Langsung ke konten utama

23.000 Penduduk Bulukumba Buta Aksara


Angka buta aksara di Bulukumba terbilang tinggi. Data menunjukkan ada 23 ribu jiwa dari total penduduk 442 ribu jiwa. Pada sisi lain, tidak ada keberpihakan anggaran dari pemerintah. Alokasi anggaran dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2012 hanya Rp 22 juta.

-------------------------


23.000 Penduduk Bulukumba Buta Aksara
- Pengentasan Hanya Dianggarkan Rp 22 Juta


Jumat, 16 Desember 2011
http://www.fajar.co.id/read-20111215191936-23000-penduduk-bulukumba-buta-aksara-

BULUKUMBA, FAJAR -- Angka buta aksara di Bulukumba terbilang tinggi. Data menunjukkan ada 23 ribu jiwa dari total penduduk 442 ribu jiwa. Pada sisi lain, tidak ada keberpihakan anggaran dari pemerintah. Alokasi anggaran dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2012 hanya Rp 22 juta.

Bandingkan dengan belanja lainnya seperti belanja honor kegiatan dan alat tulis kantor (ATK) khususnya pada kelompok belanja barang dan jasa yang justru mendapat alokasi hingga ratusan miliar rupiah.

Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Bulukumba, Sudarman, secara terbuka mengakui hal ini. Menurut dia, dana sangat minim sementara pengentasan buta aksara butuh upaya maksimal. Hal itu, kata dia, jelas menyulitkan dirinya menekan angka buta aksara tersebut.

Dia menjelaskan, lantaran tidak mendapat perhatian besar dalam kebijakan anggaran dua tahun terakhir, maka jumlah penduduk buta aksara mengalami peningkatan signifikan berdasarkan hasil sensus Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2010 lalu.

"Saya juga heran ada peningkatan jumlah penduduk buta aksara. Sebelumnya itu pada 2008 jumlah penduduk buta aksara hanya tersisa 7.000 jiwa," ungkapnya

Akan tetapi, data terakhir BPS langsung melonjat. Artinya memang perlu ada upaya untuk menekan pergerakan jumlah ini. Cuma memang anggaran juga dibutuhkan karena untuk melakukannya dibutuhkan tenaga yang siap mendampingi masyarakat. Tapi dengan hanya Rp 22 juta saja setahun, sepertinya sulit meski memang ada suntikan dana dari pemerintah provinsi.

"Cuma tidak bisa hanya berharap dari situ. Buktinya lihat sekarang bagaimana," kata Sudarman, Kamis, 15 Desember 2011.

Keterangan gambar:
SIKAP JUJUR. Anggota Komisi D DPRD Bulukumba, Banri Alang mengatakan hal yang penting diperhatikan adalah sikap jujur dari setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk memaparkan kebutuhan anggarannya secara rasional. Apalagi, menurutnya, tidak jarang ditemukan ada alokasi dana yang memang terkesan tidak rasional. (foto: asnawin)

Anggota Komisi D DPRD Bulukumba, Banri Alang mengatakan, pada dasarnya apa yang disampaikan komponen pelaksana kebijakan teknis yang dianggap masuk akal akan dipertimbangkan untuk mendapat perhatian. Termasuk di dalamnya, soal buta aksara tersebut yang memang dinilai penting dan harus disukseskan di daerah. Hanya saja, Banri mengatakan, hal yang penting diperhatikan adalah sikap jujur dari setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk memaparkan kebutuhan anggarannya secara rasional.

Apalagi, menurutnya, tidak jarang ditemukan ada alokasi dana yang memang terkesan tidak rasional. Khususnya dalam hal pembelian ATK. Pasalnya, Banri menyebut jika ada alokasi yang terlalu berlebih, maka akan mengganggu program lain yang sebenarnya memang lebih penting mendapat prioritas. (*)

[Terima kasih atas kunjungan dan komentar Anda di Blog Kabupaten Bulukumba - http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Komentar

Admin mengatakan…
Wah wacana ini memang menarik tapi sayan teman saran saya beli domain saja,atau minimal ganti tempalate atau tampilan blog anda,supaya lebih keren dan enak dibaca,oh yach aja kialupaki leppatokki ri blog'Wisata nusantara,untuk beri komentar balik.....Sayddd sukses selalu butta panrita lopi

Postingan populer dari blog ini

Kisah Ikan Duyung di Bulukumba

IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesisir pantai di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa, 19 April 2011. Banyak warga yang berkunjung ke rumah Jumaning karena penasaran ingin melihat ikan duyung tersebut. (Foto: Kompas/k23-11) -------------------------- Kisah Ikan Duyung di Bulukumba Meski Dibacok, Ikan Duyung Tetap Hidup Harian Kompas (Kompas.com) K23-11 | yuli | Rabu, 20 April 2011 http://regional.kompas.com/read/2011/04/20/04143456/Meski.Dibacok.Ikan.Duyung.Tetap.Hidup BULUKUMBA, KOMPAS.com — Warga pesisir di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, digemparkan dengan seekor ikan duyung yang tiba-tiba muncul, Selasa (19/4/2011). Para nelayan pun kemudian berniat memotong ikan tersebut untuk mengambil dagingnya. Namun, entah mengapa ikan duyung yang tubuhnya sudah terluka akibat sabetan parang itu terus berenang hing

Pahlawan Nasional dan Andi Sultan Daeng Radja

Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono) Nomor 085/TK/Tahun 2006 tanggal 3 November 2006. Andi Sultan Daeng Radja secara diam-diam mengikuti Kongres Pemuda Indonesia, pada 28 Oktober 1928. Bersama Dr Ratulangi dan Andi Pangerang Pettarani, dirinya diutus sebagai wakil Sulawesi mengikuti rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di Jakarta.

Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba

BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 desa/kelurahan. Berikut daftar nama-nama kecamatan, desa dan kelurahan, serta kode pos masing-masing desa/kelurahan di Kabupaten Bulukumba. (Foto: Asnawin) ----------------------------- Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba Berikut ini adalah daftar nama-nama Kecamatan, Kelurahan / Desa, dan nomor kode pos (postcode / zip code) pada masing-masing kelurahan / desa, di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Republik Indonesia. Kabupaten : Bulukumba 1. Kecamatan Bonto Bahari - 1. Kelurahan/Desa Ara ----------------- (Kodepos : 92571) - 2. Kelurahan/Desa Benjala ------------- (Kodepos : 92571) - 3. Kelurahan/Desa Bira ----------------- (Kodepos : 92571) - 4. Kelurahan/Desa Darubiah ------------ (Kodepos : 92571) - 5. Kelurahan/Desa Lembanna ----------- (Kodepos : 92571) - 6. Kelurahan/Desa Sapolohe -