Langsung ke konten utama

APBD Bulukumba Tidak Sehat

Sumber berita :
http://www.ujungpandangekspres.com/index.php?option=read&newsid=44763
Harian Ujungpandang Ekspres
SENIN, 12-04-2010

APBD Bulukumba Tidak Sehat

MAKASSAR, Upeks--Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bulukumba dinilai tidak sehat, bahkan dapat dikategorikan sedang mengalami emergency. Selain mengalami keterlambatan selama tiga kali berturut-turut, komposisi anggarannya pun tidak berkualitas.

Hal itu terungkap dalam Diskusi Bedah APBD Bulukumba yang digelar di Kantor Komite Pemantau Legislatif, Minggu (11/4). Hadir pula Ketua Badan Anggaran DPRD Bulukumba Fahidin HDK, bersama anggotanya, antara lain, Hj Ilmiati, Hj Bandri Alam, Andi Hamzah Pangki, Rudi Wahyudi, H Abdul Razak, H Muhdar, H Bahman, Muh Bakti, Andi Zulkarnain, dan Zulkifli.

Ketua Badan Anggaran DPRD Bulukumba Fahidin HDK, mengatakan, selain keterlambatan APBD Bulukumba selama tiga tahun terakhir, ada komposisi yang tidak normal. Misalnya, biaya lembur, honor, dan makan minum yang banyak mempengaruhi APBD. Karena itu, APBD Bulukumba harus dibedah untuk menghasilkan APBD berkualitas dan berpihak kepada rakyat.

"Kita melakukan sharing dengan Kopel untuk membedah APBD agar lebih berkualitas dan sehat tentunya," katanya.

Fahidin mengungkapkan, ada kemungkinan dilakukan pemangkasan anggaran yang dianggap tidak perlu. Hal itu dilakukan, agar komposisi APBD lebih berpihak kepada rakyat dan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

"Kemungkinan anggaran-anggaran yang selama ini tidak perlu akan dipangkas," ungkapnya.

Terkait keterlambatan APBD Bulukumba selama tiga tahun terakhir, Fahidin mengatakan, hal itu terjadi karena adanya disharmonisasi antara pihak legislatif dan eksekutif di Bulukumba. Tetapi, untuk tahun ini, pihaknya telah ada kesepakatan jika APBD Bulukumba tidak akan terlambat.

"Untuk anggaran perubahan akan dilakukan September, dan untuk APBD 2011, Desember sudah ketok palu," terangnya.

Sementara itu, Ketua Komite Pemantau Legislatif Sulsel Syamsuddin Alimsyah menilai jika APBD Bulukumba dikeroyok oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk memperkaya diri sendiri. Akibatnya, rakyat dirugikan. Komposisi APBD Bulukumba sama sekali tidak berpihak kepada rakyat. Untuk belanja publik, hanya dialokasikan sekira 13 persen.

"Komposisinya tidak seimbang. Jumlah penduduknya semakin bertambah, tetapi belanja publiknya justru menurun," ungkapnya.

Bahkan, lanjutnya, dalam APBD Bulukumba 2010 ditemukan pada dana hibah sebesar Rp17.510.000.000, sekira Rp6 miliar diantaranya dihibahkan kepada individu. Di samping itu, ada pula indikasi para pelaku bisnis menyembunyikan sumber pendapatannya sehingga pendapatannya dari sektor pajak tidak seimbang dibandingkan dengan jumlah industrinya.

"Bisa kita lihat dari jumlah hotel di Bulukumba sekira 38 hotel, tetapi yang dibayarkan pajaknya hanya sekira 20 kamar per harinya. Itu kan tidak masuk akal," tandasnya.

Syamsuddin menambahkan, dengan adanya modus menyembunyikan pendapatan, semakin mempengaruhi kondisi APBD Bulukumba. Akibatnya, dengan kondisi APBD seperti itu, Bulukumba akan mengalami krisis ekonomi.(mg09)



Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Ikan Duyung di Bulukumba

IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesisir pantai di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa, 19 April 2011. Banyak warga yang berkunjung ke rumah Jumaning karena penasaran ingin melihat ikan duyung tersebut. (Foto: Kompas/k23-11) -------------------------- Kisah Ikan Duyung di Bulukumba Meski Dibacok, Ikan Duyung Tetap Hidup Harian Kompas (Kompas.com) K23-11 | yuli | Rabu, 20 April 2011 http://regional.kompas.com/read/2011/04/20/04143456/Meski.Dibacok.Ikan.Duyung.Tetap.Hidup BULUKUMBA, KOMPAS.com — Warga pesisir di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, digemparkan dengan seekor ikan duyung yang tiba-tiba muncul, Selasa (19/4/2011). Para nelayan pun kemudian berniat memotong ikan tersebut untuk mengambil dagingnya. Namun, entah mengapa ikan duyung yang tubuhnya sudah terluka akibat sabetan parang itu terus berenang hing

Pahlawan Nasional dan Andi Sultan Daeng Radja

Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono) Nomor 085/TK/Tahun 2006 tanggal 3 November 2006. Andi Sultan Daeng Radja secara diam-diam mengikuti Kongres Pemuda Indonesia, pada 28 Oktober 1928. Bersama Dr Ratulangi dan Andi Pangerang Pettarani, dirinya diutus sebagai wakil Sulawesi mengikuti rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di Jakarta.

Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba

BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 desa/kelurahan. Berikut daftar nama-nama kecamatan, desa dan kelurahan, serta kode pos masing-masing desa/kelurahan di Kabupaten Bulukumba. (Foto: Asnawin) ----------------------------- Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba Berikut ini adalah daftar nama-nama Kecamatan, Kelurahan / Desa, dan nomor kode pos (postcode / zip code) pada masing-masing kelurahan / desa, di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Republik Indonesia. Kabupaten : Bulukumba 1. Kecamatan Bonto Bahari - 1. Kelurahan/Desa Ara ----------------- (Kodepos : 92571) - 2. Kelurahan/Desa Benjala ------------- (Kodepos : 92571) - 3. Kelurahan/Desa Bira ----------------- (Kodepos : 92571) - 4. Kelurahan/Desa Darubiah ------------ (Kodepos : 92571) - 5. Kelurahan/Desa Lembanna ----------- (Kodepos : 92571) - 6. Kelurahan/Desa Sapolohe -