Langsung ke konten utama

Syamsiah Paro, Gadis Desa Bulukumba Berprestasi Nasional


Penampilan dan pembawaannya terkesan biasa-biasa saja, tetapi prestasinya tergolong luar biasa. Berasal dari sebuah desa di Kabupaten Bulukumba, Syamsiah Paro berhasil mengangkat gengsi para pemuda sarjana Sulawesi Selatan setelah dirinya ditetapkan sebagai Juara Ketiga Nasional Sarjana Penggerak Pembangunan Di Pedesaan (SP-3) 2010.


---------------


Syamsiah Paro, Gadis Desa Bulukumba Berprestasi Nasional


Oleh Asnawin

Penampilan dan pembawaannya terkesan biasa-biasa saja, tetapi prestasinya tergolong luar biasa. Berasal dari sebuah desa di Kabupaten Bulukumba, Syamsiah Paro berhasil mengangkat gengsi para pemuda sarjana Sulawesi Selatan setelah dirinya ditetapkan sebagai Juara Ketiga Nasional Sarjana Penggerak Pembangunan Di Pedesaan (SP-3) 2010.

Syamsiah Paro adalah seorang sarjana ekonomi kelahiran Bulukumba, 18 Januari 1981. Ia tergerak ikut ambil bagian mengentaskan kemiskinan di daerah pedesaan dan mensejahterakan masyarakat Desa Tomatto, Kecamatan Ujung Loe, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan.

Dengan berbasis pada sumber daya lokal, Syamsiah Paro menggagas dan melakukan berbagai kegiatan antara lain mendirikan kelompok bermain dan taman bacaan masyarakat, pembentukan kelompok jahit menjahit, pengembangan sapi inseminasi buatan, pemanfaatan limbah pertanian, budidaya jamur tiram putih, serta pembentukan KUPP berbasis kemandirian.

Itulah kegiatan yang dilakukan Syamsih Paro sehingga dirinya ditetapkan sebagai SP-3 terbaik tingkat nasional tahun 2010 bersama empat SP-3 lainnya, yaitu Hepi Apriyanto dari Jawa Tengah, Yudi Nur Supriadi dari Jawa Barat, Muhammad Yasin dari Nusa Tenggara Barat, dan Eka Fachlevi dari Kepulauan Riau.

Syamsiah Paro bersama empat SP-3 Berpestasi tingkat nasional 2010 itu mendapatkan penghargaan langsung dari Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng, pada puncak acara peringatan Hari Sumpah Pemuda, di Jakarta, 28 Oktober 2010.

Bungsu dari 10 bersaudara dari ayah (alm) Haji Paro dan ibu Hj Hamsinah Raud ini menamatkan Sekolah Dasar di SDN 14 Babana Bulukumba Tahun 1994, kemudian berturut-turut SMPN 3 Bulukumba Tahun 1997, SMKN 1 Bulukumba Tahun 2000, Akademi Akuntasi YKPN Yogyakarta Tahun 2004, serta STIE YKPN Yogyakarta Tahun 2006.

Selain pendidikan formal, Syamsiah juga mengikuti pendidikan non-formal pada Pusat Pendidikan Informatika Akuntansi Indonesia di Yogyakarta.

Sejak masih sekolah hingga kini, Syamsiah Paro aktif berorganisasi. Ia aktif sebagai pengurus Badan Kontak Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Resimen Mahasiswa (Menwa), HMI MPO, serta Himpunan Pelajar Mahasiswa Bulukumba Yogyakarta.


Penggerak di Pedesaan


Syamsiah Paro telah sukses mengangkat gengsi para pemuda sarjana Sulsel dengan menjadi juara ketiga SP-3 Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2010. Ia berharap akan semakin banyak sarjana yang terjun di pedesaan untuk tenaga penggerak.

Dari situs resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga diperoleh informasi bahwa Sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan (SP-3) Berprestasi merupakan rangkaian kegiatan rutin yang dilakukan Kementerian Pemuda dan Olahraga setiap tahun, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan memperingati Hari Sumpah Pemuda.

Program SP-3 bertumpu pada upaya melibatkan para Sarjana untuk mendinarrusasikan aktivitas pemuda di pedesaan. Sampai tahun 2010, program SP-3 telah memasuki angkatan XX dan jumlahnya sudah mencapai 16.869 orang.

SP-3 dapat didefinisikan sebagai pemuda terdidik yang telah menyelesaikan studi strata-1, bersedia, dan mampu menggerakkan masyarakat dalam mengawal proses perubahan.

