Jalan Rusak, Aktivitas Warga di Dua Desa Terganggu
Tribun Timur, Makassar
Jumat, 24 September 2010
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/129351/Jalan_Rusak_Aktivitas_Warga_di_Dua_Desa_Terganggu
BULUKUMBA, TRIBUN - Sebanyak dua desa di dua kecamatan di Kabupaten Bulukumba hingga kemarin masih terisolir, karena akses jalan yang rusak parah tidak bisa dilalui kendaraan bermotor.
Daerah itu adalah Dusun Pangi, Desa Swatani, Kecamatan Rilau Ale, dan beberapa dusun di Desa Bonto Mangiring, Kecamatan Bulukumpa.
Akses jalan yang menuju daerah-daerah itu semakin rusak dan berlumpur, karena tingginya curah hujan.
Dalam kondisi normal, jalan poros Dusun Pangi, Desa Swatani, mengubungkan Desa Bonto Biraeng, Kecamatan Bulukumpa.
Untuk beraktivitas, warga harus berjalan kaki sekitar tiga kilometer.
"Warga di sini hanya bisa berjalan kaki, karena mobil tidak bisa lewat. Sepeda motor pun hanya bisa lewat jika dalam keadaan terpaksa," kata Ecce warga setempat, Kamis (23/9).
Tanam Pohon
Karena warga kesal dan kecewa kepada pemerintah setempat, mereka lalu menanam pohon di tengah jalan sebagai bentuk protes.
"Kami terpaksa tanami pohon gamal, karena warga di sini sudah bosan dijanji," kata Haeruddin, warga setempat.
Warga sudah sepekan menanam pohon di tengah jalan.
Camat Rilau Ale, Aslinda, yang dikonfirmasi, mengatakan, pemerintah akan mencari solusi untuk perbaikan jalan dan aktivitas warga tetap lancar.
Ia mengatakan, warga tidak menutup total jalanan. Warga hanya menyimpan pohon sebagai tanda jika jalan itu sedang rusak. (smb)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]
Tribun Timur, Makassar
Jumat, 24 September 2010
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/129351/Jalan_Rusak_Aktivitas_Warga_di_Dua_Desa_Terganggu
BULUKUMBA, TRIBUN - Sebanyak dua desa di dua kecamatan di Kabupaten Bulukumba hingga kemarin masih terisolir, karena akses jalan yang rusak parah tidak bisa dilalui kendaraan bermotor.
Daerah itu adalah Dusun Pangi, Desa Swatani, Kecamatan Rilau Ale, dan beberapa dusun di Desa Bonto Mangiring, Kecamatan Bulukumpa.
Akses jalan yang menuju daerah-daerah itu semakin rusak dan berlumpur, karena tingginya curah hujan.
Dalam kondisi normal, jalan poros Dusun Pangi, Desa Swatani, mengubungkan Desa Bonto Biraeng, Kecamatan Bulukumpa.
Untuk beraktivitas, warga harus berjalan kaki sekitar tiga kilometer.
"Warga di sini hanya bisa berjalan kaki, karena mobil tidak bisa lewat. Sepeda motor pun hanya bisa lewat jika dalam keadaan terpaksa," kata Ecce warga setempat, Kamis (23/9).
Tanam Pohon
Karena warga kesal dan kecewa kepada pemerintah setempat, mereka lalu menanam pohon di tengah jalan sebagai bentuk protes.
"Kami terpaksa tanami pohon gamal, karena warga di sini sudah bosan dijanji," kata Haeruddin, warga setempat.
Warga sudah sepekan menanam pohon di tengah jalan.
Camat Rilau Ale, Aslinda, yang dikonfirmasi, mengatakan, pemerintah akan mencari solusi untuk perbaikan jalan dan aktivitas warga tetap lancar.
Ia mengatakan, warga tidak menutup total jalanan. Warga hanya menyimpan pohon sebagai tanda jika jalan itu sedang rusak. (smb)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]
Komentar