Langsung ke konten utama

Bulukumba Terancam Krisis Pangan


Illustrasi foto diunggah dari http://www.kabarbisnis.com/aneka-bisnis/agribisnis/281361. Persediaan pangan lokal khususnya beras di Kabupaten Bulukumba diprediksi menurun signifikan beberapa waktu ke depan. Hal itu dimungkinkan banyaknya areal persawahan yang beralih fungsi menjadi kawasan perumahan atau kawasan bisnis lainnya.


-------------------------------------------------
Bulukumba Terancam Krisis Pangan
-         - Areal Sawah Berkurang 2.000 Hektare

Harian Fajar, Makassar
Sabtu, 20 November 2010

BULUKUMBA -- Persediaan pangan lokal khususnya beras di Kabupaten Bulukumba diprediksi menurun signifikan beberapa waktu ke depan. Hal itu dimungkinkan banyaknya areal persawahan yang beralih fungsi menjadi kawasan perumahan atau kawasan bisnis lainnya.

Dinas Pertanian Bulukumba tahun ini mencatat pengurangan areal sawah sekira 2.000 hektare tahun ini. Beberapa tahun lalu jumlah areal sawah Bulukumba mencapai 24 ribu hektare. Tahun ini turun menjadi 22 ribu hektare.

Kondisi ini membuat Bulukumba terancam krisis pangan. Sebab, pengurangan areal persawahan berpengaruh besar terhadap ketersediaan stok pangan di daerah ini.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Bulukumba Emil Yusri mengatakan, terjadinya perubahan pola hidup masyarakat menjadi pemicu utama makin berkurangnya lahan pertanian. Sebagian warga beralih mata pencaharian dari bertani menjadi pedagang atau memanfaatkan lahannya untuk kebutuhan lain seperti membangun rumah.

Kondisi ini disebabkan semakin kurangnya animo masyarakat untuk bercocok tanam dan semakin terbatasnya lahan pertanian. Meskipun, kata dia, ada penambahan areal sawah, namun hal tersebut tidak sebanding dengan jumlah lahan yang beralih fungsi.

"Saat ini kami baru memprediksi potensi produksi ketersediaan pangan tahun depan karena kami menimbang-nimbang lagi tentang risiko kekurangan lahan lagi," katanya.

Dijelaskan penurunan areal sawah seluas 2.000 hektare per tahun akan berdampak pada turunnya produksi sebanyak 10.000 ton gabah kering giling (GKG). Jika sebelum pengurangan produksi bisa mencapai 254.000 ton GKG, maka setiap tahun menurun signifikan. Padahal, kebutuhan justru makin meningkat.

Menurut dia, penambahan luas lahan sangat sulit dilakukan. Oleh karena itu, yang dibutuhkan adalah terobosan baru untuk intensifikasi. Misalnya dari dua kali panen menjadi tiga kali atau lebih dari itu.
Emil mengungkapkan, salah satu masalah dalam peningkatan produksi pertanian karena kurangnya ketersediaan air untuk petani.

Bahkan dia juga sangat menyayangkan adanya pembelokan arus sungai di daerah perbatasan Bulukumba-Bantaeng yang membuat ribuan hektare lahan terancam tidak terairi. Kondisi ketersediaan air, kata dia, menjadi salah satu kunci untuk menghindari krisis pangan dan meningkatkan produksi pertanian.

"Kalau lahan baru ingin dibuka itu mustahil bisa optimal jika tidak ada jaminan ketersediaan air untuk pengairan," ujarnya.

Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan mengatakan, dirinya siap membangun sistem irigasi yang menjamin ketersediaan air bagi petani. Bahkan Zainuddin berjanji akan menggenjot perluasan areal sawah menjadi 36 ribu hektare secara bertahap. Dari jumlah ini dia menargetkan produksi beras berada pada kisaran 4-5 ton per hektare.

Dengan jumlah ini, Zainuddin yakin, stok pangan di Bulukumba aman. "Tapi ini masih akan saya bicarakan dengan dinas pertanian, saya mau lihat dulu kemungkinan-kemungkinan lainnya karena jujur saya belum mendapatkan gambaran secara menyeluruh," ujarnya. (arm)


[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Ikan Duyung di Bulukumba

IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesisir pantai di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa, 19 April 2011. Banyak warga yang berkunjung ke rumah Jumaning karena penasaran ingin melihat ikan duyung tersebut. (Foto: Kompas/k23-11) -------------------------- Kisah Ikan Duyung di Bulukumba Meski Dibacok, Ikan Duyung Tetap Hidup Harian Kompas (Kompas.com) K23-11 | yuli | Rabu, 20 April 2011 http://regional.kompas.com/read/2011/04/20/04143456/Meski.Dibacok.Ikan.Duyung.Tetap.Hidup BULUKUMBA, KOMPAS.com — Warga pesisir di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, digemparkan dengan seekor ikan duyung yang tiba-tiba muncul, Selasa (19/4/2011). Para nelayan pun kemudian berniat memotong ikan tersebut untuk mengambil dagingnya. Namun, entah mengapa ikan duyung yang tubuhnya sudah terluka akibat sabetan parang itu terus berenang hing

Pahlawan Nasional dan Andi Sultan Daeng Radja

Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono) Nomor 085/TK/Tahun 2006 tanggal 3 November 2006. Andi Sultan Daeng Radja secara diam-diam mengikuti Kongres Pemuda Indonesia, pada 28 Oktober 1928. Bersama Dr Ratulangi dan Andi Pangerang Pettarani, dirinya diutus sebagai wakil Sulawesi mengikuti rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di Jakarta.

Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba

BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 desa/kelurahan. Berikut daftar nama-nama kecamatan, desa dan kelurahan, serta kode pos masing-masing desa/kelurahan di Kabupaten Bulukumba. (Foto: Asnawin) ----------------------------- Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba Berikut ini adalah daftar nama-nama Kecamatan, Kelurahan / Desa, dan nomor kode pos (postcode / zip code) pada masing-masing kelurahan / desa, di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Republik Indonesia. Kabupaten : Bulukumba 1. Kecamatan Bonto Bahari - 1. Kelurahan/Desa Ara ----------------- (Kodepos : 92571) - 2. Kelurahan/Desa Benjala ------------- (Kodepos : 92571) - 3. Kelurahan/Desa Bira ----------------- (Kodepos : 92571) - 4. Kelurahan/Desa Darubiah ------------ (Kodepos : 92571) - 5. Kelurahan/Desa Lembanna ----------- (Kodepos : 92571) - 6. Kelurahan/Desa Sapolohe -