SP-3 juga merangsang bagi tumbuhnya jiwa kepemimpinan [leadershif), kepeloporan, dan kemandirian sehingga dapat memberikan kontribusi untuk menciptakan gagasan menjadi karya nyata. Penilaian terhadap SP-3 Berprestasi, setiap peserta harus sudah mengimplementasikan karyanya paling sedikit selama dua tahun.

Untuk tahun 2010 ini, Panitia Pemilihan SP-3 Berprestasi tingkat Nasional menetapkan 18 orang sarjana dari berbagai disiplin ilmu sebagai SP-3 Berprestasi 2010. Ke-18 SP-3 tersebut dibagi dalam tiga kelompok peringkat. Masing-masing lima orang untuk Kelompok peringat I, lima orang untuk kelompok peringat II, dan delapan orang untuk kelompok peringat III.

Seluruh SP-3 Berprestasi mendapatkan hadiah berupa tahunan dan plakat yang diserahkan pada puncak peringatan Hari Sumpah Pemuda di Solo, Jawa Tengah, 28 Oktober 2010.

Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Dr Lalu Wildan MPd, mengatakan tahun ini terdapat 26 provinsi yang mengusulkan SP-3 Berprestasi untuk dinilai. Dari jumlah itu, 24 provinsi dinyatakan lolos, namun hanya 18 orang yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti penilaian tahap akhir di Jakarta.

"Pemerintah memberikan kewenangan penuh kepada Dewan Juri untuk melakukan penilaian objektif dan komprehensif. Termasuk kewenangan untuk tidak menetapkan satu pun SP-3 Berprestasi apabila memang tidak layak," kata Lalu Wildan.


[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Komentar

Elfathir Fatikhin mengatakan…
wah kisah yang inspiratif...minta izin untuk copy untuk menggugah inspirasi gerakan pembangunan di desa kami...
Asnawin Aminuddin mengatakan…
silakan, mdh2an bermanfaat, trims atas kunjungannya ke blog kami....

Postingan populer dari blog ini

Kisah Ikan Duyung di Bulukumba

IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesisir pantai di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa, 19 April 2011. Banyak warga yang berkunjung ke rumah Jumaning karena penasaran ingin melihat ikan duyung tersebut. (Foto: Kompas/k23-11) -------------------------- Kisah Ikan Duyung di Bulukumba Meski Dibacok, Ikan Duyung Tetap Hidup Harian Kompas (Kompas.com) K23-11 | yuli | Rabu, 20 April 2011 http://regional.kompas.com/read/2011/04/20/04143456/Meski.Dibacok.Ikan.Duyung.Tetap.Hidup BULUKUMBA, KOMPAS.com — Warga pesisir di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, digemparkan dengan seekor ikan duyung yang tiba-tiba muncul, Selasa (19/4/2011). Para nelayan pun kemudian berniat memotong ikan tersebut untuk mengambil dagingnya. Namun, entah mengapa ikan duyung yang tubuhnya sudah terluka akibat sabetan parang itu terus berenang hing

Pahlawan Nasional dan Andi Sultan Daeng Radja

Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono) Nomor 085/TK/Tahun 2006 tanggal 3 November 2006. Andi Sultan Daeng Radja secara diam-diam mengikuti Kongres Pemuda Indonesia, pada 28 Oktober 1928. Bersama Dr Ratulangi dan Andi Pangerang Pettarani, dirinya diutus sebagai wakil Sulawesi mengikuti rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di Jakarta.

Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba

BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 desa/kelurahan. Berikut daftar nama-nama kecamatan, desa dan kelurahan, serta kode pos masing-masing desa/kelurahan di Kabupaten Bulukumba. (Foto: Asnawin) ----------------------------- Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba Berikut ini adalah daftar nama-nama Kecamatan, Kelurahan / Desa, dan nomor kode pos (postcode / zip code) pada masing-masing kelurahan / desa, di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Republik Indonesia. Kabupaten : Bulukumba 1. Kecamatan Bonto Bahari - 1. Kelurahan/Desa Ara ----------------- (Kodepos : 92571) - 2. Kelurahan/Desa Benjala ------------- (Kodepos : 92571) - 3. Kelurahan/Desa Bira ----------------- (Kodepos : 92571) - 4. Kelurahan/Desa Darubiah ------------ (Kodepos : 92571) - 5. Kelurahan/Desa Lembanna ----------- (Kodepos : 92571) - 6. Kelurahan/Desa Sapolohe -