Langsung ke konten utama

Inspektorat Bulukumba: Tidak Hilang, Hanya Tercecer


TENAGA HONORER. Kepala Inspektorat Bulukumba, Suginna, mengatakan data nama-nama tenaga honorer di lingkup Pemkab Bulukumba tidak hilang, tetapi hanya tercecer. Pihaknya mengaku telah memeriksa dan ternyata memang datanya masih ada.


---------------------------------

Inspektorat Bulukumba: Tidak Hilang, Hanya Tercecer

Harian Fajar, Makassar
Senin, 20 Desember 2010
http://news.fajar.co.id/read/112304/100/inspektorat-tidak-hilang-hanya-tercecer

LEMBAGA pengawasan di daerah yang memiliki kewenangan untuk menangani penyimpangan di Bulukumba, termasuk penanganan data honorer, yakni inspektorat, saat ditemui FAJAR, justru memilih bungkam.

Dia beralasan, dilarang bupati mengeluarkan pernyataan resmi terkait dengan hasil pengawasannya, termasuk data hasil pemeriksaan dari hilangnya data honorer ini. Selain itu, dia menolak berbicara banyak dengan menyebut banyak alasan sambil meninggalkan FAJAR.

Kepala Inspektorat Bulukumba, Suginna, hanya sempat mengamini jika sudah melakukan pemeriksaan terkait masalah tersebut. Namun, dia menyatakan bahwa data tersebut tidak akan dibeberkan karena dilarang oleh bupati.

Dia meminta agar dia dipahami dan tidak selalu dikejar dengan pertanyaan-pertanyaan soal masalah ini, karena pada dasarnya inspektorat kata dia sudah melakukan kerjanya sesuai dengan kewenangan yang dimilikinya.

Kendati begitu, FAJAR berhasil sedikit mengorek informasi tentang hilangnya data ini. Sambil lalu, Suginna menyatakan bahwa data tersebut tidak hilang. Kalimat itu kata dia, tidaklah tepat karena nama-nama tenaga honorer masih ada.

Malah dia lebih sepakat jika dikatakan bahwa data tersebut tercecer saat dilakukan verifikasi pendataan saat itu. Alasannya, karena nama tersebut tetap diakomodasi dan tidak dikatakan sudah tidak ada.

"Tidak hilang, jangan selalu bilang begitu. Yang benar itu tercecer. Jangan membuat kalimat yang tidak tepat karena pada dasarnya kami ini tahu yang mana yang tepat. Kami sudah periksa dan data yang dikatakan hilang itu buktinya masih ada. Jadi, kenapa selalu bilang hilang. Itu kata yang salah," kata dia.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak kepolisian, data honorer yang hilang tidak berada pada angka di atas seratus orang atau yang disebutkan 107 orang. Saat ini pihak kepolisian terus mengembangkan kasus tersebut dan membutuhkan saksi yang bisa menguatkan dugaan kriminal berupa tindak pidana pemalsuan surat atau pemalsuan dokumen yang merugikan orang lain.

"Kalau kami, kasus akan berlanjut kalau sudah ada saksi yang menguatkan karena kalau tidak, sulit karena akan selalu ditolak Kejaksaan. Tapi yang jelas, data yang ditemukan penyidik itu di bawah seratus orang. Itu setelah dilakukan pengecekan berdasarkan berkas tenaga honorer yang didapatkan polisi," ujar Kasat Reskrim Polres Bulukumba, AKP Alimuddin beberapa waktu lalu. (tim)

Berita Terkait:
- Oknum BKDD Bulukumba Ganti Nama Honorer
http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/2010/12/oknum-bkdd-bulukumba-ganti-nama-honorer.html

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Ikan Duyung di Bulukumba

IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesisir pantai di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa, 19 April 2011. Banyak warga yang berkunjung ke rumah Jumaning karena penasaran ingin melihat ikan duyung tersebut. (Foto: Kompas/k23-11) -------------------------- Kisah Ikan Duyung di Bulukumba Meski Dibacok, Ikan Duyung Tetap Hidup Harian Kompas (Kompas.com) K23-11 | yuli | Rabu, 20 April 2011 http://regional.kompas.com/read/2011/04/20/04143456/Meski.Dibacok.Ikan.Duyung.Tetap.Hidup BULUKUMBA, KOMPAS.com — Warga pesisir di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, digemparkan dengan seekor ikan duyung yang tiba-tiba muncul, Selasa (19/4/2011). Para nelayan pun kemudian berniat memotong ikan tersebut untuk mengambil dagingnya. Namun, entah mengapa ikan duyung yang tubuhnya sudah terluka akibat sabetan parang itu terus berenang hing

Pahlawan Nasional dan Andi Sultan Daeng Radja

Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono) Nomor 085/TK/Tahun 2006 tanggal 3 November 2006. Andi Sultan Daeng Radja secara diam-diam mengikuti Kongres Pemuda Indonesia, pada 28 Oktober 1928. Bersama Dr Ratulangi dan Andi Pangerang Pettarani, dirinya diutus sebagai wakil Sulawesi mengikuti rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di Jakarta.

Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba

BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 desa/kelurahan. Berikut daftar nama-nama kecamatan, desa dan kelurahan, serta kode pos masing-masing desa/kelurahan di Kabupaten Bulukumba. (Foto: Asnawin) ----------------------------- Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba Berikut ini adalah daftar nama-nama Kecamatan, Kelurahan / Desa, dan nomor kode pos (postcode / zip code) pada masing-masing kelurahan / desa, di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Republik Indonesia. Kabupaten : Bulukumba 1. Kecamatan Bonto Bahari - 1. Kelurahan/Desa Ara ----------------- (Kodepos : 92571) - 2. Kelurahan/Desa Benjala ------------- (Kodepos : 92571) - 3. Kelurahan/Desa Bira ----------------- (Kodepos : 92571) - 4. Kelurahan/Desa Darubiah ------------ (Kodepos : 92571) - 5. Kelurahan/Desa Lembanna ----------- (Kodepos : 92571) - 6. Kelurahan/Desa Sapolohe -