Langsung ke konten utama

Syahrul Yasin Limpo Bergelar ''Puto Salama''


PUTO SALAMA. Gubernur diberi gelar tertinggi di masyarakat adat Ammatoa dengan gelar ''Puto Salama'' yang berarti pemberi keselamatan bagi rakyat dan masyarakat. Sedangkan Kapolda Sulsel Irjen Pol Johny Waenal Usman mendapatkan nama gelar ''Puto Panganro'' yang berarti pelindung keamanan rakyat. (Foto: M Nasir)




Syahrul Yasin Limpo Diberi Gelar ''Puto Salama''

Laporan: Badaruddin
(Kasubag Penyaringan Informasi Humas Pemprov Sulsel Melaporkan dari Bulukumba)
Selasa, 9 November 2010
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/136340/CITIZEN_REPORTER_Syahrul_

TRIBUN-TIMUR.COM - Usai melantik Zainuddim Hasan-Syamsuddin sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba masa jabatan 2010-2015, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menuju Desa Tanah Toa, Kecamatan Kajang, Selasa (9/11 ).

Gubernur Syahrul langsung disambut masyarakat dan dipakaikan passapu kepala berwarna hitam oleh Kepala Desa Tanah Toa Suttang sebagaimana lazimnya tetamu yang akan memasuki daerah Ammatoa.

Gubernur didampingi Wakil Bupati Syamsuddin, Kepala Inspektorat Sulsel Azikin Solthan, Kepala Biro Humas dan Protokol Agus Sumantri, serta kepala SKPD di lingkup Pemprov Sulsel.

Acara diselenggarakan di rumah Termuan Ammatoa. Gubernur diberi gelar tertinggi di masyarakat adat Ammatoa dengan gelar ''Puto Salama'' yang berarti pemberi keselamatan bagi rakyat dan masyarakat.

Sedangkan Kapolda Sulsel Irjen Pol Johny Waenal Usman mendapatkan nama gelar ''Puto Panganro'' yang berarti pelindung keamanan rakyat.

Syahrul, mengatakan, dirinya hadir di tanah adat Kajang bukan hanya sebagai gubernur melainkan juga sebagai salah satu keturunan Raja Gowa.

Menurutnya, Kerajaan Gowa dengan Ammatoa merupakan satu kesatuan adat yang tak bisa dipisahkan, karena setiap membaca sejarah dalam lontara Gowa, nama Ammatoa juga selalu disebut-sebut.

Untuk itu, gubernur berharap agar kelestarian tanah Ammatoa harus dijaga dengan baik karena merupakan kekayaan adat-istiadat di Sulsel.

"Untuk itu, mari kita jaga kebiasaan lama. Pepohonan dan alam sekitarnya kita jaga bersama. Saya agar disampaikan pepohonan apa yang cocok di tanam di daerah ini. Saya siap untuk memberikan bibitnya," jelasnya.

Pemangku Adat Ammatoa mengatakan, tanah dan hutan bagi masyarakat Kajang wajib dipelihara karena bisa menjaga mata air dan kelestarian alam. Pemangku adat Ammatoa, menambahkan, empat hal yang perlu diperhatikan di antaranya jangan menebang kayu di hutan, jangan menebang rotan, jangan mengganggu satwa, serta jangan mengganggu lebah.(*)


[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Ikan Duyung di Bulukumba

IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesisir pantai di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa, 19 April 2011. Banyak warga yang berkunjung ke rumah Jumaning karena penasaran ingin melihat ikan duyung tersebut. (Foto: Kompas/k23-11) -------------------------- Kisah Ikan Duyung di Bulukumba Meski Dibacok, Ikan Duyung Tetap Hidup Harian Kompas (Kompas.com) K23-11 | yuli | Rabu, 20 April 2011 http://regional.kompas.com/read/2011/04/20/04143456/Meski.Dibacok.Ikan.Duyung.Tetap.Hidup BULUKUMBA, KOMPAS.com — Warga pesisir di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, digemparkan dengan seekor ikan duyung yang tiba-tiba muncul, Selasa (19/4/2011). Para nelayan pun kemudian berniat memotong ikan tersebut untuk mengambil dagingnya. Namun, entah mengapa ikan duyung yang tubuhnya sudah terluka akibat sabetan parang itu terus berenang hing

Pahlawan Nasional dan Andi Sultan Daeng Radja

Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono) Nomor 085/TK/Tahun 2006 tanggal 3 November 2006. Andi Sultan Daeng Radja secara diam-diam mengikuti Kongres Pemuda Indonesia, pada 28 Oktober 1928. Bersama Dr Ratulangi dan Andi Pangerang Pettarani, dirinya diutus sebagai wakil Sulawesi mengikuti rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di Jakarta.

Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba

BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 desa/kelurahan. Berikut daftar nama-nama kecamatan, desa dan kelurahan, serta kode pos masing-masing desa/kelurahan di Kabupaten Bulukumba. (Foto: Asnawin) ----------------------------- Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba Berikut ini adalah daftar nama-nama Kecamatan, Kelurahan / Desa, dan nomor kode pos (postcode / zip code) pada masing-masing kelurahan / desa, di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Republik Indonesia. Kabupaten : Bulukumba 1. Kecamatan Bonto Bahari - 1. Kelurahan/Desa Ara ----------------- (Kodepos : 92571) - 2. Kelurahan/Desa Benjala ------------- (Kodepos : 92571) - 3. Kelurahan/Desa Bira ----------------- (Kodepos : 92571) - 4. Kelurahan/Desa Darubiah ------------ (Kodepos : 92571) - 5. Kelurahan/Desa Lembanna ----------- (Kodepos : 92571) - 6. Kelurahan/Desa Sapolohe -