Kamis, 13 Januari 2011
Ombak 4 Meter, Nelayan Bulukumba Dilarang Melaut
Tinggi ombak 3-4 meter di perairan Bulukumba dan Selayar membuat pihak Syahbandar Bulukumba melarang pemilik kapal melakukan penyeberangan kapal feri tujuan Bira Bulukumba ke Pamatata Selayar, NTT, Sulawesi Tenggara, dan tujuan lainnya.
----------------------------------
Ombak 4 Meter, Nelayan Bulukumba Dilarang Melaut
Radio Cempaka Asri, Bulukumba
Jumat, 14 Januari 2011
http://www.rca-fm.com/2011/01/ombak-4-meter-nelayan-dilarang-melaut.html
Bulukumba, RCAnews - Tinggi ombak 3-4 meter di perairan Bulukumba dan Selayar membuat pihak Syahbandar Bulukumba melarang pemilik kapal melakukan penyeberangan kapal feri tujuan Bira Bulukumba ke Pamatata Selayar, NTT, Sulawesi Tenggara, dan tujuan lainnya.
Gelombang air laut di wilayah perairan Kabupaten Bulukumba dan Kabupaten Selayar mencapai empat meter sejak dua hari terakhir. Larangan ini juga berlaku bagi kapal nelayan pencari ikan dan pengangkut barang.
"Sepanjang Januari 2011 baru kali ini ombak setinggi itu. Kami baru memperbolehkan para nelayan berlayar jika ombak telah normal dan angin kencang sudah reda," kata Rustam, Kepala Syahbandar Bulukumba, Jumat, 14 Januari 2011.
Sebelumnya Badan Metereologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar merilis informasi, ombak dengan ketinggian 3-5 meter selama sepekan ke depan akan terjadi di Sulawesi Selatan bagian selatan khususnya perairan Selayar dan selat Makassar bagian selatan.
BMG memprediksi ombak besar berkisar tiga meter selama sepekan juga terjadi di sepanjang selat Makassar, sampai Teluk Bone bagian selatan. Sementara untuk angin kencang, BMG memprediksi puncaknya terjadi selama Januari, namun itu tidak terlalu lama. Potensi angin kencang terjadi sore dan malam hari. (rca/ma)
12 Kapal Patroli Disiagakan
Situs web Tempo interaktif, pada Kamis, 13 Januari 2011 (http://www.tempointeraktif.com/hg/makassar/2011/01/13/brk,20110113-305928,id.html) memberitakan bahwa Direktorat Kepolisian Perairan Polda Sulawesi Selatan dan Barat menyiagakan 12 unit kapal patroli. Tujuannya, untuk mengantisipasi kecelakaan laut akibat cuaca ektrem dan gelombang tinggi.
"Sepekan ke depan petugas patroli rutin jaga di pos masing-masing," kata Direktur Polair, Komisaris Besar Agus Sutikno, Kamis siang, 13 Januari 2011.
Agus mengatakan, penempatan 12 unit kapal tersebut tersebar ke beberapa tempat. Tiga kapal di perairan Makassar, perairan Bulukumba, Pareparen, Mamuju, Bone, Sinjai, Barang Lompo, Pangkep Pulau Kalmas, dan pulau Makarangana masing-masing satu unit kapal patroli.
Kapal itu dilengkapi dengan alat komunikasi yang memadai. Juga memuat sejumlah pelampung dan alat pertolongan pertama kepada korban tenggelam.
Peringatan dini juga disampaikan jajaran Direktorat Polair kepada nelayan di 12 titik tersebut. Untuk sementara, nelayan diminta tidak beraktivitas melaut hingga cuaca kembali normal.
"Yang kerap menjadi perhatian adalah pulau-pulau bagian terluar yang biasanya sulit dijangkau. Kami menempatkan personel untuk membantu melaporkan perkembangan situasi di tempat itu," ujar Agus.
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesi...
-
Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Sus...
-
BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar