Langsung ke konten utama

Kadis Kesehatan Bulukumba Diperiksa Kejati Sulsel

Kadis Kesehatan Bulukumba Diperiksa Kejati Sulsel

Laporan: Rudi
Tribun Timur, Makassar
Rabu, 22 September 2010
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/129086/Kadis-Kesehatan-Bulukumba-Diperiksa-Kejati-Sulsel

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Penyidik Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan dan Barat, Rabu (22/09/2010), memeriksa Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba, dr Rusni Sufran. Pemeriksaan dilakukan terkait dugaan penyalahgunaan anggaran jasa dokter dan jasa pelayana kesehatan di Rumah Sakit Sultan Dg Raja, Bulukumba, tahun anggaran 2009 lalu sebesar Rp 4,6 miliar.

Selain dr Rusni Sufran, penyidik juga memeriksa Kepala Rumah Sakit Umum Sultan Dg Raja Bulukumba dr Diyah Marni Gahndis.

"Pemeriksaan keduanya dilakukan secara terpisah, mulai pukul 09.00 wita hingga pukul 13.00 wita," ujar Kepala Seksi Penerangan dan Hukum Kejati, Irsan Z Djafar melalui Kepala Seksi Produksi Sarana dan Prasarana Intelijen (Kasi Prosari) Kejati, Effendi usai melakukan pemeriksaan terhadap keduanya.

Selain Efendi yang melakukan pemeriksaan terhadap para terperiksa, Kepala Seksi Ekonomi dan Moneter (Kasi Edmon) Kejati Syamsul Kasim juga turut memeriksa.

"Kita melayangkan sekitar 17 pertanyaan kepada para terperiksa," ujar Syamsul Kasim.

Namun saat disinggung soal pertanyaan yang dilayankan terhadap mereka, Syamsul enggan berkomentar jauh.

"Kita hanya menayanyakan soal kewenangan dan tugasnya dalam kasus tersebut," paparnya kepada wartawan.

Pemeriksaan yang dilakukan pihak penyidik kejati masih sebatas pengumpulkan bahan dan keterangan, full data dan full bucket.

Syamsul mengungkapkan, kasus dugaan korupsi itu berawal saat tunjangan jasa dokter dan perawat sekira Rp 4,6 miliar tidak dibayar oleh Dinas Kesehatan Bulukumba.

Utang itu kemudian dianggarkan untuk dibayar melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2010.

Padahal, seharusnya, utang di tahun 2009 dibayar dengan anggaran 2009, atau dianggarkan melalui APBD Perubahan, bukan dengan anggaran tahun 2010.

"Jadi, uraiannya seperti itu. Utang jasa pelayanan kesehatan 2009 dibayar dengan anggaran 2010. Namun, penyidik masih akan meminta klarifikasi terhadap semua pihak yang diduga terkait dalam kasus itu untuk memperjelas masalah ini," jelasnya.

Di samping itu, penyidik juga menemukan sejumlah kejanggalan. Salah satunya, anggaran senilai Rp 4,6 miliar untuk membayar utang pelayanan jasa kesehatan kepada para dokter dan perawat ternyata tidak diusulkan oleh eksekutif atau SKPD terkait.

Melainkan, inisiatif DPRD Bulukumba sendiri untuk mengganggarkannya di APBD 2010.

"Tidak diusulkan oleh eksekutif, namun DPRD yang punya inisiatif sendiri," kata Syamsul. (*)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Ikan Duyung di Bulukumba

IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesisir pantai di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa, 19 April 2011. Banyak warga yang berkunjung ke rumah Jumaning karena penasaran ingin melihat ikan duyung tersebut. (Foto: Kompas/k23-11) -------------------------- Kisah Ikan Duyung di Bulukumba Meski Dibacok, Ikan Duyung Tetap Hidup Harian Kompas (Kompas.com) K23-11 | yuli | Rabu, 20 April 2011 http://regional.kompas.com/read/2011/04/20/04143456/Meski.Dibacok.Ikan.Duyung.Tetap.Hidup BULUKUMBA, KOMPAS.com — Warga pesisir di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, digemparkan dengan seekor ikan duyung yang tiba-tiba muncul, Selasa (19/4/2011). Para nelayan pun kemudian berniat memotong ikan tersebut untuk mengambil dagingnya. Namun, entah mengapa ikan duyung yang tubuhnya sudah terluka akibat sabetan parang itu terus berenang hing

Pahlawan Nasional dan Andi Sultan Daeng Radja

Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono) Nomor 085/TK/Tahun 2006 tanggal 3 November 2006. Andi Sultan Daeng Radja secara diam-diam mengikuti Kongres Pemuda Indonesia, pada 28 Oktober 1928. Bersama Dr Ratulangi dan Andi Pangerang Pettarani, dirinya diutus sebagai wakil Sulawesi mengikuti rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di Jakarta.

Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba

BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 desa/kelurahan. Berikut daftar nama-nama kecamatan, desa dan kelurahan, serta kode pos masing-masing desa/kelurahan di Kabupaten Bulukumba. (Foto: Asnawin) ----------------------------- Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba Berikut ini adalah daftar nama-nama Kecamatan, Kelurahan / Desa, dan nomor kode pos (postcode / zip code) pada masing-masing kelurahan / desa, di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Republik Indonesia. Kabupaten : Bulukumba 1. Kecamatan Bonto Bahari - 1. Kelurahan/Desa Ara ----------------- (Kodepos : 92571) - 2. Kelurahan/Desa Benjala ------------- (Kodepos : 92571) - 3. Kelurahan/Desa Bira ----------------- (Kodepos : 92571) - 4. Kelurahan/Desa Darubiah ------------ (Kodepos : 92571) - 5. Kelurahan/Desa Lembanna ----------- (Kodepos : 92571) - 6. Kelurahan/Desa Sapolohe -