mendapatkan kesempatan yang sangat luar biasa tentang film takraw ini. Saya memaksa ingin pakai Dwi Sasono dan Unique Priscilla. Karena untuk film ini dua artis tersebut kompetensi untuk memainkan film ini. Karena saya ingin yang benar bikin filmnya," ujarnya saat di temui di syukuran film RAGA 11.11.11 di Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Selasa (21/6).

Film yang baru akan mulai di garap pada bulan Juli nanti ini mendapat dukungan penuh dari Bupati Bulukumba tempat dimana sepak takraw di mainkan.

"Saya selaku pemerintah daerah Bulukumba memberikan seratus persen dukungan untuk film ini. Harapan saya jayalah RAGA 11.11.11. Kita mau ini sukses, soal budget kita akan bicarakan sama-sama, kita pemerintah daerah akan berpartisipasi untuk suksesnya film ini," ujar Haji Zainudin Hasan selaku Bupati Bulukumba.

Bagi Dwi Sasono dan Unique Priscilla ini merupakan film yang penuh dengan tantangan dan rasa bangga untuk menjadi bagian dari film ini.

"Saat dikirimi skrip saya lihat ini beda sekali, saya tertarik karena di kalangan pemuda kurang populer dan ini baru pertama kali. Saya jadi seorang nelayan dan umurnya lebih tua dari umur asli saya. Saya harus mempelajari dialek Makassar jadi tantangan buat saya yang besar," terang Dwi yang ditambahi oleh Unique.

"Dari segi cerita sudah berbeda, ada pesan di dalamnya. Karakternya juga beda dan penuh tantangan," akunya. (kpl/gum/faj)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]

Tidak ada komentar: